Assa terpaksa menuruti perintah dari 'Pelindung Marvel'. Setelah melewati rangkaian acara yang sangat rumit, jadilah Assa dengan penampilan bak tuan putri yang cantiknya mirip bidadari dari langit ketujuh, karena habis dandan. Ya, gak malu-maluin amat lah.
Assa didorong mereka dari belakang, hingga posisinya sekarang menghadapi Marvel yang sudah berdiri gagah dengan balutan jas hitamnya.
Gaun Assa yang bewarna merah hati jadi sorotan mata Marvel yang seketika takjub akan penampilan Assa. Ia lebih cantik dari ribuan bulan yang singgah.
"Lo cantik Sa," puji Marvel mengayunkan tangannya dengan kuat untuk menggandeng tangan Assa, bahkan membuat Assa sempat kaget, ia tak sengaja tertempel di dada Marvel yang kini tersenyum.
"Lo kenapa? Salting." Marvel pura-pura, seakan-akan ia tak mau melepaskan kepala Assa yang tertahan di dadanya sambil menikmati surai gelombangnya yang wangi kodomo.
"Ya Tuhan. Ibu gue ngidam apa sih dulu, jadi gue terlahir jomblo dan gak ada yang ngincar," rengek gadis dari 'Pelindung Marvel'.
"Kenapa sih lo gak mau jadi pacar gue Sa?" tanya Marvel membuat Assa memberikan jarak pada mereka berdua.
"Ya. Gue--."
"Elo kenapa nyuruh orang buat dandanin gue?" tanya Assa mengalihkan pembicaraan. Matanya yang memakai softlens biru terlihat indah di mata Marvel.
"Karena gue tahu lo gak bisa dandan," jawab Marvel tersenyum. Ia lalu menyelipkan anak rambut Assa ke samping, membuat tubuh gadis itu berdesir hebat.
"Kenapa lo tahu semua tentang gue sih. Jangan-jangan lo datunya stalker. Ngaku gak?" tuduh Assa menyipitkan matanya, lalu menatap intens ke arah Marvel.
"Karena gue suka sama lo ogeb," ejek Marvel sambil terkekeh. Mata Assa melotot. Ia sebal sendiri saat Marvel menertawai setiap pertanyaan yang dilontarkannya.
"Tuh kan cemberut. Udah dong." Marvel mengusap kepala Assa. Berusaha untuk mencairkan suasana agak nyaman.
Tanpa banyak basa-basi lagi Marvel segera memboyong Assa keluar rumahnya dan Marvel membawanya ke rumah Assa sendiri untuk meminta izin sama mamah Assa dulu.
"Mah. Duh maksudnya tante," ucap Marvel ketika mendapati mamah Assa yang membukakan pintu. Assa hanya bisa mengekori Marvel.
"Eh ada putri sama pangeran. Eh tunggu." Mamah Assa mengusap-ngusap jas mahal Marvel, lalu menatap ke arah anaknya.
"Assa, kamu cantik banget. Baru juga tadi bilang mau ke rumah teman, ternyata ke rumah Marvel. Gagah banget Marvel. Suntik apa emang?" tanya mamah Assa langsung ceplas-ceplos. Marvel hanya bisa mengeluarkan barisan giginya, untung rata.
"Ada acara di sekolah tan. Boleh gak kalau aku berangkat sama Assa?"
Marvel meminta izin pada mamah Assa yang langsung mengangguk.
"Boleh, masa sama anak tetangga sendiri gak boleh," cengir mamah Assa membuat anaknya menunduk lemas.
"Tap--."
"Udah, sama Marvel sana."
Marvel kembali menggandeng lengan Assa, lalu membukakan pintu mobil untuknya dan mempersilahkan Assa masuk membuat siapa saja yang melihatnya akan mengira, kalau Marvel memang pacar idaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALOPSIA [ Selesai ] √
Teen FictionTerlahir sebagai anak yang tidak diketahui asal usulnya membuat Assa harus dibesarkan di panti asuhan. Ia diadopsi oleh keluarga kaya raya, hingga membuatnya melupakan sahabat kecilnya yang mengidap keterbelakangan mental. Saat menginjak usia remaja...