Warning chapter panjang!
.
3 tahun lalu...
Remaja adalah manusia labil menjerumus bodoh, mereka bisa menjadi logam mulia tapi juga bisa menjadi besi berkarat. Mereka mudah terpengaruh oleh lingkungan mereka, anggap saja 22 pemuda yang tengah tertunduk itu sebagai contoh nyata.
"Pencurian, penjarahan, perampokan, pemerkosaan, bukankah itu hal yang biasa terjadi di dunia yang semakin bobrok ini?" Lelaki setengah baya itu terduduk dengan tenang di sebuah sofa menatap beberapa remaja di depannya.
Para pemuda itu menganggukkan kepala tanda menyetujui. Memang dunia ini semakin rusak, hal-hal seperti gila seperti itu bahkan sudah menjadi bagian dari masyarakat dunia.
"Jadi kalian setuju untuk bergabung dengan kelompok gengsterku?" Tanya lelaki setengah baya itu memainkan cerutu di tangannya.
Para pemuda itu saling menatap seakan bertukar pendapat lewat kontak mata. Semua terlihat mengangguk kecuali seorang pemuda tinggi di pojok yang menggelengkan kepala. Dia yakin ini pasti akan mempengaruhi masa depan mereka nanti.
"Kami setuju," Ujar pemuda berparas bak manusia 2 dimensi setelah mengumpulkan voting tanpa suara dengan teman-temannya.
Pemuda yang berada di pojok menghela nafas lelah. Percuma, sekeras apapun dia memohon orang-orang di depannya pasti tidak akan mengabulkannya.
.
"Apakah kalian tidak ingin berhenti? Ini sudah 1 tahun dan kalian masih ingin meraup uang dan tahta?" Tanya pemuda tinggi itu pada pemuda di depannya.
"Dengar Hansol hyung, uang memang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang. Jika kita berhenti maka kita sama saja melepaskan segala hal yang sudah kita bangun sejak lama," Ujar pemuda yang lebih muda darinya itu.
"Benar kata Johnny hyung, saat ini kita sedang berada di puncak kejayaan. Kelompok gengster di bawah pimpinan kita adalah yang paling berkuasa di kota ini, bagaimana kita bisa melepaskan semua ini?" Hansol menatap pemuda berlesung pipi itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Terserah kalian saja, suatu saat kalian akan mengerti jika hal ini hanya akan menimbulkan masalah untuk kita semua. Dan ketika hal itu terjadi ingatlah jika penyesalan itu pasti terjadi di akhir bukan di awal sebuah cerita," Hansol pergi dari ruangan itu meninggalkan temannya tapi mereka hanya mengangkat bahu.
.
"SIALAN! SIAPA YANG MEMBOCORKAN INFORMASI ITU PADA POLISI?" Teriakan itu sukses membuat beberapa pemuda di depannya terlonjak kaget.
Taeyong saat ini tengah marah dan juga panik di saat bersamaan. Siapa yang tidak panik saat tau informasi rahasia tentang tempat perjudian ilegal, tempat transaksi narkoba, tempat transaksi senjata ilegal dan beberapa tempat ilegal lainnya yang berada di bawah kepemimpinan mereka bocor begitu saja pada polisi?
Semua tempat itu digrebek begitu saja oleh polisi, membuat mereka rugi besar-besaran. Bahkan hal ini menghancurkan segalanya yang mereka rintis dari nol.
"Itu pasti orang dalam hyung, tidak mungkin orang luar tau tempat berkas itu di simpan. Dan pastinya masih ada berkas tersisa di tangan pelaku," Mereka menatap Jungwoo lalu mengangguk.
"Benar juga, berkas itu pasti tidak serta merta diberikan kepada kepolisian," Ujar Yangyang menyetujui ucapan Jungwoo.
"Geledah semua ruangan anggota kita. Termasuk anggota Neocraker!" Mereka semua mengangguk mematuhi perintah mutlak dari leader mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Killer | END
Mystery / ThrillerDimulai dengan pembunuh, berakhir dengan pembantaian. Nyawa terus berjatuhan, namun pelaku belum juga ditemukan. Satu persatu menghilang, satu persatu tak ada yang terselamatkan. Yang tersisa hanya bisa mengenang, yang dihilangkan hanya bisa dikenan...