part.29

249 16 3
                                    

Asya menangis dengan keras serta memukul kepalanya sendiri dengan genggaman tangan miliknya

"Hiks... Kamu bohong kan?! Iya kan?!! Ga mungkin"

Pengucapan Asya mulai berbeda dengan perkataan saat masih baru di sekolah ini

Dari lo menjadi kamu,ya itu semua adalah manipulasi Asya agar mereka semua tak tahu bahwa Asya memiliki taruma dan masalah yang sangat berat

Gadis itu menutupinya dengan topeng yang sangat tebal sehingga sahabat terdekatnya sendiri tak menyadari hal itu

"Kak udah jangan gini"ucap Zaylan menahan tangan Asya untuk memukul kepalanya lagi lalu memeluk gadis itu dengan erat berharap Asya akan berhenti menangis

"Asya cuman punya dia Zay,ayah,bunda sama Pasha hilang gitu aja ga tau kemana"adunya menangis terisak dalam pelukan Zaylan

"Gue ada, gue ada disini sama lo kak"

Zaylan merasakan kesedihan yang amat sangat di rasakan oleh Asya lalu menangkup wajah gadis tersebut dengan sangat lembut

"Lo ga sendirian kak,gue ada disini kapanpun lo butuhkan"ucap Zaylan menghapus sisa air mata yang ada

"Bunda?ayah? Mereka gimana lan?"ujar Asya tak kuat membayangkan apa yang akan terjadi pada kedua orangtuanya

"Percaya sama gue mereka pasti baik-baik aja"

"Kalo g-ga?"

"Lo masih punya gue jangan pernah lupakan hal itu"

Greb...

Asya memeluk Zaylan dengan erat seperti seorang kakak yang ingin bermanja pada adiknya

"Udah ga usah nangis,lo tambah jelek soalnya"

Bugh...

Asya memukul pundak Zaylan dengan keras

Baru saja Asya terharu dengan perkataannya tadi,tapi ternyata itu semua tak alan bertahan lama

Bukannya meminta maaf lelaki itu justru tertawa dengan keras melihat wajah merah padam milik asya

"Dah sana lo balik ke kelas gue mau ke ruang musik buat festival Minggu depan"

Wait... Apa tadi kata Zaylan? Festival? Dengan cepat Asya berdiri dari duduknya lalu menghampiri Zaylan

"Festival? Boleh ikut ga?"ujar Asya dengan senyum yang mengambang

"Aman, festivalnya di buka untuk umum siapapun bileh ikut termaksud lo"

"Ada es krimnya?"

"Ada dong, nanti gue daftarin perserta tari mau?"

"Boleh banget udah lama ga ikut kegiatan kayak gitu"

Ucap Asya semakin semang dengan ucapan Zaylan

Lelaki itu berhasil mengalihkan pikiran Asya tentang kematian Michelle

Cepat atau lambat Zaylan pasti bisa menemukan dalang dari semua kejadian yang terjadi selama ini

Soal Zaylan mengenal Michelle itu terdapat pada perjanjian yang mereka buat

Flash back on...

"Gue bakal bayar pengobatan ibu lo dengan satu syarat"ucap seorang gadis dengan penutup mata di kepalanya

"Apapun syaratnya gue bakal terima itu demi pengobatan ibu"

Gadis itu mengangguk lalu melemparkan amplop yang berisi uang tepat di hadapan laki-laki dengan tubuh yang di bilang jauh dari kata normal

"Lo cukup jaga sahabat gue dengan baik"

Tak berfikir panjang Zaylan pun mengiyakan tawaran yang di berikan oleh Michelle

Setelah mengambil uang itu Zaylan pergi melangkah jauh dari ruangan kedap akan suara tersebut

Tapi belum sempat Zaylan memegang ganggang pintu suara Michelle pun terdengar lagi

"Apapun yang terjadi gue mau Asya tetap hidup dan selamat bagaimanapun caranya,gue bakal bayar lo 300 juta/bulan dengan catatan syarat yabg gue kasih dapat lo kerjakan dengan baik"

"Gue janji bakal jaga dia sama seperti seorang adik pada kakaknya"

Setelah mengatakan itu Zaylan pun pergi dari sana dengan secepat kilat menuju rumah sakit

Flash back off...

"Ya udah aku ke kelas dulu,jangan bolos"peringatan Asya menunjuk hidung Zaylan

"Iyaa udah sana"ucap Zaylan memutar kepala Asya ke arah belakang

Asya melakukan perintah Zaylan untuk kembali pada kelasnya karna jam istirahat belun tiba


Raka melihat Asya dari atas dengan senyuman yang sulit untuk di mengerti

Lelaki itu mengetahui semuanya yang telah terjadi pada gadisnya

Dia tak punya pilihan dan semoga saja ini adalah yang terbaik

"Raka sayang Asya lebih dari raka sayang diri Raka sendiri"ucapnya memegang dadanya yang sakit dan nyeri secara bersamaan

Raka tak ingin melakukan ini tapi jika dia menginginkan ayah serta ibunya bebas maka tak ada pilihan lain selain membawa Asya pada seseorang

Raka tak tahu apa mereka masih hidup dan bagaimana kabarnya sebab seseorang hanya memberikan dirinya pesan tampa mau menjelaskan secara detail

"- 10.02 pm

Aku kira ini akan menjadi suatu peristiwa yang menyenangkan ternyata malah menjadi kengkangan

-ar"

"Gue selalu berharap bahwa kita akan bersama walau di akhir cerita"

Raka masuk kembali pada kelasnya untuk melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda













Serius mau tanya ini mau jadi sad end or happy end? Dan aku juga mau minta maaf kalo slow update karna ada urusan yang harus kerjain di dunia nyata

Tapi kalian tenang aku bakal berusaha buat cerita ini selesai sebelum tahun baru(ga janji)

Btw aku juga mau minta maaf kalo alurnya melenceng dari konflik di awal karna aku sendiri lupa gimana jalannya konflik cerita ini:')

WARNING-!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang