T.I.T.B.H - 75

1.7K 191 12
                                    

Lanjuttttt
.
.









Lisa baru saja sampai di rumah nya, di sambut hangat oleh ayah dan keluarga nya yang lain, March banyak bercerita selama di perjalanan pulang, bercerita bagaimana tergila-gila nya para gadis di negara mereka terhadap dirinya karena drama yang sukses besar sampai ke panca internasional itu. Bagaimana ayahnya dengan telaten mengurus restoran mereka yang kini sudah terkenal di mancanegara. Terkenal atas cita rasa yang lezat, pelayanan yang ramah, penggunaan bahasa yang sopan, dan attitude yang luar biasa di tujukan para pelayan yang bekerja di restoran keluarga manoban itu.

"Sebaiknya istirahat dulu sayang..." Ucap ayah Lisa membuat Lisa tersenyum dan mengangguk. Lalu berpamitan untuk ke kamarnya untuk merbahkan dirinya.

"Ah perjalanan yang melelahkan..." Pasti di Korea sudah pagi, apakah aku harus menelfon nya,..." Gumam Lisa mencari kontak Jennie.

"Tapi kalau gak di telfon nanti marah, ngambek, bahaya nih meong itu kalo marah..." Lisa menekan layar ponselnya dimana disana ada wajah kekasihnya, lalu mengangkat ponselnya menampilkan wajahnya menunggu wajah yang akan menjawaban telfonnya. Selagi telfonnya belum di angkat, Lisa memperbaiki penampilan nya, menjilat bibirnya agar tidak terlihat kering, lalu memperhatikan wajahnya ke kiri dan kana, posisi apa yang membuat wajahnya semakin cantik, tersenyum sendiri menampilkan giginya yang rapi, lalu menolehkan kembali wajahnya kekiri dan kenan. (Siapa yang seperti ini kalo vc🤣😜)

"Gak di angkat kan, udah tidur pasti nih...." Gumam Lisa meletakkan ponselnya. Mengecas lalu berjalan ke kamar mandi membersihkan dirinya dan kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur. Mengecek ponselnya sekali lagi mengirimkan pesan untuk Jennie dan juga teman-teman nya kalau dirinya sudah sampai dengan selamat sehat walafiat.

Sementara dikorea malam hari sudah berganti jadi pagi, dimana semua human kembali dengan aktivitas nya masing-masing, Sorang gadis masih terlelap dalam tidur nya padahal ini sudah jam 8 pagi tapi si gadis tersebut belum juga terbangun. Sementara hari ini adalah hari pertama nya bekerja sebagai CEO di perusahaan yang kini menjadi miliknya itu.

"Jennie, kau belum bangun?? Ini hari pertama mu kerja Jennie yaaaa..." Teriak Daddy nya membuat Jennie terbangun dan mendudukkan dirinya dengan mata membulat karena terkejut dengan teriakan yang cukup keras. Sempat terlintas di pikiran Jennie, apakah daddynya pakai toa, sampe sekeras itu, bahkan membuat dirinya terkaget-kaget.

"Jennieyaaaa, kau masuk ke kantor, ini hari pertama mu bekerja...." Teriaknya lagi, Sementara Jennie menggaruk garuk kepalanya kesal, berjalan ke kamar mandi setelah nyawanya benar-benar terkumpul. Setelah 30 menit Jennie sudah siap, sudah menyelesaikan makeup mengambil tas nya lalu memasukkan barang-barang dan turun ke bawah

"Daddy, mommy aku ke kantor dulu..." Teriak Jennie masuk kedalam mobil BMW i8 yang berwarna putih melanjutkannya dengan pelan, memakai kacamata hitam yang ada di dashboard mobilnya, karena terik matahari yang mengganggu penglihatannya.

Hanya butuh waktu 30 menit untuk Jennie sampai Jennie sampai dan memberi kunci mobilnya kepada satpam untuk di parkirkan di parkiran khusus untuknya, lalu masuk kedalam setelah melepas kacamatanya, berjalan dengan pandangan lurus kedepan, sedikit menunduk ketika para karyawan tunduk hormat padanya. Terlihat jelas jennie memasang wajah dinginnya. Mood nya sangat tidak bagus pagi ini, tidur nyenyak nya terganggu oleh sang daddy

 Mood nya sangat tidak bagus pagi ini, tidur nyenyak nya terganggu oleh sang daddy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Time Is The Best Healer (Jenlisa) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang