Episode 30 : Jangan Pergi

10 6 0
                                    

Pochi
.
.
Jangan Pergi🎵

Happy Reading💙

Assa melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Puluhan pasang mata menatapnya dengan ilfil, seraya berbisik. Assa sudah mengetahui akibatnya, kalau ia tetap bersekolah, tapi apa boleh buat Marvel memaksanya dan mengantarkannya. Ingin rasanya Assa membolos saja. Dia tidak tahan dengan pedasnya mulut mereka, mengatai Assa adalah seorang jalang.

"Dasar jalang!"

"Anak nakal!" Gak pantes sekolah disini, dia bisa merusak tuh."

****

Assa berlari di koridor. Dia tenggelam dalam kesedihannya, namun tiba-tiba Dani sudah menggegam erat tangannya.

"Gak nyangka cewek kaya lo cuman bisa nangis meratapi nasib lo," sindir Dani. Assa menggeleng, ia sama sekali tidak mengerti apa tujuan Dani mendekatinya.

"Lepesin gue Dan," bentak Assa mencoba melepaskan tangannya yang diborgol oleh Dani.

"Pandang gue Sa," sentak Dani merenggut kedua rahangnya.

"Cih. Buat apa gue mandang wajah hina lo," tukas Assa. Dia tetap berpaling, meski Dani bersikeras mengarahkan wajah Assa agar menghadapinya.

"Gak usah sok suci lo," balas Dani kesal. Assa mendengus kasar.

"Lo cantik Sa, tapi sayangnya kecantikan lo gak ada artinya kalau harga diri lo aja gampang dibeli," ucap Dani membuat Assa menampar pipi Dani.

"Bisa gak kalau ngomong yang bener, jangan fitnah melulu. Gue jijik sama lo. Lo jahat. Lo hancurin hidup Meisya," kata Assa cukup keras. Dani segera membungkam mulutnya.

"Lo mau mempermalukan Meisya?" tanya Dani menatap di sekitar mereka, takut ada yang curiga.

"Justru elo yang mempermalukan Meisya. Lo liat aja nanti gue bakal bilang ke semua orang kalau lo udah---, "

"DIAM!"

Dani berteriak.

Namun pandangan mereka teralihkan dengan suara teriakan yang menandakan kemarahan. Assa menengok dan matanya membulat saat ibu Meisya tengah berteriak di lapangan. Dani mulai gugup.

Ibu Meisya terus saja berteriak membuat para siswa-siswi ketakutan. Meisya menangis di samping ibunya. Ibu Meisya tak mengacuhkan anaknya lagi. Dia berjalan menuju ke koridor.

"KELUARLAH KAU!" teriak ibu Meisya. Dani segera berlari ke kelas. Entah pada siapa perintah itu ditujukan, tapi Dani sudah ketakutan.

"APAKAH KAU ORANGNYA!" Ibu Meisya menarik kerah leher seragam siswa laki-laki yang lewat di hadapannya. Meisya hanya menatap kelakuan ibunya. Dia sungguh malu saat ini.

"APA KAU ?" tanya ibuku menyeringai tajam bak psikopat. Lelaki itu menggeleng ketakutan. Semua laki-laki menghindar dari kejaran ibu Meisya.

"KEMARILAH LAKI-LAKI BAJINGAN!"

"PENGECUT!"

Ibu Meisya berjalan dan langkah kakinya terhenti di salah satu kelas yang terdapat Dani yang sedang ketakutan seraya mendengarkan earphone di pojok kelas. Wanita berumur itu mendekati Dani yang berpaling, dan mengarahkan wajahnya ke jendela.

KALOPSIA [ Selesai ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang