Chap 15

1.8K 366 41
                                    

Panik.

Itulah yang mereka rasakan sekarang. Belum genap 4 hari mereka bernafas lega karena Xiaojun selamat dari kecelakaan yang terjadi padanya. Kini mereka kembali panik karena salah satu anggota mereka tidak ada kabar dari semalam.

"Apakah sudah ada kabar dari Winwin?" Tanya Doyoung memasuki ruang inap Xiaojun.

Saat ini semua anggota NCT tengah berkumpul di ruang inap Xiaojun atas permintaan Taeyong. Bukan tanpa alasan Taeyong mengumpulkan mereka di sini. Mereka dengan sengaja dia kumpulan agar dapat membagi tugas dengan mudah, menjaga Xiaojun dan mencari Winwin.

"Belum ada hyung. Aku tadi pagi ke rumahnya tapi kata satpam Winwin belum pulang sejak kemarin siang," Ujar Jaehyun membuat Doyoung memijat pangkal hidungnya yang sedikit berdenyut.

"Aku akan membagi tugas untuk kalian," Taeyong yang berseru dengan suara tegasnya "Taeil hyung, Johnny, Yuta, Jaehyun, Lucas, Hendery, Doyoung, Kun dan aku akan mencari Winwin, sedangkan Ten, Jungwoo, Chenle, Shotaro, Renjun, dan Jisung kalian jaga Xiaojun," Semua mengangguk menyetujui ucapan Taeyong.

Yang bertugas mencari Winwin langsung keluar dari ruang inap Xiaojun dan menuju tempat parkir.

"Sebaiknya kita berpencar agar lebih mudah mencari Winwin," Ujar Yuta sembari menaiki motornya.

"Bukan ide yang buruk, semua berpencar ke semua penjuru kota. Aku akan ke rumah Winwin, untuk mengecek apakah Winwin sudah pulang atau belum," Doyoung langsung melajukan motornya saat dirasa teman-temannya memberi persetujuan.

Kaw**asaki Nin**ja 650 warna hitam itu melaju dengan kencang membelah jalanan kota yang cukup ramai. Sinar matahari sore yang menyinari dari balik awan mengenai wajah tampannya yang tak tertutup kaca helm.

Tak butuh waktu lama motor hitam itu kini terparkir di depan gerbang salah satu rumah di kawasan perumahan elit Volcano. Dilepasnya helm hitam yang ia kenakan lalu turun dari motor dan berjalan menuju pos satpam rumah Winwin.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang lelaki setengah baya yang mengenakan pakaian satpam.

"Apakah Winwin sudah pulang?" Tanya Doyoung tanpa basa basi.

"Belum, tuan muda sedari kemarin siang belum pulang," Ujar satpam bernametag Lee Jinwon itu.

"Apa pak Lee tau kemana Winwin pergi?" Pak Lee mengerutkan keningnya tanda berpikir kemudian menggelengkan kepalanya.

Doyoung menghela nafas, sepertinya akan semakin susah mencari Winwin jika begini caranya. Terlebih ponsel Winwin yang tidak bisa dihubungi dari semalam.

"Ah!" Doyoung tersentak dari lamunannya saat mendengar pekikan pak Lee.

"Ada apa pak?" Tanya Doyoung saat melihat pak Lee seperti teringat sesuatu.

"Kemarin sebelum tuan muda berangkat saya sempat bertanya akan pergi kemana, katanya ke rumah teman. Dan kemarin tuan muda juga sempat menitipkan sesuatu. Tunggu sebentar saya ambilkan," Pak Lee lalu masuk ke dalam pos jaganya guna mengambil yang katanya sesuatu.

Doyoung memiringkan kepalanya saat melihat pak Lee keluar sambil membawa sebuah box hitam.

"Kata tuan muda, jika dalam sehari dia tidak pulang, maka saya harus memberikan ini kepada temannya yang mirip dengan kelinci atau yang mirip dengan manusia 3 dimensi," Ucap pak Lee menyerahkan box hitam itu pada Doyoung.

Dengan cepat Doyoung mengambil box itu lalu membukanya, di dalamnya terdapat secarik kertas dan 2 lagi box hitam dengan ukuran yang lebih kecil. Doyoung mengambil kertas itu lalu membacanya.

Jika tulisan di kertas ini sudah terbaca, maka aku sudah masuk ke dalam jebakannya atau mungkin sudah tidak ada di dunia. Aku sungguh tidak tau bagaimana nasibku saat kertas ini sudah terbaca.

Taeyong hyung atau Doyoung hyung, siapapun dari kalian berdua yang membaca ini. Aku mau kalian tidak memberitahu yang lain tentang box ini, cukup kalian berdua saja yang tau.

Aku tau box ini pasti akan berguna bagi kalian--

My baby don't like it when you come around
Dangyeonhi neogachi wiheomhan yeojareul~

"Yeoboseyo?" Doyoung dengan cepat mengangkat panggilan di ponselnya meninggalkan sejenak surat yang ditulis Winwin.

"Hyung kau dimana?" Suara di seberang terdengar panik membuat Doyoung bingung.

"Aku masih di rumah Winwin, ada yang masih ku urus dengan satpam di sini. Kenapa Luke?" Doyoung menjadi gelisah sendiri.

"Xiaojun kritis," Suara Lucas di seberang terdengar semakin panik.

"Bagaimana bisa? Bukankah Dejun hanya luka ringan dan sekarang baik-baik saja, bagaimana bisa kritis?" Tanya Doyoung beruntun.

"Aku tidak tau, sebaiknya kau cepat ke sini," Doyoung langsung mematikan sambungan secara sepihak begitu mengiyakan ucapan Lucas.

Doyoung bingung Xiaojun kan hanya luka ringan dan besok lusa juga bisa pulang lalu bagaimana bisa sekarang dia bisa kritis?

Doyoung langsung memasukkan kertas yang dipegangnya ke dalam box hitam itu lagi dan menutupnya seperti sedia kala.

"Pak Lee, saya titip box ini di sini lagi. Jangan berikan box ini pada siapapun kecuali saya, nanti saya akan ke sini lagi untuk mengambilnya," Pak Lee mengangguk mengiyakan ucapan Doyoung.

Doyoung menaiki motornya lagi lalu melajukan motornya menuju rumah sakit tempat Xiaojun di rawat.

'Winwin belum ketemu, sekarang Dejun kritis, nanti apalagi?'























..

Tbc

Hai👋

Gw up, ada yang seneng?

⚠Typo bertebaran⚠

1 April 2021

Secret Killer | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang