Chap 24

1.4K 320 126
                                    

"Apa Doyoung sudah ada kabar?" Tanya Taeyong dengan nafas memburu membuka kasar pintu rumah Hendery.

7 pemuda yang tengah duduk di sofa ruang tamu terlonjak kaget. Hendery sampai memegang dada kirinya yang berdetak cepat karena terkejut.

Saat ini 8 pemuda tampan bak dewa itu tengah berkumpul di rumah Hendery untuk bersiap mencari Doyoung yang tiba-tiba tidak ada kabar sama sekali.

"Duduk dulu hyung," Ujar Chenle menarik tubuh kurus itu untuk duduk di sampingnya.

Taeyong menurut, dia terduduk lalu menatap satu persatu temannya.

"Kemarin siapa yang terakhir melihat Doyoung?" Tanya Jaehyun membuka suara.

"Aku, kemarin aku ke rumahnya untuk mengajaknya mencari Taeil hyung tapi saat sampai di sana dia bersiap untuk keluar. Saat aku bertanya dia ingin kemana, dia bilang ingin bertemu salah satu dari kita," Jelas Jisung dengan sekali tarikan nafas.

"Apa kau tau dengan siapa?" Jisung menggelengkan kepala.

"Kejadian jam berapa?" Jisung menoleh kearah Taeyong sambil berpikir.

"Sekitar jam setengah 2 siang?" Taeyong mengangguk lalu menatap teman-temannya.

"Shotaro, kau dimana kemarin jam setengah 2?" Shotaro yang merasa terpanggil menoleh dengan cepat.

"Aku? Di rumah bersama oniisan," Ucap Shotaro yang diangguki oleh Yuta.

"Chenle?"

"Di sini, rumah Dery ge,"

"Jaehyun?"

"Di sini juga,"

"Hendery?"

"Menjaga dua orang yang hampir menghancurkan rumahku,"

"Renjun?"

"Pergi ke makam Jeno, Jaemin, Yangyang dan Haechan. Aku rindu mereka," Sejenak mereka terdiam.

Jika dipikir lagi, Renjun pasti sangat merasa kehilangan 4 orang dari line yang sama dengannya. Shotaro baru hadir 3 tahun lalu, sedangkan Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, dan Yangyang sudah berteman sejak mereka masih sekolah dasar.

Tidak heran jika Renjun sangat terpukul akan kepergian mereka. Renjun yang semula memang pendiam kini menjadi lebih pendiam. Bicara pun hanya sekenanya saja.

"Dan kau sendiri Taeyong hyung?" Tanya Jaehyun tiba-tiba.






























"Mengikuti Haechan,"
.

"Bagaimana Taeil hyung bisa di sini?" Tanya Doyoung menatap pemuda pendek di depannya.

Kini di kamar serba hitam itu tak hanya terdapat Winwin tapi juga Taeil dan Doyoung. Mereka bertiga sama-sama terduduk di kursi kayu dan terikat oleh tali tambang.

Tapi dari mereka bertiga keadaan Winwin lah yang paling memprihatinkan. Terkurung hampir dua minggu membuat tubuhnya terlihat lebih kurus, luka sayatan terpampang jelas pada bagian tubuh atasnya yang tak tertutup.

(Lupakan sejenak absnya cuk)

"Waktu itu aku sedang mencari Winwin kemudian aku ditelepon seseorang yang mengatakan jika dia tau dimana Winwin berada. Lalu dia mengirimkan lokasi rumah ini dan aku langsung ke sini. Saat aku sampai di sini aku melihat 2 orang sedang duduk di depan rumah sambil berbincang serius. Kemudian aku mendekati mereka tapi saat hampir sampai seseorang memukul tengkukku setelahnya aku tak ingat apa-apa. Saat bangun aku sudah terikat di sini dengan Winwin di hadapanku," Jelas Taeil yang diangguki oleh Doyoung, Winwin sudah tau cerita itu sejak Taeil datang beberapa hari lalu.

"Tunggu- kau bilang ada 2 orang sedang duduk sambil berbincang kemudian seseorang memukulmu?" Tanya Doyoung yang diangguki Taeil "Berarti benar dugaanku mereka ada 3 orang," Winwin menggelengkan kepala menyalahkan ucapan Doyoung.

"Bukan hanya 3 hyung," Ujar Winwin yang membuat 2 pemuda itu menoleh seketika pada Winwin.

"Apa maksudmu Winie? Pelakunya memang hanya ada 3 orang," Taeil mengernyit bingung pada ucapan Winwin, setaunya pelakunya memang hanya ada 3 kenapa kata Winwin bukan hanya 3?

"Pelakunya 4 orang hyung. 3 orang yang menyiksa kita itu hanya antek-anteknya, dalangnya adalah pemilik rumah ini. Dia yang ku temui hari itu saat aku menghilang," Ujar Winwin yang membuat kedua pemuda itu terkejut "Dan dia adalah orang paling gila yang pernah kutemui. Kau tau pajangan berbentuk mata itu?" Winwin menunjuk sebuah pajangan dalam box kaca menggunakan dagunya.

Kedua pemuda itu menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Winwin lalu mengamatinya. Sepertinya mereka baru menyadari pajangan itu karena terlalu sibuk memikirkan cara bebas dari tempat ini.

"Jika kalian pikir itu palsu maka kalian salah besar. Itu asli, dia menceritakan padaku bagaimana caranya mendapatkan itu. Dia mendapatkannya saat berumur 12 tahun, mata itu milik teman sekelasnya sewaktu sekolah dasar. Dulu dia menjadi korban bully oleh teman sekelasnya karena tubuhnya yang kecil terutama oleh anak bernama Kim- aku lupa. Karena terus dibully akhirnya dia dendam dan lalu suatu hari dia merencanakan untuk memberinya pelajaran. Saat pulang sekolah si Kim mengajaknya ke pinggiran hutan untu mengerjainya dan saat itulah dia menjalankan aksinya. Pertama dia menusuk tenggorokan si Kim dengan pisau lipat yang di bawanya dalam tas lalu- aku tidak sanggup untuk melanjutkannya karena sejujurnya aku hampir menangis mendengar cerita itu. Di akhir dia bilang bahwa dia mengubur mayat si Kim di bawah pohon besar di hutan dekat perbatasan kota. Dia benar-benar gila, mengerikan," Jelas Winwin panjang kali lebar pangkat tinggi.

Doyoung dan Taeil melongo mendengar penjelasan Winwin. Bocah berumur 12 tahun sudah melakukan pembunuhan? Adakah kata yang lebih parah dari gila?

"Dimanakah dia sekarang?" Tanya Doyoung menengok ke sekitar.

"Dia seperti belum akan datang sebelum Taeyong hyung di bawa ke sini," Ujar Winwin membuat Doyoung mengernyitkan dahi.

"Maksudnya?"

"Kau sudah membuka box hitam yang kutitipkan pada satpam di rumahku?" Mata Doyoung seketika membulat.

"Jadi maksudmu 2 orang lain yang kau maksud itu adalah Taeil hyung dan Taeyong hyung?" Winwin menganggukkan kepala membenarkan ucapan Doyoung.

"What? Jadi-"

Brak



































"Taeyong/Taeyong hyung!?"
.

Tbc

Hai gaes it's my birthday🎉
Hari ini ultah gw yang ke 19 gaes, seline sama Jie awok. Salah satu alasan gw bucin sampek mampus sama Jie aka Jisung Park🤣

Jadi gaes gw mau curhat bentar, hari ini hari ultah gw tapi hari ini juga hari terbodoh dalam hidup gw.
Ketika gw menunggu dari malem sampek balik lagi malem gw kira mereka bakalan memberikan gw sebuah ucapan selamat, gw ga minta yang aneh² kok, cuma ucapan.
Emang ada yang ngucapin tapi itu adalah orang-orang yang gw kenal secara online, orang yang gw kenal lewat dunia maya.
Begonya gw, menunggu hal yang padahal gw tau itu ga pernah terjadi dalam hidup gw. Bahkan ketika gw selalu menjadi orang yang merasa bersalah saat lupa ngucapin kata itu. Saat gw menjadi salah satu orang yang rela nunggu sampek tengah malem cuma buat ngucapin kata itu. Tolol bat gw yekan?🤣🤣

Udahlah gw lagi males curhat panjang-panjang.

⚠Typo bertebaran⚠

11 Mei 2021

Secret Killer | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang