SEBELUM MEMBACA PART INI DIMOHON UNTUK BERISTIGFAR TERLEBIH DAHULU.
OKE, TERIMAKASIH SUDAH BERISTIGFAR. JANGAN TANYA KENAPA, KARENA SESUNGGUHNYA BERBUAT KEBAIKAN ITU TIDAK PERLU ALASAN!~Sang Istri Kedua, Dirlara!~
Laki-laki berhidung mancung itu mengelap keringat yang berada di pelipisnya, melonggarkan dasi lalu melepas jasnya hingga menyisakan kemeja berwarna biru muda yang mencetak dengan jelas badan Denis yang besar berotot. Sedikit memiringkan badan dan
Kleeekk
Bunyi tulang yang beradu saat melakukan gerakan ringan membuat Denis meringis. Sakit sekali saudara! Belum juga unboxing istri barunya tapi sudah diserang encok. Ternyata menggendong Dirlara dari lantai satu sampai lantai dua puluh lima sangatlah melelahkan. Walau menggunakan lift tapi tetap saja tenaga Denis rasanya terkuras. Dan sekarang bagian belakang punggung sampai pinggang rasanya seperti remuk. Tolong ingatkan laki-laki beristri dua itu untuk pijat.
Tapi sebisa mungkin Denis akan menahan kesakitannya dan bersikap biasa saja. Memperlihatkan kelemahan di depan Dirlara hanya akan membuat perempuan dengan tingkat kewarasan minim itu melakukan hal yang akan membuat Denis menderita. Tidak, sudah cukup Dirlara membuat Denis tersiksa lahir dan batin selama ini.
"Kak." panggilan itu membuat Denis mendongak dan
Gleeekk
Denis menelan ludahnya susah payah. Menatap istri kecilnya yang keluar dari kamar mandi dengan tubuh setengah basah. Entah bagaimana ceritanya gadis nakal itu bisa membasahi sebagian tubuhnya, hingga Denis dapat melihat dengan jelas apa yang ada di balik seragam berwarna putih itu. Kacamata pemersatu bangsa berwarna hitam tercetak jelas di sana. Sungguh Denis merutuki otaknya yang malah berkelana entah kemana! Kali ini bukan salah Denis, tapi salah Dirlara sendiri.
"Basah, Kak" adu Dirlara sembari mengeratkan pelukannya pada dirinya sendiri membuat Denis mencibir.
"Belum di apa-apain kok basah?" sindir Denis dengan wajah mengejek seperti yang perempuan itu lakukan pada hari pernikahan mereka kemarin.
"Ih, aku benerann tau Kak. Lihat nih, basah." keluh Dirlara seraya menggoyangkan dadanya membuat Denis memelototkan mata.
"Emang kenapa kok basah?"
"Aku basah gara-gara air. Jadi akukan gak ngerti caranya pake kran yang ada selangnya itu. Pas dihidupin malah krannya marah terus joget-joget kayak uler gitu, jadinya aku basah semua." keluh Dirlara sembari menirukan gerakan ular membuat Denis berusaha mati-matian menahan sesuatu yang bangkit dalam dirinya.
Ayolah Denis laki-laki dewasa yang normal, apalagi yang dihadapannya itu adalah istrinya sendiri. Membuat Denis ingin segera menyeret gadis aneh itu ke ranjang! Gila, Denis sekarang benar-benar menjadi om-om mesum yang mengincar mangsa.
"Dir jangan joget-joget." desis Denis membuat Dirlara merengut.
"Ini aku nyontohin tadi kerannya gitu kak kayak ular gerak-gerak gitu. Kamukan agak tulalit jadi kalau gak dijelasin mana paham."
"Yang tulalit itu kamu. Sebenernya saya gak masalah kalau kamu jogetnya itu dalam posisi pakai baju yang bener. Lah ini bajunya basah, itu bra kamu hitam ngintip mau keluar. Oh atau kamu sengaja mau godain saya, ya? Atau jangan-jangan kamu berhayal jadi penari skripris untuk menarik perhatian saya?" bisik Denis serak seraya menampilkan satu bibir yang tertarik ke atas.
Mendengar itu Dirlara langsung mengerjap, menunduk dan mengamati baju seragamnya yang mencetak jelas bra di dalam sana. Seperti tersadar akan apa yang dilakukannya, Dirlara langsung menjaga jarak dengan suami anehnya itu, lalu menyilangkan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Istri Kedua, Dirlara!
FanfictionTentang gadis berkewarasan minim bernama Dirlara yang dipaksa jadi istri kedua dan melahirkan anak untuk penerus keluarga. Alih-alih menolak justru Dirlara malah memilih untuk menerima dan malakukan hal-hal gila yang membuat semua orang disekitarny...