Episode 16 : Kepergian Marvel

20 20 6
                                    

"Buka seragam tuh gadis sekarang!"

Anak buah Udin bersiap untuk membuka seragam Assa yang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghalangi pergerakan tangan Bambam.

"Brengsek! Jangan. Gue mohon jangan. Plizzz." Assa merengak. Ia menjerit dan berontak. Bambam jadi kasihan melihatnya.

"Jangan deh Din. Kasihan. Gue jadi membayangkan adik perempuan gue, kalau diginiin dia gimana," ungkap Bambam menelan ludah dengan kasar.

"Gue gak peduli!" Udin mendekat ke arah Assa dan berhasil membuka kancing depannya.

"STOP!"

"Sekarang sebutin apa yang lo mau. Bunuh gue boleh, silahkan. Gue keluar dari rumah lo, silahkan. Gue bakal ngelakuin apa yang lo mau." Marvel mencoba menahan emosinya yang meluap-luap.

"Atau gue yang bunuh lo."

"Kampret. Mana otak lo. Lo udah gak ada kekuatan. Coba lepas. Dia udah lemah, kenyal kaya yupi gitu kok." Udin terkekeh.

Dan benar saja, ketika Marvel menganyunkan lengannya, ia malah merasa lemas. Marvel menggepalkan tangannya, tapi tetap saja lemah. Marvel seakan mati rasa.

Udin kembali membuka pakaian Assa. Assa sempat menginggit tangan Udin, karena jengkel, lalu ia mendorong kepala Assa.

"Permintaan gue sederhana kok. Tinggalin keluarga gue. Biar hidup gue bahagia sama ibu gue." Udin menatap lekat ke arah Marvel. Marvel mengangguk.

"Kenapa gak minta dari tadi bego!"

"Turunin tuh gadis! "

Bambam pun menurunkan Assa sampai terjongkok di hadapan Marvel.

"Sekarang gue mau kalian ciuman, biar bisa gue upload, dan kalian viral deh. Hidup kalian hancur. Mental lo hancur." Ide Udin yang ngaco. Bambang membuka video di ponselnya.

"Vel. Cium Assa, kalau gak gue bakal ngelakuin hal yang lebih buruk dari ini." Udin merebut kepala Assa dan mendongakkannya ke atas, lalu menghempaskannya ke bawah.

"Sa, maafin gue. Gue gak bisa ngelindungin lo. Bertahan ya Sa. Kalau gue bilang lari. Lo harus lari ya, gue yang salah Sa. Maafin gue." Marvel terlihat mendekap Assa, padahal ia sedang membisikkan sesuatu pada Assa.

Melalui bisikan Marvel, Assa seolah mendengar asupan yang membuatnya semangat. Untung saja, Bambang melonggarkan ikatannya, membuat Assa merentangkan kedua tangannya, dan tak sengaja menghantup Marvel, karena cukup keras membuat hidung Marvel berdarah.

"Lari," bisik Marvel.

Assa berhasil menjauh, karena anak buah Udin sibuk keasyikan melihat hidung Marvel yang terus-terusan mengeluarkan darah. Assa berbalik, ia ingin kembali menolong Marvel, tapi pria itu hanya tersenyum manis padanya.

****

Selepas Marvel dari penculikan abal-abalan ala Udin, Marvel dan ibunya memutuskan hubungan keluarga dengan Udin secara baik-baik. Otomatis kepergian Marvel harus membuatnya pindah ke luar kota dan tnggallah ayah Udin yang terpaksa melepas kepergian ibu Marvel.

"Pergi lo jauh-jauh!"

"Gue bakal hidup berdua dengan bahagia lagi sama ayah. Tenang bu. Gak ada yang pernah gantikan ibu."

KALOPSIA [ Selesai ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang