Chap 4

3K 553 248
                                    

Lelaki berpakaian serba putih dengan sebuah stetoskop menggantung di lehernya keluar dari dalam ruangan. Membuat ke 21 pemuda dan sepasang suami-istri setengah baya yang ada di sana langsung mengerubungi sang lelaki.

"Euisanim, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya nyonya Lee dengan gemetar, wajahnya menunjukkan guratan kesedihan dan kekhawatiran yang sangat dalam.

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain. Jam kematian pukul 7 lewat 13 menit, sekali lagi kami minta maaf," Jelas lelaki dengan nametag bertuliskan Dr. Junmyeon di dada sebelah kanannya.

"Mark!" Nyonya Lee langsung histeris mendengar bahwa anak semata wayangnya pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Tak lama tubuhnya luruh dan hampir jatuh ke lantai jika tuan Lee tidak dengan cepat menangkap tubuh itu.

"Mari kita bawa nyonya Lee ke ruangan sebelah!" Tuan Lee langsung mengikuti langkah sang dokter dengan menggendong sang istri yang tak sadarkan diri meninggalkan ke 21 pemuda itu.

Ke 21 pemuda itu tak fokus pada hal itu, mereka masih lemas mendengar bahwa temannya kembali pergi menghadap sang pencipta. Haechan yang notabene nya salah satu orang yang paling dekat dengan Mark langsung menagis. Kakinya seakan tidak dapat menompang beban tubuhnya, membuatnya jatuh bersimpuh di lantai yang dingin.

"Haechan," Sebuah panggilan halus membuat Haechan langsung mendongak.

"Kenapa hyung? Kenapa?" Lirih Haechan diikuti isakan kecil dari mulutnya.

Johnny yang tidak tega langsung mengangkat Haechan agar kembali berdiri. Ini pertama kalinya Johnny melihat Haechan serapuh ini, dipeluknya tubuh pemuda tan di depannya dengan erat.

"Ikhlaskan Chan, mungkin ini memang takdir dari Tuhan," Taeil mengusap pelan rambut Haechan.

"Bisakah aku ikhlas jika seperti?" Haechan melepaskan pelukan Johnny lalu menoleh menatap Taeil dengan mata berurai air mata.

Semua pemuda itu menatap Haechan dengan iba. Jika dipikir memang Haechan lah yang paling merasakan kesedihan, belum selesai ia bersedih karena meninggalnya sahabatnya sedari kecil Sanha, kemudian teman berbagi ceritanya Jeno lalu sekarang Mark juga menyusul mereka. Seakan kesedihan Haechan tak berkesudahan.

"Kau harus bisa Chan, karena itulah satu-satunya hal yang bisa kau lakukan," Doyoung mengusap pelan punggung Haechan.






























'Akting yang bagus bukan?'
.

1 minggu setelah kepergian Jeno dan Mark, semuanya mulai berjalan normal. Kecuali Haechan yang sekarang menjadi lebih pendiam dari biasanya. Kini dia tengah berjalan sendirian di koridor depan kelas X, tujuannya saat ini adalah perpustakaan.

"Chanie, kau mau kemana sendirian?" Pemuda berkulit tan berhenti kemudian menatap pemuda bermarga Kim yang menghadang jalannya.

"Perpustakaan hyung,"

"Kenapa sendirian? Mau ku temani?"

"Tidak perlu hyung, aku bukan anak kecil," Pemuda tinggi itu mengangguk sambil tersenyum.

"Tapi kau masih anak kecil bagiku," Seketika Haechan mengerucutkan bibirnya.

"Hyung!" Rengekan itu membuat yang lebih tua tertawa.

"Sudah, katanya kau mau ke perpustakaan ya sudah sana pergi," Haechan mendengus kesal.

"Kau yang menghalangi jalanku hyung," Pemuda Kim itu tertawa kemudian memberi jalan kepada Haechan.

"Hati-hati di jalan," Nasehatnya.

"Aku hanya ke perpustakaan bukan keliling kota," Sungut Haechan.

Pemuda Kim itu hanya tertawa lalu berjalan berlawanan arah dengan Haechan. Haechan hanya berdecak lalu melanjutkan jalannya yang tertunda karena pemuda itu. Tapi kemudian dia berbalik menatap pemuda yang sedikit jauh darinya.





























"Ngomong-ngomong Doyoung hyung mau kemana?" Tanyanya sedikit teriak membuat pemuda yang merasa namanya dipanggil berbalik dan menatap Haechan dengan tersenyum.

"Kantin,"
.

Saat ini ke 19 pemuda itu tengah berkumpul di kantin. Hal runtin yang selalu mereka lakukan bahkan sadari mereka masih sekolah menengah pertama.

FYI, mereka memang sudah berteman sejak SMP. Awalnya mereka ada 24 orang tapi kini hanya tinggal 21 orang. Dan atas usul Yuta mereka menamai geng mereka dengan nama Neo Crazy Troublemaker atau biasa mereka singkat Neocraker atau NCT.

"Yak Hendery! Kenapa kau tumpahkan?!" Yang diteriaki hanya menunjukkan cengiran lebar.

"Maaf hyung, aku tak sengaja. Biar aku ganti ya,"

"Ya sudah cepat beli yang baru, dasar anak nakal,"

Hendery langsung bangkit menuju stan minuman dan memesan jus jeruk untuk menggantikan jus jeruk milik Taeyong yang tida sengaja dia tumpahkan.

"Benar kata Yuta hyung, Taeyong hyung sudah seperti eomma saat marah," Bisik Chenle pada pemuda di sebelahnya.

"Taeyong hyung memang eomma," Jungwoo balas berbisik.

"Yak Kim Jungwoo, Zhong Chenle! Kalian pikir aku tidak dengar hah?" Sembur Taeyong yang langsung membuat Chenle dan Jungwoo diam.

"Ini hyung, jus spesial dari tangan ahli terkhusus untuk hyung yang can-akh!" Ucapan Hendery terhenti saat Taeyong dengan penuh kasih sayang menjitak kepala Hendery.

"Aku ini laki-laki bodoh!" Sungut Taeyong.

"Tapi hyung memang cantik," Kalimat polos dari Winwin langsung mendapat pelototan dari Taeyong.

Semuanya langsung tertawa saat melihat pertengkaran kecil yang sangat lucu bagi mereka.

"Uhuk uhuk!"

"Eh Yangyang, kau kenapa?" Tanya Kun khawatir pada Yangyang yang terbatuk di sampingnya.

Mereka semua langsung menghentikan tawanya dan beralih menatap Yangyang yang terlihat kesulitan bernafas. Mereka terlihat panik melihat kondisi Yangyang.

"Hyu-hyung s-sa-sakit," Lirih Yangyang memegang dadanya.

"Bawa dia ke UKS bodoh!" Pekik Doyoung yang baru datang langsung menggendong Yangyang dan berlari menuju UKS.

Mereka berbondong-bondong mengikuti langkah Doyoung yang sudah menghilang dari pandangan mereka.

"Bagaimana keadaan Yangyang?" Tanya Taeil pada Doyoung yang tengah bersandar pada tembok di depan UKS.

Doyoung menggeleng tanda tidak tau membuat mereka semua harap-harap cemas.

Tak lama suster yang bertugas di UKS keluar dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Bagaimana keadaan Yangyang?" Tanya Ten yang terlihat sedikit acak-acakan.

"Dia keracunan dan sepertinya racun itu bekerja dengan sangat cepat bahkan jika ada pertolongan lanjutan sudah tidak ada harapan lagi. Maaf Yangyang meninggal dunia," Jelas suster itu yang membuat mereka langsung lemas.
































'Oh lihatlah bagaimana serunya hal ini hahahaha,'
..

Tbc

Happy birthday Kim Jungwoo🎉🎉
Wish You All The Best Puppy💚💚

Oh wow makin gaje💔
Ah sudahlah:v

Jadi udah nemu pembunuhnya?🤔

⚠Typo bertebaran⚠

19 Februari 2021

Secret Killer | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang