Episode 21 : Bawa Aku Padamu

14 11 0
                                    

Bukan langit mendung, jika tidak mengeluarkan gerimis untuk mengundang hujan. Seorang gadis berjalan tertatih-tatih. Ia mendekap erat tubuhnya, sesekali mengusap tanganya, karena kedinginan merayapi tubuhnya.

Seharian penuh ia bergemulut di beceknya jalanan dan lari terbirit-birit dikejar anjing gila. Ia takut. Gadis manja yang kerjanya sehari-hari menonton drama korea di rumah itu menjerit sendiri di kegelapan malam.

"Mamah, aku lapar. Aku takut disini gak bisa tidur." Assa teringat suasana rumah yang begitu nyaman untuk ia berteduh, meski setiap hari hanya bertemankan bi Ijah, tidak lagi dengan ibunya yang sibuk dengan berteman dengan teman-temannya sejak kematian ayah.

Assa memutuskan untuk pulang setelah pelarian cintanya yang gagal. Assa membatin lagi apakah Marvel sebenarnya menyukainya?

Dalam perjalanan pulang, Assa dikagetkan dengan bayangan siluet seseorang di belakang tubuhnya, terlihat sedang membuntuti Assa yang berada sendirian dalam sunyinya malam. Gadis itu berpikiran negatif. Lidahnya kelu, hanya ada dua orang nama yang diingatnya dalam situasi genting.

Ibu dan Marvel.

"Mau kemana kamu Asss?" tanya laki-laki yang sudah berdiri tepat di hadapan Assa seraya menampilkan senyum menggodanya. Assa mundur. Ia tahu dirinya dalam bahaya. "Oh Tuhan, Assa menyesal sekali kabur dari rumah."

"Arlan. Mau apa lo?"

Cowok bernama Arlan itu terkekeh, karena senang menyadari, kalau Assa masih mengingat namanya. Arlan berposisi sebagai penjaga gawang yang siap menangkap bola. Assa terdesak, ia tidak sengaja menyandung batu di belakangnya, alhasil gadis itu terjatuh ke samping, tepat di tumpukan kardus-kardus. Tawa seringai diperlihatkan oleh Arlan.

"Ternyata mudah buat dapetin lo." Arlan mendekati Assa, hingga tak ada jarak berarti yang menyisakan mereka berdua. Cowok tersebut menunduk untuk menatap ketakutan di wajah Assa. Ia terjebak dalam lelaki bajingan.

"Lo sangat cantik Assa. Munafik kalau cowok gak mau nyentuh lo." Pikiran kotor menghinggapi Arlan dengan situasi yang cukup mendukung. Arlan mendekatkan wajahnya ke wajah Assa, membuat hidung mereka bertumbukan.

Assa meludah "Cih."

Arlan melebarkan bola mata. Mukanya mengeras, dan terpancar kemarahan disana. Ia lalu menyapu semburan percikan air liur dari mulut Assa.

"Gila lo Lan. Lo yang udah buat gue kek gini. Lo udah ngerusak gue!" Pernapasan Assa naik turun. Arlan menatap lekat ke wajah Assa, lalu tersenyum iblis. Senyuman misterius yang dikeluarkannya hanya untuk Assa.

"Jadi kenapa? gue mau elo sama kaya gue. Nakal, biar kita bisa senang-senang bareng," jawab Arlan gamblang. Cowok yang merupakan bekas pacar Assa itu membuat Assa teringat kembali. Kala itu, ia tidak mau kesepian dan cara menghilangkan stres dan kesepian Assa adalah memilih untuk berpacaran dan ternyata ia memilih orang yang salah.

Assa memang pernah memiliki mantan selain. Arlan adalah mantan pertama Assa.

"Pergi lo. Gue nggak sudi liat muka lo!"

Assa muak dengan semua tingkah laku Arlan. Ia mengambil jalan tengah dengan berteriak, pasti orang-orang akan berkumpul, namun percuma saja, jalanan sepi, tidak ada orang yang walaupun hanya sekedar nongkrong, tak terkecuali dengan sekelompok pemuda nakal yang berkeliaran. Teriak sama saja dengan Assa bunuh diri.

KALOPSIA [ Selesai ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang