Episode 13 : Kita Terluka

31 23 0
                                    

Dibelai oleh angin malam yang sejuk di luar jendela, dan ditemani bintang-bintang yang gemerlapan disertai suara musik earphone yang kencang di telinganya,membuat Amora semakin bersemangat, padahal jam sudah menunjukkan pukul 01.00 malam. Sama seperti hari-hari sebelumnya, ia selalu bergadang dan bangun dengan mata panda.

"Malam ini terasa lebih panjang dari malam sebelumnya ya, begitupun dengan lagu yang ku dengar, lebih indah," batin Amora. Ia tersenyum manis sambil menatap notebook yang menampilkan sebuah naskah cerita yang ternyata, baru saja diselesaikan oleh Amora. Bukannya, beranjak tidur setelah menguap dengan luasnya, Amora malah merogoh tas sekolahnya, dan menemukan sebuah pil yang langsung di teguknya. Amora merasakan mual saat merasakan pil itu mulai menggerogoti jaringan tubuhnya. Ia memutuskan untuk menelungkupkan wajahnya di meja belajar, naas, Amora malah memuntahkan cairan busa putih yang membuat nyawanya melayang.

"Jika kematian bisa membuat hidupku menghilang, aku akan melakukannya." Bunyi teks terakhir yang ditulis Amora.

Berita tentang kematian Amora bunuh diri membuat gempar satu sekolah. Dilan yang baru sampai saja sampai, langsung menampar Marvel yang terdiam, karena stock, setahunya, Amora adalah gadis periang yang baik hati.

"Lo apakan si Amor? lo putusin dia ya? Hati-hati lo sempat nyakitin dia. Gentayangan nanti dia," oceh Dilan yang tidak dihiraukan oleh murid di dalam kelas yang masih terkejut. Mereka hanya bisa termenung, seraya menatap meja Amora yang dipenuhi dengan buket bunga ucapan berduka.

Ocha dan Assa saling berpelukan. Mereka menguatkan satu sama lain. Amora yang mereka anggap sebagai sahabat, walau sebenarnya mereka saingan untuk menjadi nomor satu di hati Marvel, tapi tetap saja hal yang paling menyakitkan dari dunia ini adalah kehilangan.

"Amora, kenapa lo bundir Ra. Selama ini lo hidup kaya gak ada beban," rintih Ocha. Assa membalikkan badannya saat seorang gadis berkacamata menepuk pundaknya.

"Gue tahu, meskipun kalian semua saingan jadi pacar ka Marvel, tapi gue tahu kok, kalian bersahabat dengan tulus. Gue cuman punya ini, buat menunjukkan ke kalian, siapa tahu kalian bakal membutuhkan info dari gue tentang kematian Amora." Anneth nama gadis itu menyodorkan ponselnya yang menampilkan salah satu platform menulis dengan nama pena 'Gema Rumput Bisu' beserta dengan cerita yang berjudul 'Muda Penuh Luka'

"Lo gak lagi mabuk kan Net, kita sedih karena lagi berduka, malah lo suruh kita baca cerita elo, udah gitu judulnya nyesek banget, pengen nangis lagi gue, bukannya menghibur malah----," kalimat Dilan terputus, karena Assa dan Ocha menutup mulut Dilan dengan tangan mereka berdua.

"Ya, gak gitu juga konsepnya Lan, kenapa sih orang kaya elo mesti hidup di dunia!"

Anneth hampir emosi, lalu ia kembali menatap Assa dan Ocha.

"Gue tahu nama pena 'Gema Rumput Bisu' itu milik Amora dan cerita 'Muda Penuh Luka' adalah cerita yang ditulis sama dia. Gue curiga tulisan dia adalah kisah hidup dia yang sebenarnya, karena cerita itu dipaparkan dengan jelas, dan feelnya dapat banget," tutur Anneth.

"Lo tau darimana akun ini milik Amora?" tanya Assa.

"Gue pernah nemuin ponsel milik Amora waktu ketinggalan di toilet," jawab Anneth dengan yakin.

"Gue cuman mau bantu kalian aja. Kasian Amora selama ini," sambung Anneth lagi. Ia berlalu begitu saja dari hadapan mereka. Marvel segera mengambil ponselnya dan mencari akun milik Amora.

"Kalau elo semua sayang sama Amora. Bantuin gue menyelidiki kasus kematiannya," kata Marvel dengan wajah cemas.

"Jangan-jangan Amora bunuh diri, karena dia tau kalau lo sebenarnya suka Assa, padahal,-- Ocha menjeda kalimatnya.

KALOPSIA [ Selesai ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang