T.I.T.B.H - 54

1.9K 221 27
                                    

Lanjutttt
.
.














Pagi menampakkan sinar matahari pagi yang menembus jendela kamar yang di tutup oleh gorden, melalui sedikit cela berhasil masuk dan mengusik mereka yang sedang tertidur pulas

"Hoaammmmm..."

"Ini jam berapa??" Gumamnya mengerjabkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masih berusaha menembus tirai yang tertutup rapat untuk mencari cela agar bisa menyinari mereka yang masih tertidur. Melihat jam dinding dimana disana sudah menunjukkan jam 9 pagi

"Eungghhh..." Leguhnya meregangkan otot-otot tubuhnya di goyangkan kesana kemari. Lantas melihat seorang yang masih tertidur pulas dengan wajah cantiknya itu.

"Pagi sayang..." Ucapnya mengecup kening kekasih nya dan tersenyum melihat pergerakan yang terjadi karena ulahnya.

"Bobo lagi sayang bobo lagi..." Ucapnya kembali mengelus punggung kekasihnya hingga kembali tertidur. Dengan perlahan menurunkan kakinya agar tak mengganggu seorang yang kembali tertidur, berjalan menuju kamar mandi untuk memulai aktivitas paginya.

"Apa yang harus aku buat pagi ini untuk sarapan lisaku..." Gumamnya melihat isi kulkas yang bisa di bilang tdk ada apa2 disana.

"Apa aku harus keluar beli bahan,..??"

"Tapi kalo Lisa bangun terus nyariin aku gimana??"

"Tapi kalo gak keluar nanti Lisa bangun laper gak ada yang dia makan..."

"Ah aku keluar saja..." Setelah berfikir panjang akhirnya Jennie ke kamar mengambil hoddie dan keluar dari apartemen setelah meninggalkan note di atas nakas dekat Lisa. Menutupi kepala dan juga memakai masker, berjalan kaki ke supermarket yang paling dekat dengan apartemen miliknya.

"Jennie.." Panggil seseorang membuat Jennie berhenti tanpa berbalik.

"Jennie, aku bicara padamu, lihat aku..." Pada akhirnya Jennie berbalik dan menatap pria yang berdiri di depannya dengan setelan jas yang rapih

"Bisa bicara sekarang, aku harus kembali, ada apa?..." Ucap Jennie menyilang kan tangannya di dada melihat pria di depannya ini.

"Kau masih bertanya ada apa? Setelah kau tdk pulang semalam???" Ucapnya mentap Jennie yang juga menatap nya

"Lalu???" Ucap Jennie kini berjalan memilih bahan belanjaan yang akan di beli

"Kemana saja kau, aku menunggumu pulang, aku menelepon mu tapi kau tdk bisa di hubungi..." Ucap nya mengikuti Jennie dari belakang

"Karena aku memblokir nomor mu, apa ada masalah??" Ucap Jennie berhenti dan berbalik

"Yah, masalah nya kau tidak pulang, kau tdk menyiapkan keperluan ku, makan malam ku, pakaian ku, sarapanku, aku disini untuk membeli roti untuk sarapanku..." Ucap nya membuat Jennie menatapnya malas.

"Ck, itu bukan urusanku..." Ucap Jennie kembali berbalik

"Jelas itu urusan mu, kau itu istriku..." Ucap nya sedikit keras, membuat perhatian tertuju kepada mereka.

"Apa? Istrimu? Kau jadikan aku istrimu untuk melayani semua keperluan mu?? Kau pikir aku pembantu?? Kalo kau mau semua kebutuhan mu terpenuhi, sana cari pembantu...." Ucap Jennie menunjuk2 wajah Jiyong

"Dan satu lagi, aku bahkan tdk merasa punya suami, permisi..." Ucap Jennie lagi berlalu dari sana

"Jennie,..." Panggil Jiyong

Time Is The Best Healer (Jenlisa) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang