part.19

224 14 0
                                    

Seorang gadis cantik dengan tas ransel di punggungnya sedang berjalan melewati koridor sekolah yang ramai akan siswa maupun siswi

Setelah kejadian kemaren banyak sekali dm Instagram yang masuk ke dalam ponselnya

Asya tak menghiraukan mereka tapi memikirkan bagaimana keadaan ayah,bunda serta Pasha yang tak memiliki kabar selama ini

Berbagai cara telah ia lakukan untuk mencari tahu di mana mereka berada tapi satu keterangan pun tak ia dapatkan

Byur...

Seember air bekas cuci piring mengalir dari atas membuat tubuh Asya lengket serta berbau

Ahh ia lupa bahwa rumor itu sudah menyebar dan sekarang giliran dia untuk di perlakukan lebih rendah dari hewan

Seseorang dari atas tersenyum lalu mengabadikan momen itu melalui ponsel miliknya

Tersenyum sangat puas saat melihat rencanakan berjalan dengan sangat lancar

Seseorang itu melihat hasil jepretannya lalu mengelus dengan halus untuk mengasihani Asya yang tak berdaya

Asya gadis itu sedang memegangi rambutnya yang basah seta tubuhnya yang tembus pandang

Pasti tas serta isi di dalam tas basah semua karna air yang mengalir dari atas

Terlihat beberapa orang tertawa melihat Asya yang sangat menyedihkan

Dia Nia seseorang yang menyiram asya dengan air bekas cuci piring tersebut bersama ke dua temannya Nia malah melempari Asya dengan telur busuk

Bau semakin menyengat dari tubuh Asya jika seseorang menyiumnya pasti mereka akan muntah di tempat

Asya menunduk merasakan beberapa telur menghantam kepalanya

"Kacian yang bau hahaha!"ucap Nia dari atas bersama teman-temannya

Mereka tertawa dengan sangat puas melihat Asya dengan kondisinya saat ini

"Woy! Lo kalo berani lawan gue jangan sahabat gue!"ucap Rena menutupi tubuh Asya dengan jaket miliknya

"Main keroyokan aja bangga lo!"ucap Vena melindungi Asya di belakangnya

"Asya gapapa?"tanya Chaca menyentuh punggung Asya dengan sangat lembut bahkan tak ada rasa jijik darinya

Asya mengangkat wajahnya lalu menghempaskan tangan Chaca yang berada pada punggungnya

"Jangan sentuh gue sama tangan lo itu!"ucap Asya melepaskan jaket yang menutupi tubuh indahnya

Asya mendorong Vena dengan keras sehingga membuat empu terdorong ke depan hingga terjatuh

"Gue bisa lindungi diri gue sendiri!"ucap Asya menatap ke arah Vena

"Sya! Niat kita baik!"ucap rena berbalik melihat apa yang telah terjadi

"Ga usah sok baik gue bisa sendiri!"ucap Asya meninggalkan ketiga gadis disana

Mereka membeku melihat sikap asya tang berubah 180° dia bukan Asya yang mereka kenal

Dia seperti iblis yang tak tahu rasanya belas kasih Asya di tutupi oleh kabut hitam

Chaca membantu Vena untuk berdiri lalu menenangkan Rena yang sedang emosi

Rena tak habis pikir dengan apa yang Asya lakukan apada mereka

Niat ketiga gadis itu baik apa asya tak bisa melihatnya? Apa yang membuat asya hingga bisa seperti ini?

Rena benci Asya. Dia kira Asya kembali dengan sifat yang sama ternyata hanya raganya saja

"Sya?"panggil Michelle menghampiri Asya yang terduduk pada lantai toilet

Michelle menghampiri Asya melihat tubuhnya yang sangat memprihatikan,gadis itu membawa baju baru di tangannya

Asya menangis serta merasa kecewa dengan dirinya sendiri,ini harus ia lakukan demi keselamatan mereka

Ya keselamatan,di saat pembicaraan mereka kemaren Michelle membongkar semuanya

Seseorang mengincar seluruh keluarga Asya dia memiliki dendam tapi tak tahu apa itu

Michelle adalah salah satu dari suruhannya tapi dia juga yang berkhianat demi menyelamatkan sahabat kecilnya

Michelle itu baik hanya sikapnya saja yang membuatnya terlihat seperti seseorang yang jahat

Dan Zaylan adalah seseorang yang Michelle suruh untuk mencari siapa pelaku di balik ini semua

Saat fakta mengejutkan itu ada Asya harus menguatkan mentalnya lagi saat tahu bahwa di balik peristiwa pelecehannya ternyata di sebabkan oleh orang yang sama dengan penyebab masalah ini

Asya takut dia takut jika seseorang yang ia sayang pergi lebih dulu dari dirinya

Dia tak sanggup Asya tak bisa hidup tampa mereka jika mereka pergi siapa yanga kan menjaga Asya disini?

"Ganti baju dulu yuk"ajak Michelle membawa Asya ke dalam kamar mandi

Michelle membawa Asya keluar dari dalam kamar mandi tubuh lemasnya serta wajah yang tak memiliki tenaga membuat Michelle tak kuat untuk melihat Asya lebih lama

Asya merasakan takut yang mendalam gadis itu dengan erat memegang tangan Michelle hingga membuatnya sedikit membiru

Asya menangis sesenggukan disana dia tak kuat trauma yang ia coba hilangkan kini muncul kembali bahkan lebih parah

Michelle ikut duduk di lantai toilet tersebut tampa memikirkan roknya yang akan basah

Gadis dengan penutup mata sebelah kiri merangkul asya dengan sangat erat lalu mengelus punggungnya

"Nangis aja jangan di pendam"ucap Michelle menenangkan Asya

"Apa yang gue perbuat sampe tuhan segitu marahnya sama gue hiks..."ucap asya tak bisa menahan tangisnya

"Tuhan sayang sama lo jangan pernah berfikir kalo dia itu jahat"ucap Michelle tak hentinya mengelus punggung Asya

"Kalo dia sayang sama gue kenapa gue selalu di kasih ujian yang berat! Hiks..."ucap Asya memukul dadanya yang sesak

"Hey, dengar gue murid yang pintar aja di uji lebih berat dari murid biasa karna kemampuannya yang di luar batas,dan tuhan ngasih lo ujian karna dia percaya bahwa lo bisa lewati ini semua"ucap Michelle mengeratkan pelukannya

Asya masih menangis disana memeluk Michelle dengan sangat erat layaknya seorang adik pada kakaknya

Asya tak pernah menyesal telah bertemu dengan Michelle dia justru sangat bersyukur memiliki sahabat sepertinya

Dan teruntuk ke tiga sahabatnya Asya hanya ingin mengucapkan terimakasih dan maaf karna belum bisa menjadi yang terbaik untuk kalian.












Part ini langsung ke konflik aja ya, ga usah bikin penasaran karna aku malas mikir lebih jauh

WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang