part.4

587 41 0
                                    

Asya kembali ke rumah dengan senyum yang mengembang mengingat masa menyenangkan yang di lakukan bersama sahabatnya tadi

Hari ini adalah hari yang terindah setelah 2 tahun kelam yang pernah rasakan

"Ayah!!"teriak Asya berlari dengan kencang

Melihat putrinya berteriak membuat Aqisya dan Arlan menoleh secara bersamaan sepertinya anak gadisnya sudah bisa keluar dari masa buruknya

Jleb...

Asya meloncat dalam pelukan Arlan dengan sangat keras membuat arlan sedikit terhuyung ke belakang dengan tubuh Asya di dekapnya

"Kenapa hm? Senang banget kayaknya"ucao Arlan menciumi puncuk kepala Asya

Aqisya tersenyum melihat tingkah putrinya yang sudah membaik lebih dari dari kemaren

"Cerita dong bunda mau dengar nih"lanjut Aqisya mengelus surai Asya

Asya melepaskan pelukannya pada Arlan dengan senyum yang masih mengembang bahkan tak luntur sedikitpun

"Ayah sama bunda tau? Asya bisa main lagi sama Chaca dan Rena lagi! Dan ya Asya punya teman!! Asya bisa bersosialisasi lagi nda,yah!!" Teriak Asya seperti merasakan hal yang paling indah

Bagaimana rasanya menjadi Asya dikurung selama 2 tahun dan tak pernah bersosialisasi dengan siapapun kecuali sahabatnya

Tapi setelah 2 tahun ini asya bisa kembali merintis masa depannya dengan keinginannya sendiri

Senang pastinya bisa merasakan hal yang di rasakan anak lainnya, melihat tingkah Asya membuat Aqisya senang dan bahagia

Perkembangan Asya jauh lebih baik dari yang di prediksikan dokter

"Senenggggg banget bisa main lagi"ucap Asya

"Ayah senang liat putri ayah yang cantik ini bisa kembali kayak dulu lagi"

"Bunda juga senengg banget malahan liat Asya kayak gini"

"Udah sana ganti baju baru turun kita makan sama-sama"lanjut Aqisya menyuruh Asya untuk mengganti baju

Asya mengangguk lalu pergi dari hadapan kedua orang tuanya dengan langkah serta lompatan kecil yang dia berikan selama berjalan ke arah tangga

Anak itu sangat periang dulunya dan ketika saat dua tahun yang kelam datang dengan merebut paksa keceriaan dari wajah Asya tapi sekarang mereka tak perlu khawatir lagi karna semuanya sudah kembali normal


Asya Kembali seperti biasa bahkan saking bahagianya mereka kakek serta nenek Aqisya akan berkunjung besok hari

"Bun"panggil Asya

"Iya cantik?"

"Asya boleh minta sesuatu?"

"of course why not?"jawab Arlan menguping pembicaraan ibu dan anak itu

"Mau minta apa?"tanya Aqisya kembali

"Asya mau ayah sama bunda donasikan sedikit uang yang Asya punya buat mereka yang membutuhkan di luar sana fan kalaupun tabungan Asya kurang ayah tambahin yaaa?" Permintaan asya serta pertanyaan di akhir

Aqisya dan Arlan tersenyum mendengar penuturan yabg Asya berikan sepertinya pengajaran serta didikan yang di berikan aqisya dan Aqisya sangat baik

Tentu saja mereka akan menyanggupi permintaan Asya itu adalah kebaikan yang mulia mengapa tidak di kabulkan?

"Sini"ucap Aqisya menepuk tempat sebelah yang kosong

Asya menghampiri Aqisya dan mengikuti arahan untuk duduk di sebelah Aqisya

"Jangan tanya gitu bunda sama ayah pasti kabulin permintaan Asya tampa di tanya"ucap aqisya tersenyum

"Ayah bakal urus semua dan ayah bangga punya anak gadis yang baik hati kayak kamu"puji Arlan mengelus surai Asya

"Duhh terbang nih Asya yah"ucap Asya mendramatis memegang dadanya seperti seseorang terkena penyakit jantung mendadak

Mereka tertawa dengan bahagia dengan candaan ringan yang di berikan Asya barusan hanya sebuah candaan taoi mampu mengundang tawa serta kebersamaan di antara mereka bertiga

"Ohh iya Asya juga mau nunjukin sesuatu buat ayah sama bunda yang paling asya sayang"

"Apa itu?"

"surprise?"

Asya hanya tersenyum menanggapi lalu berdiri menghampiri salah satu bodyguard yang sedang bertugas

Asya meminta dia untuk masuk agar Aqisya dan Arlan dapat melihatnya

"Pak bisa pinjam tangannya gini"

Tangan Asya mengepal menunjukan pada sang bodyguard untuk bisa menirunya

Dan benar bapak bodyguard itu menuruti permintaan Asya walau dia tak tahu apa yang terjadi

Ke dua orang tuanya bingung melihat tingkah Asya bahkan saling memandangi satu sama lain

"Oke bentar pak"

Asya mendekatkan kepalan tangannya dengan sangat pelan

Punuh perjuangan untuk mematangkan tekad agar bisa menyentuh kepalan tangan seseorang di hadapannya

"Huftt..."

Asya menghela nafas lalu mencobanya lagi untuk ke sekian kalinya

Tak ada salahnya berusaha kan?maka dari itu Asya akan berusaha semampunya sehingga bisa kembali seperti dulu

"Ayo sya lo bisa!"

Sejengkal,sekepalan,sesenti hingga akhirnya tangan asya bisa menyentuh tangan seseorang pada hadapannya

"Ayah!!! Bunda!!! Asya bisa!!! Asya bisa kembali normal lagi yah! Bun!"

Teriak Asya berlari serta memeluk Aqisya dengan sangat erat

Jadi ini yang akan di tunjukkan oleh asya pada kedua orang tuanya dia bisa perlahan-lahan kembali seperti dulu walaupun sedikit memakan waktu

"Selamat ya"ucap Aqisya membalas pelukan putrinya walau terasa sedikit sesak

"Anak ayah hebat banget"balas Arlan

Bodyguard itu tersenyum melihat perkembangan yang di berikan oleh anak majikannya

Semua orang rumah tahu bahwa Asya mengalami trauma dan sedang dalam proses pemulihan

Semua orang ingin keceriaan itu kembali lagi maka tak heran jika mereka juga ikut adil untuk membantu proses penyembuhan Asya

Arlan tersenyum pada bodyguardnya tadi karna sudah membantu dan melakukan hal itu tanpa paksaan dan tekanan

"Makasih"gumam Arlan yang hanya di lihat olehnya

Seorang yang berusia 43 tahun itu tersenyum menanggapi lalu mengundurkan dirinya untuk bisa kembali keluar

Arlan menatap Asya yang sedang berbicara dengan Aqisya serta senyum mengembang dan tak luntur sedikitpun dari tempatnya














WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang