part.10

414 22 0
                                    

Di hari yang cerah ini Asya memulai harinya dengan senyuman yang indah saat melewati koridor sekolah yang sepi karna jam masih terlalu pagi

Tapi di saat Asya berjalan dengan santai dia tak sengaja mendengar percakapan dari beberapa orang yang berada di kelas kosong sebelahnya

"Kita liat dulu sejauh mana persahabatan mereka" Ucap seseorang dari dalam

Asya terdiam saat mendengar ucapan itu ntah dorongan dari mana Asya mengendap mendekati kelas tersebut tanpa suara

"Sabar kita tunggu waktu yang tepat gue tau kelemahannya" lanjutnya menyeringai

Asya melihat dia tapi tak jelas karna sudut ruangan yang gelap serta kabur

Asya menyipitkan matanya dan maju secara perlahan tapi tak melihat ada sebotol air minum plastik di hadapannya

Krekss...

"Woy siapa lo?!"

Asya menutup mulutnya dengan tangan kanannya lalu berlari menjauh dari tempat itu

Asya salah jalan,jalan yang dipilih adalah jalan buntu saat berjalan untungnya mereka tak bisa melihat Asya

Jadi Asya sedikit memiliki waktu untuk sembunyi, gadis cantik itu menoleh ke seluruh arah hingga dia menemukan satu kardus besar di sampingnya

Asya menyembunyikan dirinya di balik kardus tersebut lalu menunduk agar mereka tak bisa melihat Asya

"Sial! Kemana larinya tuh bocah?!"

"Gue ga sempat liat mukanya!"

"Sampai ketemu gue habisi dia saat itu juga"

Asya gemetar mendengarkan perkataan mereka wajah yang di tutupi dengan topeng membuat Asya tak bisa menebak siapa orang di balik topeng tersebut

Banyak pertanyaan ada pada pikirannya, persahabatan. Mereka bilang 'sejauh mana persahabatan mereka?" Persahabatan yang mereka maksud siapa? Dan apa tujuannya?

Asya melihat dari celah untuk mengetahui apakah ke tiga orang tadi masih ada atau sudah pergi

Mereka sudah pergi dari sana tapi rasa curiganya masih bertahan dan malah semakin besar

"Gue harap mereka ga mengincar seseorang yang gue kenal" ucap asya sebelum pergi dari sana dengan sangat cepat

Setelah itu Asya kembali ke kelas dan melangsungkan pelajaran yang ada

Pertengkaran terus saja terjadi saat Rena,Chaca, dan Vena bertemu dengan ke tiga pria tampan pembuat hati berdetak lebih cepat

Kenangan batu yang indah membuat Asya tak ingin memisahkan mereka saat sedang berkelahi

"Apa!?"ucap Rena menunjukkan wajahnya pada Axel

Axel hanya diam menanggapi dari pada harus beradu mulut dengan Rena

"Udah ya? Biarin aja dia jangan di tanggapi" ucap Deon mengelus rambut Rena dengan lembut serta tersenyum pada gadis itu

Jika seseorang melihat tingkah mereka maka dia akan beranggapan bahwa ke empat orang itu berpacaran padahal aslinya tidak

Ntah apa yang mereka tuju intinya Asya hanya mendukung mereka jika jalan itu baik

Asya sedang mengelilingi taman rumahnya untuk menjernihkan otaknya agar bisa berfikir dengan tenang

Memotret beberapa gambar untuk di abadikan dengan kameranya

Saat Asya sibuk dengan kameranya ada seseorang datang menghampirinya dengan pelan

"Dor!"

"Aaaa!! Pasha!"ucap Asya memukul tangan pasha dengan keras kesal sekali rasanya jika harus memiliki sepupu seperti dia

"Aww sakitt, ya maaf"ucal Pasha mengelus tangannya yang tak sakit di hadapan Asya

Asya mendiamkan seseorang ini dengan putaran mata lalu melanjutkan pekerjaannya untuk memotret hal indah yang ada

Ada seekor kucing kecil disana mengingatkan dirinya tentang masa lalu dimana

Dia dan Raka bermain bersama atau lebih tepatnya dia yang bermain sendiri

Di saat rasa penasarannya lebih di situlah sifat ingin tahunya timbul

Kucing putih yang indah berlari menjauh hingga membuatnya harus mengejar kucing indah itu dengan cepat

Di saat dia sedang mengejar kucing indah itu gadis kecil berusia umur 5 tahun terjatuh karena batu besar yang ia tak lihat di depannya

Di sanalah pertemanan mereka bermula tapi sayangnya raka harus pergi dari kota ini karna alasan ikut pekerjaan ayahnya

Sampai sekarang Asya tak tahu dimana keberadaan Raka saat ini rasa rindunya sangat tinggi hingga membuatnya memikirkan kenangan indah beberapa tahun yang lalu

Ntah mengapa banyak orang tak ingin berteman dengannya hingga saat dia masuk TK hanya satu orang yang ingin berteman dengannya

Dua gadis yang lucu tapi harus berpisah karna waktu yang tak mendukung

"Sedih yaa?"tanya Pasha memperhatikan Asya dari tadi

Terlihat dari rautnya Asya sangat merindukan sahabatnya tapi sampai kini sepercik informasi pun tak mereka dapatkan

"Pasti sedih lah, huftt kangen banget sama mereka"ucap Asya menunduk tak ingin Pasya tahu bahwa dia akan menangis

"Udah jangan nangis lo kuat gue yakin itu"ucap Asya mengangkat wajahnya

Kenangan indah yang membuatnya menderita sampai saat ini

"Udah ga usah sedih lagi,mau jalan ga?" Tanya Pasha mengajak Asya pergi agar gadis cantik itu tak bersedih lagi

Asya mengangguk mengiyakan ajakan Pasha padanya tak ada salahnya kan jika dia berjalan-jalan sebentar ke luar












WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang