part.24

203 16 0
                                    

Seorang gadis dengan kamera yang melekat di lehernya sedang berkeliling taman yang sama saat dia dan ke tiga sahabat kesini

Di mana kenangan indah terus berputar di dalam pikirannya untuk terus mengingatkan seberapa dekat mereka

Di saat Rena dan Axel tak mau berhenti berkelahi dan mengumpat satu sama lain di sana lah memori indah tercetak

"Gue kangen lo pada,ga masalah kan?"tanya Asya pada dirinya sendiri

"Maafin gue atas semua yang telah gue lakuin ke kalian"ucap Asya menangis tak kuat dengan apa yang ia lakukan

Kemarin tepat saat dia tertidur Asya mendengar bahwa 4 orang yang berkerja padanya tewas secara tragis dan mengenaskan

Mereka semua mencoba menutupi hal ini dari Asya tapi bagaimanapun kerja kerasnya rahasia itu pasti akan terbongkar pada waktunya

Gadis itu jauh lebih pendiam dari kemaren dia kembali pada raga yang dulu sempat ia lepas

Trauma yang ia jauhkan malah semakin dekat dengannya,dan juga di mana keadaan semua sudah kembali dengan normal harus ia lepaskan begitu saja karna alasan yang sulit untuk di pahami

"I'm here, jangan nangis hati gue berdenyut setiap kali melihat itu"Ujar seseorang di balik pohon mengintai Asya

Tapi tampa Asya sadari ada seseorang yang mengintai di balik pohon dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan

Ting...

Ponsel milik gadis itu bergetar ketika ada pesan masuk di dalamnya

Tertera nama Zaylan disana tapi Asya tak tahu apa isi di dalamnya

Zaylan

Kak

Gue nemu siapa pelakunya

Siapa?

Salah satu dari ketiga pria yang paling terkenal di sekolah kita

Michelle udah kasih
tau soal itu

Oh ya? Gue ada info yang
Lebih mengejutkan dari tadi

Ga usah belibet

Kasih tau aja susah banget

N

ama belakang dia 'on'
Ntah itu bang deon atau

Bang Lyon.

Jelas Zaylan membuat hati Asya seperti ingin loncat dari tempatnya

Ntah mengapa saat Zaylan mengirimkan pesan terakhir Asya sudah mulai tak bisa mengendalikan dirinya sendiri

Dia dan Lyon tak pernah berhubungan sedikitpun tapi mengapa rasanya kini berbeda dengan sebelumnya

"Mereka? Ga mungkin kan? Zaylan salah orang pasti"ucap Asya menyakinkan dirinya sendiri bahwa bukan mereka penyebabnya

Tapi alasannya apa? Untuk apa ini semua haru di lakukan? Apa dendam yang tersimpan dari pelaku hingga membuat keadaan seperti ini

Ting...

Pesan baru masuk kembali pada ponsel gadis cantik di tengah teman yang hampir gelap karna senja menyerang

Zaylan

Dua mayat di temukan
tepat di belakang rumah lo

Motif yang di berikan sama persis seperti mayat yang kita temuin minggu lalu

Bekas sayatan yang masih jelas dan ukiran tubuh yang menyatakan

'I'm coming baby'

Tercetak dengan jelas disana
Tetap hati-hati karna kita ga
Tau siapa dia.

Jelas Zaylan membuat Asya kembali di serang rasa panik yang sangat mengguncang tubuhnya

Asya duduk pada salah satu kursi taman kosong karna sudah tak mampu menahan beban berat tubuhnya sendiri

Ini,ini yang ia maksud tak ingin membawa orang dekatnya untuk ikut di dalam permainan ini

Mayat, sayatan, ukiran,dan tulisan itu semuanya terjadi berulang tepat di hari kamis setiap minggunya

Dan satu hal yang kini gadis itu tahu bahwa oma dan opa menutupi ini semua darinya dengan begitu rapat

Sehingga membuat Asya harus berdiam diri mencoba untuk biasa saja dan tak ada yang terjadi selama ini

Asya memegang dadanya yang berdetak dengan cepat sesak serta sakit yang melanda membuat dia lupa bagaimana caranya untuk bernafas

"Minum dulu"ucap seseorang menyodorkan sebotol air minum tepat di hadapan Asya

"Ambil,tarik nafas terus buang"jelasnya lagi

Asya sepertinya mengenal siapa seseorang di hadapannya jaket kulit hitam ralat seluruh pakaiannya hitam

Dia sama persis seperti seseorang yang kerap kali menolongnya di kala kesusahan melanda

"L-lo?"tanya Asya terbata-bata

"Ck, batu emang"ucap pria tersebut lalu membuka tutup botol di tangannya untuk segera di berikan oleh Asya

Mau tak mau gadis itu menerima sodoran memaksakan dari seorang pria di sampingnya

Iya samping saat dia membuka tutup botol langsung saja pria itu duduk dengan santainya tepat pada bagian kursi kosong di sebelahnya

"Nafas!" Ucapnya tegas saat Asya tak kunjung menarik nafasnya kembali

Gadis yang di berikan perintah seperti itupun mulai mengikuti instruksi yang telah di berikan oleh dia

"Ma-makasih"ucap Asya mulai kembali seperti pada awalnya

Pria itu tak mau membuka tutup kepala serta wajahnya di saat bersama Asya

Sehingga rasa penasaran timbul di benak Asya untuk yang ketiga kalinya

Bukan kebetulan jika sudah lebih dari tiga kali bukan? Dan bagaimana dia tahu apa yang sedang di alami oleh Asya?

Pria itu menyadari tatapan Asya dan langsung berdiri dari duduknya untuk segera pergi dari sana secepat mungkin

Buk...

"Heh tunggu!"ucap Asya meneriaki dia untuk berhenti mengambil ponselnya kembali

Saat hendak berlari pria itu tak mengira bahwa yang jatuh adalah ponsel miliknya sendiri

Asya dengan cepat mengambilnya lalu membalik benda pipih itu yang membuat jantungnya kembali berdenyut dengan kencang











WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang