part.6

528 36 2
                                    

"pak,saya aja yang naik gimana?"tanya Asya saat sampai di depan bapak ojol tersebut

"Serius neng?"ucap balak tersebut tak percaya

"Iya pak serius,nanyi saya double deh bayarnya"ucao Asya tersenyum dengan hangat

"Ga perlu neng dapat orderan aja bapak seneng,kasian anak bapak belum makan dari kemaren"ucapnya membuat Asya tak salah memilih untuk pulang dengan ojol tersebut

Asya tersenyum dengan sangat lebar sampai menunjukkan gigi putih persis seperti kelinci yang menggemaskan

"Ya udah ayo pak"ucao asya setelah selesai memakai helm tersebut

Nia hanya diam tak meladeni pembicaraan kedua orang di depannya menurutnya sangat membuang waktu dan tak bermanfaat

Asya naik pada jok belakang dam sedikit memberi jarak antara dia dan ojol waspada sebelum terjadi

Setelah memberi tahukan tempat tujuan ojol itu pun melajukan motor matic miliknya dengan kecepatan sedang

Mereka tak tahu jika sebenarnya ada ketiga pria yang sedang memperhatikan adegan tersebut dengan diam

"Gila emang Nia"ucao deon memperhatikan Nia dari jauh

"Itu bukannya cewek yang terobsesi sama lo?"tanya Axel pada Raka di sebelahnya

Nia memang menyukai raka bahkan bisa di bilang obsesi karna rasanya pada Raka

Saking gilanya Nia pernah mencampurkan obat perangsang dalam minuman Raka

Tapi untungnya Axel tahu dan membuang botol itu dengan kasar dari genggaman Raka

"Iya yang gilanya ngalahin ODGJ"sahut Deon tertawa saat mengingat Nia yang rela menjadi babunya demi untuk mendapatkan kontak Raka

Raka hanya diam mendengarkan kedua sahabatnya yang sedang membicarakan Nia

Dia juga tak masalah dengan Nia hanya perlu sedikit kewaspadaan jika berada di dekatnya

Tapi merebut fokusnya adalah seorang gadis yang ingin menaiki ojol padahal dia sudah ada supir pribadi

"Lo baik"gumamnya lupa jika sedang berada di area sekitar ibu-ibu komplek

"Apa?! Lo bilang apa barusan?"tanya Deon menunjukan kupingnya di dekat Raka

"Lo sakit? Atau kena gangguan mental" tanya Axel melihat ke arah Raka

Raka berdecak menghiraukan kedua ibu-ibu itu dengan putaran bola mata mautnya

Ibu-ibu komplek yang di maksud Raka adalah mereka berdua selalu mengibah dan mencari masalah dengan orang lain

"Pulang lo pada"ucap Raka meninggalkan kedua sahabatnya dengan motor sport hijau miliknya

Brum...

"Deluan" ucap Raka sebelum menghilang dari hadapan Deon dan Axel

Tak ingin di tuduh yang tidak-tidak mereka berdua pun ikut pergi dari sana dengan motor sport yang berada tak jauh dari jangkauan mereka

"Assalamualaikum,bunda! ayah! Asya pulang!"teriak Asya menggelegar saat baru saja menampakan kakinya pada lantai ruang tamu

"Jangan teriak-teriak ga enak di dengar oma sama opa di dalam"ucap Aqisya menghampiri putrinya

"Ada oma? Opa juga?"tanya Asya antusias mendengar perkataan Aqisya barusan

Tampa menunggu jawaban dari Aqisya gadis itu malah berlari dengan cepat masuk kedalam ke arah ruang keluarga untuk bisa menemui oma dan opanya

"Oma!!!"teriak Asya langsung menubruk badan omanya tercinta

Oma Asya membalas pelukan cucunya itu dengan tak kalah ertanya

"Kangen oma doang?"tanya opa Asya dengan raut sedih yang di buat-buat

Asya melepaskan pelukannya dari omanya lalu berpindah dalam pelukan sang opa

"Miss juga lama ga ketemu"ucap Asya masih berada dalam pelukan kakeknya

Sepertinya seseorang kini telah menjadi nyamuk dari tadi dialah yang paling  menunggu kabar dari Asya tapi sekarang malah dirinya lah yang menjadi sampah

"Ekhmm!"tegurnya keras pada seorang gadis yang sama sekali tak menghiraukan keberadaannya

"Aaa pasha!" Asya berlari lalu meloncat dalam pelukan pasha dalam sekejap

Asya rindu sepupunya ini,celotehnya, ribut, perusuh, pemarah semuanya Asya rindu darinya

"Kangen banget gue sama lo,kenapa ga bilang kalo balik ke indo?"ucap Asya sedikit menangis karna merindukan pasha

Pasha tinggal dan hidup di london sangat jarang sekali bisa pulang ke Indonesia bahkan kemaren saat dia pulang pasha tak memberi tahu asya dan pergi begitu saja meninggalkan Asya yang merindukannya

"Ehh kok nangis? Udah jangan nangis gue udah di sini lengkap sama arwahnya"ucap pasha mengelus surai Asya dengan lembut

Asya tak bergeming sedikitpun dia masih kesal dan menutupi wajahnya yang sedikit memerah

"Loh mukanya merah ke rumah sakit ya? Panggil ambulance suruh antar ke RSJ"ucap pasha mendramatis menatap Asya yang masih memeluknya

Merasa sedang di ejek pun asya langsung melepaskan pelukannya lalu berlari ke arah kamar miliknya

"Ngeselin tau ga!" Teriak asya dari atas sebelum dia masuk dan menutup pintunya

Sedangkan semua orang tertawa melihat adegan ini bahkan para pembantu serta bodyguard yang bertugas menoleh untuk bisa melihat wajah kesal asya yang dulu pernah hilang













WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang