Chap 32

700 128 14
                                    

Dor

"Argh!"

"SHOTARO?!"

Teriakan itu menggelegar saat Jisung dengan santainya menembakkan timah panas pada bahu kiri Shotaro.

"Oh ups, sangat tidak adil jika Shotaro hyung masih bersih disaat yang lain sudah terluka. Benar bukan?" Jisung tersenyum manis membuat mata minimalisnya semakin tak terlihat.

"SIALAN! BUKANKAH AKU BILANG JANGAN SENTUH ADIKKU!" Teriak Yuta penuh amarah saat melihat adik kecilnya terluka.

"Stts... Jangan berteriak Yuta hyung, aku pusing mendengarnya," Ujar Jisung meletakkan jari telunjuknya di atas bibirnya, menatap Yuta sambil tersenyum manis.

Sangat manis sampai membuat Yuta ingin merobek senyumannya saat itu juga. Yuta sangat benci jika adik kecilnya terluka, bahkan seujung kuku pun. Jika ada yang berani membuatnya terluka, maka Yuta tidak akan tinggal diam.

"Kau benar-benar membuatku muak Park Jisung!" Desis Yuta menatap nyalang sarat penuh dendam kepada Jisung.

"Kau tidak suka aku melukai adikmu hm? Lalu kau mau apa? Membunuhku? Memang kau bisa?" Tanya Jisung menatap remeh ke arah Yuta yang saat ini hanya terduduk lemas di atas sofa.

Yuta mengepalkan kuat tangannya hingga terlihat memutih, sepertinya percuma jika dia maju untuk menghajar Jisung. Dia tidak memiliki tenaga lebih saat ini, luka tembaknya cukup membuatnya lemas.

Bugh

Duk

"Sial!" Desis Jisung menatap nyalang ke arah belakangnya.

Sibuk menanggapi Yuta membuatnya sedikit lengah, kesempatan ini pun tidak disia-siakan oleh Yangyang yang langsung menendang punggung pemuda jangkung itu hingga membuatnya terjerembab ke lantai dengan cukup keras.

"Ingatlah jika masih ada kami, Park!" Seru Yangyang tersenyum miring pada Jisung.

Duk

Kaki bertemu lantai, tubuh Jisung berguling ke kiri untuk menghindari kaki Yangyang yang melesatkan tendangan kedua.

Bugh

"Shit!" Yangyang mendesis, badannya sedikit terhuyung saat Jisung ikut melesatkan tendangan pada perutnya.

Jisung langsung bangun begitu Yangyang sudah sedikit mundur. Matanya menatap tajam 3 orang di depannya, Yangyang berdiri paling kanan, Felix di tengah dan Changbin berdiri dipaling kiri. Tak lama Jisung menyunggingkan senyuman, well 3 vs 1 bukanlah masalah besar.

"Sepertinya aku belum menyambut kalian dengan baik, meskipun kalian datang dengan tidak sopan tapi tidak apa-apa. Selamat datang di rumahku!" Ujar Jisung dengan nada gembira sembari menyunggingkan senyuman manisnya.

3 orang di depannya dibuat melongo, apa-apaan ini maksudnya?

"Ah, penyambutannya masih kurang ya? Maaf sekali aku tidak tau jika akan ada tamu tak diundang mengacaukan pestaku. Tunggu sebentar, akan ku berikan penyambutan terbaikku!" Lanjut Jisung masih mempertahankan senyumannya.

Srak

"Argh!" Yangyang mengerang.

Terlalu cepat, gerakan Jisung terlalu mendadak. Mereka bahkan tidak menyadari jika tangan Jisung menggenggam sebuah pisau. Yangyang bahkan belum sempat menghindar, saat Jisung berlari cepat ke arahnya lalu menorehkan sebuah luka yang cukup dalam pada lengan kanannya.

Darah merembes hingga mengotori long coat warna light grey yang tengah ia kenakan. Saat disayangkan, padahal Yangyang menghabiskan hampir 2 juta won untuk membeli coat itu.

"Bagaimana? Sambutan tambahan dariku cukup mengesankan bukan?" Tanya Jisung di telinga kanan Yangyang "Jangan harap kalian dapat pergi dengan baik-baik saja setelah mengacaukan pestaku!"

Duk

Badan Yangyang terjatuh akibat tendangan dari Jisung, Felix dengan cepat bergerak menghalau Jisung yang hendak memberikan sayatan lagi pada tubuh Yangyang.

Bugh

Felix memukul dengan cukup keras ulu hati Jisung membuat pemuda jangkung itu sedikit oleng kesakitan.

Bugh

Tak ingin kalah, Jisung balas memukul bawah dagu Felix sekuat tenaga hingga membuat pemuda berkebangsaan Australia itu harus tersungkur.

"Ayolah, aku lebih suka bermain pisau daripada pukul-pukulan. Saling memukul hanya membuang tenaga," Ujar Jisung pada ketiga pemuda di hadapannya.

Bugh

Jisung menoleh ke belakang begitu seseorang memukul tengkuknya dengan keras.

"Berisik!" Seru Changbin yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakangnya.

Sret

Jisung menahan tangan Changbin yang hendak memukulnya lagi lalu memelintir tangan pemuda itu ke belakang.

Duk

Wajah Changbin menjadi sasaran hantaman lutut Jisung, setelahnya badan itu ia hempaskan dengan kasar hingga menghantam lantai dengan cukup keras.

Felix bangkit dan langsung menerjang ke arah Jisung. Kaki kanannya terangkat menghantam keras ke arah Jisung, yang langsung dihindari oleh sang target.

Duk

Brak

Jisung menendang dengan keras badan Felix hingga membuat tubuh tak begitu besar itu terdorong dan menabrak lemari kayu yang berada di samping sofa tempat Yuta, Haechan dan Renjun terduduk. Erangan cukup keras terdengar dari belah bibir Felix akibat kerasnya tubuh itu terhantam dengan sangat keras.

"Memuakkan," Gumam Jisung berdecih.

"Kau lebih memuakkan," Yangyang berdiri sambil sesekali meringis merasakan sakit pada lengannya yang tengah terluka.

"Kalian semua jauh lebih memuakkan," Jisung tersenyum miring menatap Yangyang.

Lihatlah betapa memuakkannya Yangyang yang berusaha bangkit di depan teman-temannya yang sudah dalam kondisi mengenaskan.

"Lucu sekali, kau masih berusaha tetap terlihat kuat di depan teman-temanmu yang akan segera meregang nyawa. Oh atau bagaimana jika kau dulu yang ku kirim ke neraka?" Jisung dengan santainya menodongkan pistol ke arah Yangyang.

"Sialan kau Park Jisung, harusnya kau membusuk di neraka. Dunia tidak pantas untuk manusia sepertimu-"

Dor

"Argh!"

"Terlalu lama!"

"Sialan!"






























..

Tbc

Surprise~

8 bulan, buset ponakan gw aja sampek udah lahir wkwk

How are you guys?
I hope you're all okay

Maaf adegan berantemnya ga bagus-bagus amat, because gw ga pernah gelut begitu.

I don't know mau bilang apa lagi, but thank you udah mau ngikutin cerita yang absurd ini.

Anyways karena besok mau lebaran mohon maaf jika diriku banyak salah dan hobi ngeghosting dikau semua.

Minal 'Aidin wal-Faidzin
Mohon maaf lahir batin🙏🏻

⚠Typo bertebaran⚠

01 Mei 2022

Secret Killer | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang