part.20

261 19 0
                                    

Bel istirahat telah berbunyi dari 5 menit yang lalu Rena, Chaca dan Vena ingin keluar untuk membeli makanan tapi Chaca menahan mereka semua untuk mengajak Asya untuk pergi bersama

"Lo tuh ga ingat apa yang doa lakuin ke lo?"ucap Rena tak terima dengan perkataan Chaca

"Sia sahabat kita Ren"ucap Chaca menyakinkan Rena

"Ikutin aja,udah sana panggil"ucap Vena membuat pertengkaran kedua sahabat itu terhenti

Chaca tersenyum mendengar perkataan Vena an langsung berlari bak anak kecil menghampiri ibunya

Chaca tersenyum saat sampai pada meja Asya tapi sang empu tak membalas maupun melihatnya

"Sya makan yuk barengan"ucap Chaca memegang tangan Asya

Asya melihat itu tapi kini dirinya harus bisa menahan diri untuk jauh dari mereka semua

"Lepas!"ucap Asya menghempaskan tangan Chaca dengan kasar

Gadis itu sengaja membuat mereka semua membencinya karna jika sesuatu yang terjadi mereka tak akan kena imbasnya

Asya berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah luar untuk bisa mengisi perutnya yang sudah dari tadi berteriak ingin di isi

Chaca menatap tangannya melihat seberapa kasar perbuatan yang asya lakukan padanya

Chaca tak ingin Rena lebih jauh membenci asya gadis itu tersenyum dengan sangat tulus lalu berbalik menuju sahabatnya

"Lo liat kan apa yang dia lakuin?"tanya Rena melipat kedua tangannya

Chaca hanya mengangguk lalu menarik kedua tangan mereka secara bersamaan agar bisa menuju kantin dengan telat waktu

Mereka bertiga berjalan bersama menuju meja Raka dkk karna tempat yang penuh dengan para murid

"Kenapa?"tanya Axel mengelus kepala Chaca

"Gapapa"balas Chaca tersenyum pada Axel

Raka melihat tingkah laku mereka sepertinya ada yang tidak beres dengan ini semua

"Mau makan apa?"tanya Deon ingin berdiri

"Nasi goreng aja semuanya"ucap Vena mendudukkan pantatnya pada salah satu kursi kosong

Deon pun mengangguk lalu pergi dari sana untuk bisa memesan pesanan mereka kepada ibu kantin

Zaylan juga disana memesan beberapa roti serta minuman yang sama dengan kemaren

Michelle menutupi semua kedekatan mereka di depan banyak orang karna takut jika seseorang melihatnya dan mengadu pada pelakunya

Zaylan yang menjadi korban pun hanya bisa pasrah saat di suruh membeli roti serta minuman

Tapi selain membeli makanan dia juga memiliki tugas yang sangat penting untuk dilaksanakan

"Zay sendiri?"tanya Deon datang

"Sendiri bang"balas Zaylan dengan sopan

Deon mengangguk lalu kembali memesan makanan ketiga gadis cantik disana

Zaylan sudah selesai dengan pesanannya pun langsung pergi dari sana tampa berpamitan pada Deon

Sedangkan pria itu hanya diam bodoh amat tak memikirkan sikap Zaylan mungkin pria itu sedang sibuk

"Kak ini pesanannya"ucap Zaylan membawa beberapa roti serta minuman di nampan

Michelle dan Asya sontak menoleh secara bersamaan melihat Zaylan yang datang dengan membawa pesanan mereka

"Sini Zay"panggil Asya menggeser tempat duduknya

Zaylan menurut dan langsung mendaratkan pantatnya pada tempat duduk di sebelah Asya

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang