Vote and komentarnya manis^_^
****
Denis kebingungan. Dia berusaha menenangkan Assa, tapi Assa malah semakin berteriak dengan nyaring. Zidan datang diriingi dengan Eric.
"Buset. Lo pelet dia dengan cara kesurupan ya?" tanya Eric heran, lalu datang Juna yang langsung memukul bahu Assa, membuatnya pingsan dan langsung jatuh di pundak Denis.
"Berisik tuh gadis! Oh iya satu lagi. Hentikan taruhan gak guna kalian dan berhenti sekarang juga!" cetus Juna. Denis segera membawa Assa ke UKS. Disana dia menjaga Assa sampai sadar, hingga Assa tersadar.
"Udah sadar Sa?"
"Sorry ya," Denis khawatir terhadap mental Assa.
Gadis itu menggeleng. "Gak papa Den," sahut Assa, lalu berusaha berdiri, kepalanya yang masih pusing membuatnya hampir terjatuh, jika Denis tidak menahan pundak Assa.
Mereka bertatapan. Mata Denis yang luluh, membuat Assa mengusap wajah Denis, lalu berkata. "Marvel," tegur Assa. Denis langsung kaget mendengarnya.
"Maaf, maksud gue. Makasih ya Den." Assa jadi malu sendiri, karena sempat mengira Denis adalah Marvel.
"Oh iya Sa. Tawaran gue sama saudara gue gimana?" tanya Denis dengan sopan. Assa berbalik dan tersenyum. "Iya, gue mau kok. Gue percaya kalian baik," jawab Assa keluar dari dalam UKS.
Denis langsung memberitahukan pada Zidan dan Eric. Mereka masih sangat antusias untuk mendapatkan Assa.
Zidan menarik lengan Assa dan memboyongnya ke dalam mobil mereka berempat. Hari ini Denis yang menyetir mobilnya. Melihat Assa diapit oleh Eric dan Zidan di bangku belakang, membuat Juna emosi. Dia melemparkan dengan kasar tasnya. "Anjing! Kenapa bawa cewek sialan gitu?" Denis menatap dengan tajam ke arah Juna.
"Jaga gak mulut lo!"
Mereka memasuki sebuah perumahan yang sangat megah. Berasitekstur Eropa. Assa sampai terpukau menatapnya. Juna yang turun duluan langsung mencengkram lengan Assa.
"Jun. Sakit lepasin tangan gue," rengek Assa sampai terjatuh di lantai.
Juna tetap tidak peduli. Dia terus memperlakukan Assa dengan kasar, membawanya ke dalam gudang dan memojokkannya ke dinding.
"Jangan macam-macam sama gue!"
Assa menggeleng. "Gak. Gue," Assa ingin beralih, tapi Juna malah menekan pundak Assa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALOPSIA [ Selesai ] √
Teen FictionTerlahir sebagai anak yang tidak diketahui asal usulnya membuat Assa harus dibesarkan di panti asuhan. Ia diadopsi oleh keluarga kaya raya, hingga membuatnya melupakan sahabat kecilnya yang mengidap keterbelakangan mental. Saat menginjak usia remaja...