part.26

238 13 0
                                    

Kali ini Asya bangun lebih awal untuk membuat bekal sarapan untuk seseorang

Penghuni rumah heran dengan sikap Asya yang baru ini terungkap

Gadis itu memang bukan kali pertama untuk bangun pagi tapi untuk membuat bekal sarapan itu bukan Asya sekali

"Ma, Asya pergi dulu ya?"

"Iya hati-hati"jawab oma Asya mengelus rambut seorang gadis pada hadapannya

"Udah ya babay oma,opa!"ucap Asya melenggang pergi dari hadapan mereka semua

Asya masuk dalam mobil dengan raut wajah senyum serta rasa bahagia yang belum hilang dari tempatnya sejak tadi malam

Iya tadi malam,tepat dimana dia menemukan Raka hingga melupakan semua beban yang ia tanggung

Gadis itu tak tahu bahwa orang yang ia cintai telah tak lagi berpijak pada bumi.

Asya menatap ke arah luar dengan Senyum yang masih mengembang pada tempatnya

Sesampainya di sekolah Asya masuk kedalam sana dengan riang tampa tahu ada sebuah batu yang melayang Tepat di belakangnya

Buk...

"Awww!"

Jerit Asya merasa sesuatu menimpuk pada kepala bagian belakang

Di sana ada Nia dan kedua datangnya tertawa dengan keras serasa puas dengan apa yang mereka lakukan

Mereka pergi begitu saja tampa mau meminta maaf pada Asya

Gadis yang melindungi bekal yang ia bawa pun merasakan sedikit pusing pada kepalanya

"Maaf sya"

Asya kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas lelaki yang ia tunggu sendari tadi malam

Gadis itu memeluk bekalnya dengan sangat erat seakan akan hilang dari tempatnya

"Sya? Bekal buat siapa?"tanya Deon saat berpapasan dengan Asya

"Buat seseorang,kenapa?"tanya balik Asya

"Ouh gapapa sih nanya doang"ucap Deon lalu pergi dari sana

Asya tak menghiraukan pria tadi dan kembali berfokus pada sesuatu yang harus ia antar secepatnya

Buk...

Bekal itu jatuh berceceran pada koridor yang ia lewati

Nasi goreng dengan lauk sosis serta telur itu hancur tak berbentuk saat seseorang yang menabraknya lalu menginjak bekal Asya

"Kak maaf aku ga liat"ucap anak laki-laki itu pergi berlari dari sana

Ntah bagaimana cara berfikir mereka semua apa sesusah itu untuk meminta maaf dan menunggu sang korban untuk berbicara

"Bekal? K-kok?"ucap Asya memandangi bekal itu yang sudah hancur tak berbentuk

Asya berjongkok mengambil kotak bekal itu dengan susah payah walau isinya sudah tak berbentuk

Niat awalnya adalah membawa bekal itu untuk Raka sebagai awal dari pertemuan mereka

Bukan seperti ini,dimana rencana awalnya hancur begitu saja saat belum di mulai

"Gapapa"ucap seseorang dari atas mencondongkan sebungkus kotak susu pink di hadapan Asya

"Ra-ka?"tanya Asya berdiri menyamai tingginya dengan lelaki di hadapannya

Raka tersenyum melihat kotak bekal yang berada di tangan Asya, kondisi yang sangat mengenaskan

"I-ini kotaknya hann-cur hiks..." ucap Asya menangis menyodorkan kotak tersebut

Raka menerimanya lalu mengelus puncak kepala Asya dengan sangat lembut

"Cengeng"balas Raka menyentil hidung seseorang di hadapannya

Asya tak berhenti menangis saat Raka mengajaknya berbicara dan mengatakan 'gapapa'

Gadis itu sesegukan di lantai 3 atas yang sepi akan murid maupun seseorang yang berlalu lalang

Maka tak heran jika mereka berdua tidak takut akan ketahuan oleh murid yang lain

"Tad-di ma-u"ucap Asya terbata menahan suaranya agar tetap stabil sehingga tak meninggalkan suara sesegukan

"Iya jangan nangis lagi udah"ucap Raka memberikan kotak susu itu pada pipi Asya

"Ishh di-ngin"balas Asya memegang pipinya yang terasa dingin

Raka menaruh kotak susu itu pada tangan Asya lalu menunjukan bekal yang tadi di berikan oleh Asya

"Jangan nangis lagi nanti raka makan bekalnya"ucap Raka tersenyum tampa beban menyatakan bahwa ia akan memakan bekal itu

"Ehhh jangan! Itu kotor"ucap Asya mencoba menarik kotak bekalnya kembali

Raka berjinjit yang membuat asya jauh di bawahnya karna tinggi mereka yang berbeda

Lelaki itu mengangkat bekal Asya dengan tinggi sehingga sang pemilik tak dapat untuk mengambilnya kembali

"Raka! Kasih ga?!"

"Ga mau kenapa?"jawab Raka dengan jahil dan tertawa

Raka tertawa saat melihat wajah memerah Asya dan raut menyebalkan yang di tunjukkan oleh gadis itu

Merasa kasian raka pun berhenti menjahilinya lalu pergi dari sana sebelum Asya kembali berteriak dan meminta Raka untuk mengembalikan kotak tersebut

Asya terheran dengan sikap Raka, sifatnya yang belum berubah membuat perutnya kini di terbangi oleh banyak Kupu-kupu liar

Tapi bekal itu tak higenis isinya sudah menyentuh tanah walaupun asya tak memasukan telur itu kedalamnya

Di dalam hati gadis tersebut hanya berdoa semoga Raka tak sakit ketika memakannya

Asya merindukan Raka,dia rindu setiap perlakuan yang raka berikan padanya

Yap gadis itu sudah tergila-gila dengan sikap manis yang telah di berikan oleh Raka













WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang