Lanjuttt
Maafin typonya
.
."Mana bisa aku membagi mu dengan orang lain..." Ucap lisa dengan air mata yang semakin deras, seperti banjir yang ada di sungai
"Gak sayang, kamu gak membagi, dan aku gak akan membagi apapun, kamu hanya perlu percaya padaku, kalau aku, Jennie Kim manoban hanya milikmu, milik lalisa manoban. dan aku hanya di sentuh olehmu, aku gak akan biarin laki2 itu, atau laki2 manapun menyentuh ku, bahkan sehelai tambut pun. Aku gak peduli mau daddy marah karna gak melayani om bodoh itu, bodo amat, aku gak peduli, daddy sudah janji gak akan ikut campur soal rumah tanggaku, dan kamu harus percaya padaku. Bahkan aku bilang pada oom itu bahwa aku punya kekasih, aku punya kamu..." Ucap Jennie membuat lisa melepas pelukannya
"Benarkah kamu mengakui ku di depannya???" Tanya lisa membuat Jennie tersenyum menghapus air mata yang membasahi pipi.
"Beneran sayang, bahkan aku akan mengenalkan mu padanya..." Ucap Jennie kembali memeluk Lisa.
"Gimana sayang?? Kamu gak akan ninggalin aku kan sayang..." Ucap Jennie mengelus pipi Lisa yang menatapnya
"Tapi hatiku sakit..." Ucap Lisa memegang dadanya
"Aku minta maaf, aku gak bisa ngelakuin apapun agar hatimu gak sakit, tapi janji aku akan selalu bersamamu..." Ucap Jennie
"Gimana cara ngilanginnya??" Ucap Lisa dengan pelupuk mata yang sudah hampir menetes airnya seperti air terjun. Jennie menatap Lisa dengan sendu, lalu kembali memeluk Lisa, mengelus punggung yang kembali bergetar, Jennie tau, pasti saat ini kekasihnya tdk baik2 saja, tapi Jennie harus nenangin dan membuat Lisa percaya padanya.
"Menangis lah sayang, mungkin bisa mengurangi, aku hanya bisa memeluk mu seperti ini, ini semua salahku yang gak bisa nolak kemauan Daddy..." Ucap Jennie memeluk Lisa dengan erat, mengelus rambut itu dengan lembut, sembari menciumi kepala Lisa berkali2.
"A-aku mencintaimu..." Ucap Lisa mengeratkan pelukannya
"Aku juga mencintaimu sayang, sangat mencintaimu..." Ciuman Jennie lebih lama dari biasanya.
"Sekarang kamu tidur yah..." Ucap Jennie menuntun Lisa menuju kasur dan merebahkannya. Jennie duduk di pinggiran kasur sembari mengelus pipi Lisa.
Setelah melihat lisa yang terpejam, Jennie berdiri dan berjalan, tapi langkahnya terhenti ketika seseorang menarik ujung bajunya. Membuat nya berbalik.
"Kamu mau kemnaa??" Ucap Lisa menatap Jennie, Jennie kembali duduk dan menggenggam tangan Lisa.
"Aku mau ke toilet sayang, hanya sebentar..." Ucap Jennie dengan lembut
"Kamu gak akan ninggalin aku kan, kamu gak akan pulang kan???" Tanya Lisa dengan suara seraknya. Jennie tersenyum dan mengangguk
"Aku akan disini, bersamamu, aku ke toilet dulu, hanya sebentar dan aku akan kembali...." Ucap Jennie membuat Lisa mengangguk, dengan begitu Jennie dengan cepat berlari menuju kamar mandi, karena sudah dinujung tanduk. Sementara Lisa, Lisa duduk sambil terus memperhatikan pintu kamar mandi kapan terbukanya.
"Kok gak bobo, kenapa hmm??..." Ucap Jennie yang melihat Lisa bukannya berbaring malah duduk dengan mata yang hampir tertutup
"Aku menunggumu..." Ucap Lisa mengucek matanya.
"Aku gak kemana2, aku disini, ayo kita bobo, pasti udah perih matanya di tahan2..." Ucap Jennie ikut naik dan merebahkan tubuhnya di samping Lisa, melihat itu Lisa mengambil lengan Jennie untuk di jadikan bantalannya, dan memelik Jennie bahkan menenggelamkan wajahnya di dada Jennie. Jennie tersenyum membalas pelukan Lisa, mengelus punggung Lisa dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Is The Best Healer (Jenlisa) ✅
RastgeleFOLLOW!!! + VOTE!!! + COMMENT!!! Yang tidak suka, bisa langsung SKIP!!! Cerita ini hanya fiktif belaka jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata, dan tidak ada unsur kesengajaan😁😁" Rank 🎖 🎖1...