T.I.T.B.H - 87

2.1K 229 52
                                    

Lanjuttt
.
.















Satu tahun terakhir, Lisa selalu ingin bertemu dengan Jennie, berharap Jennie akan mendengar nya kali ini, tapi tetap saja, Jennie tidak mau membiarkan Lisa berbicara, jangan kan berbicara, Jennie sama sekali tidak mau bertemu dengan Lisa, sampai Lisa pun pergi, dan tidak menganggu Jennie, setahun berlalu tanpa menghubungi jennie, mereka sama-sama mengansingkan diri, tak ada kabar satu sama lain, terutama jennie yang menyibukkan dirinya dengan pekerjaan. Membuat dirinya menjadi gadis dingin dan keras kepala, terkadang Jennie yang bosan hanya mengajak jisoo atau Irene untuk bertemu, menceritakan keluh kesah nya, menceritakan kesedihannya, menceritakan kekecewaan nya, sementara Lisa sibuk melanjutkan pendidikan di Eropa mengambil jurusan bisnis untuk mengembangkan bisnisnya di universitas Oxford, wendi pun juga ikut berkuliah demi menjadi pendengar Lisa, sebenarnya wendi hanya menemani Lisa, tetapi Lisa meminta wendi juga untuk melanjutkan kuliahnya, wendi yang khawatir jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, apalagi ketika Lisa yang mengingat Jennie setiap malamnya, wendi yang selalu menemaninya, wendi menjaga Lisa begitu baik, memperhatikan Lisa, menjadi pendengar yang baik untuk Lisa, hingga saat ini pun mereka saling bertukar cerita, dan sampai saat ini pun perasaannya sangat sulit untuk di hilangkan, meskipun Lisa yang sekarang sudah seperti dulu, tapi jauh di dalam lubuk hatinya, masih tersimpan nama Jennie disana. Hubungannya dengan temannya pun baik2 saja. Hingga Lisa menyelesaikan pendidikannya dengan wendi dan mendapat gelar S2 nya yang berlangsung Minggu kemarin, dihadiri ayah dan juga teman-teman nya yang lain. Lisa bahkan membangun bisinis restoran nya di Eropa dan di beberapa negara, dan di jalankan oleh bambam sepupu Lisa dari Thailand, dan beberapa orang kepercayaan nya, yang di percayakan untuk mengurus restoran itu.

"Lisa, kau sudah packing?? Sebentar lagi kita berangkat..." Teriak wendi dari luar kamar Lisa. Mereka harus ke bandara sebentar lagi, meskipun tidak akan macet karena mereka megambil jam penerbangan jam 11 malam.

Lisa membuka knop pintu dan memeluk wendi begitu erat, hingga terdengar isakan-isakan kecil yang membuat wendi kembali menghela nafasnya pelan.

"Sudah, jangan menangis, bisa bisa kita ketinggalan pesawat, kau mau Sehun memarahiku karena membawamu terlambat, jangan seperti ini Lisa, aku sudah berjanji akan menjagamu dengan baik, jika Sehun tau bisa mati aku, ayo, dia pasti sudah menunggumu, jangan sampai kita telat, karena acaranya tidak akan terjadi tanpa kau disana...." Ucap wendi mengelus punggung Lisa. Lisa melepas pelukannya dan mengangguk, kembali berjalan kedalam untuk mengambil kopernya.

Mereka saat ini sudah di perjalanan dengan bambam yang mengantarnya.

"Tetap memberi kabar jika kalian sampai, jangan lupa,..." Ucap bambam yang mnyetir sesekali melihat Lisa di belakang. Dan wendi duduk di bagian depan.

"Hmmm,.." deheman Lisa membuat mereka diam hingga mereka sampai di bandara. Lisa dan wendi sama2 menarik kopernya, karena pesawat yang mereka tumpangi akan take off. Lisa dan wendi melambai pada bambam yang masih melihat mereka dari jarak jauh.

****

Sementara di Korea Jennie yang masih berada di kantor sedang meyibukkan dirinya dengan kertas kertas di depannya di temani seulgi

Drrttt

Drrttt

Drrttt

"Irene telfon..." Ucap seulgi membuat Jennie mengangguk Masih fokus di depannya.

Sayang, gaunku
Belum ku ambil

Apa gaunku juga?

Time Is The Best Healer (Jenlisa) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang