Assa masih diam, ia tak bergeming. Marvel menanggapinya dengan bingung sambil mengeryitkan dahi, lalu bangkit berdiri dan mengacuhkan Dilan yang buru-buru menepi dari pandangan gadis yang memasang wajah horor di ambang pintu kelas.
Assa melipat tangan di dadanya, saat Dilan hendak melangkah keluar, ia dikejutkan dengan kedua bayangan gadis yang kini berada di samping Assa. Mereka adalah ketiga cewek dari kelas berbeda dan tak saling mengenal satu sama lain.
Marvel menghentikan langkahnya, ia tersenyum kikuk. Dilan membenarkan jambulnya yang syock, karena baru kali ini, ia ditatap serentak oleh ketiga cewek cantik dengan latar belakang yang berbeda.
"Vel. Istri-istri lo nih!" celetuk Dilan yang langsung terkena tonyoran dari Marvel yang menatap satu persatu gadis yang berada di tengah, siapa lagi kalau bukan Assa.
"Marvel lo." Gadis yang berdiri di sebelah kanan menjeda omonganya, ia menatap tajam pada mata Marvel yang rasanya diskakmat habis- habisan tanpa menyisakan cela untuk Marvel bernapas atau setidaknya membiarkan Marvel berpikir, lalu lari dari terjangan ketiga gadis di hadapanya.
"Kak Marvel jahat banget!"
"Kak Marvel kok duain gue."
"Playboy!" Akhiri Assa menyemburkan semburan kesalnya. Dilan bergedik ngeri membayangkan Marvel akan dihajar oleh ketiga korbannya.
"Gue mau kita putus kak!" tukas Ocha yang diiringi cengiran tajamnya.
"Lo kenapa?" Marvel berpura-pura bodoh, lalu Dilan menepuk pundak Marvel.
"Cewek lo kebanyakan nonton sinetron vel hehe," tawa Dilan membludak, bahkan disaat orang lagi serius ia malah mencairkan suasana, membuat Ocha yang mempunyai kepribadian tomboy tak tahan untuk tidak menamparnya sekarang.
Ocha merenggut pelan saja dulu rambut Dilan, hampir ia jambak, jika Dilan tak minta ampun dan menjauh sedikit. Marvel bergidik ngeri melihatnya.
"Sabar dulu, gue bisa jelasin ke kalian kenapa gue nembak kalian bertiga, " sahut Marvel yang hidupnya sudah berada di ujung tanduk.
"Gue ngga mau kalian semua putus dari gue." Marvel memicingkan matanya ke arah Assa.
"Dan gue bakal pastiin lo jadi pacar gue. Oke Assa." Marvel tersenyum manis.
Ocha hampir luluh, karena sikap Marvel. Ia mengayungkan lengannya dengan gemulai, sedangkan Amora hanya menatapnya dan tak mau beralih pandang.
"Yaudah! Kalau Assa dan Ocha sudah gak mau sama Kak Marvel, karena dia nembak tiga cewek sekaligus. Kalian putusin aja Marvel, biar gue bertahan dan jadi satu- satunya pacar Ka Marvel." Amora menyatukan kedua tangannya, lalu berjingkit ria dengan semburat pipi merah."Lah," jawab mereka berdua serempak.
Amora kalau udah mau bicara, bukannya ngasih solusi malah gak ada akhlak. Pengen dia aja yang pacaran sama orang ganteng.
"Gue gak mau digantung kak. Kakak putusin mereka, kalau kakak masih mau sama gue." tegas Amora menggertakkan gigi gerahamnya.
Marvel tersenyum geli. "Yakin, mau putus? gue mau ngasih ini sama lo." Marvel merogoh saku seragamnya dan mengeluarkan bentuk love ala negeri Korea, sambil melengkungkan bibirnya, seluas samudera. Beda dengan Ocha yang kini menyemburkan aroma cinta untuk manisnya hadiah dari Marvel.
Assa tercengang sebentar. Lelaki di hadapannya benar-benar sudah gila rayuan. Perasaan Assa yang tiba- tiba bingung sendiri. Amora sudah menggandeng lengan Marvel dengan erat.
"Asal gue jadi pacar kak Marvel, gak papa kok. Gue gak mau jadi jomblo ngenest kaya kak Dilan," sindir Amora terkikik, membuat Dilan langsung menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALOPSIA [ Selesai ] √
Teen FictionTerlahir sebagai anak yang tidak diketahui asal usulnya membuat Assa harus dibesarkan di panti asuhan. Ia diadopsi oleh keluarga kaya raya, hingga membuatnya melupakan sahabat kecilnya yang mengidap keterbelakangan mental. Saat menginjak usia remaja...