Selamat membaca💚.
Pagi hari ini dimulai dengan sarapan bersama dengan keluarga. Aca yang bersemangat hari ini karna selesai libur panjangnya. Walau hanya berlibur dirumah saja sudah cukup buat Aca menghabiskan waktunya bersama mamanya dan Cakra. Makanya Aca sangat senang hari ini karna bisa bertemu dengan teman temannya lagi.
Sekarang Aca sudah duduk dikelas 11 jurusan ips. Sama seperti kedua abangnya Aca juga berjurusan ips.
Aca dengan senang hati masuk kedalam lift rumahnya. Ada sih tangga cuma itu digunakan disaat keadaan mendesak.
Dan Aca melihat keluarganya sudah berkumpul di meja makan. Aca duduk disamping mama. Didepan Aca sudah duduk dengan tenang Bima dan Cakra.
Amira yang mengambilkan roti untuk sang suami yang duduk diujung meja. Aca mengambil beberapa lembar roti dan mengoleskannya dengan selai coklat.
Semuanya mulai memakan sarapan dengan tenang tanpa mengeluarkan suara. Juna sangat melarang keras berbicara saat makan. Dan selama bertahun tahun anggota keluarga menaati aturan dari Juna. Ini salah satu aturan dari ratusan aturan rumah ini. Dan yang pastinya Juna yang lah membuatnya dan harus ditaati semua orang terutama anak dan istrinya.
Para pelayan dirumah ini pun diberi aturan sesuai dengan porsinya juga. Masion megah Juna ini memiliki banyak pelayan disetiap sudut rumah.
Sarapan pagi ini berjalan dengan tenang. Dan berakhir dengan cepat. Aca juga harus segera kesekolah.
Aca berdiri dari kursi menghampiri Juna guna untuk menyalami punggung tangan sang papa. Juna yang mengerti tujuan dari Aca lalu menerima uluran tangan sang anak.
Amira sedang berada di dapur entah apa yang dilakukan mamanya sekarang. Aca juga harus berpamitan dengan Amira
Sebelum itu Aca juga salim kepada Bima dan Cakra. Jangan sampai Aca melupakan aturan ini. Setiap mau pergi kemanapun harus salim dulu pada yang lebih tua. Pokoknya setiap bertemu harus diwajibkan menyalami punggung tangan orang yang lebih tua."Aku berangkat bareng siapa?" tanya Aca.
"Bareng abang dong." ucap Cakra setengah berteriak.
"Pelankan suaramu Cakra!" tegur Juna.
"Iyaa pa. Kamu bareng sama abang aja dek." balas Cakra.
"Abang nggak masuk kuliah?"
"Nanti jam 10 dek."
"Ooh gitu. Yaudah kita berangkat sekarang ntar aku telat lagi."
"Kamu nggak mau pamitan sama mama, sayang?" tanya Amira.
"Eh aku lupa." jawan Aca lalu langsng menghampiri sang mama. Mencium punggung tangannya. Dan dibalas kecupan di kening Aca yang di berikan Amira.
"Gapapa sayang. Ini bawa bekalnya mama udah masakin nasi goreng tadi."
"Nggak usah deh ma. Aku nanti pulangnya juga bakalan cepat kok." balas Aca.
"Bawa bekalnya!" tegas Bima.
"Ta-----
"Dek ambil aja deh." potong Cakra.
Cakra tidak mau adiknya ini mendapat omelan dari abang dan juga papanya. Mereka berdua sudah menatap tajam Aca."Yaudah. Makasiii banyak mama ku." ucap Aca lalu mengambil kotak bekalnya yang berada ditangan Amira.
"Iyaa sama sama sayang." balas Amira.
"Aku berangkat dulu ma." ucap Cakra menyalami Amira. Dan diikuti Bima sesudahnya.
Bima dan Cakra sebelumnya sudah menyalami Juna. Bima ada keperluan penting yang harus ia lakukan pagi ini. Makanya akan berbarengan keluar dengan Cakra dan Aca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsabila🌻
Ficção AdolescenteAku yang selalu saja berada lingkup keluarga yang bisa dibilang toxic. Papa yang selalu mengurungku dalam rantai yang diciptakannya. Semua kegiatan yang akan aku lakukan harus seizin papa dulu. Aturannya yang begitu banyak menuntutku harus tunduk d...