Kali ini Asya bangun lebih awal untuk membuat bekal sarapan untuk seseorang
Penghuni rumah heran dengan sikap Asya yang baru ini terungkap
Gadis itu memang bukan kali pertama untuk bangun pagi tapi untuk membuat bekal sarapan itu bukan Asya sekali
"Ma, Asya pergi dulu ya?"
"Iya hati-hati"jawab oma Asya mengelus rambut seorang gadis pada hadapannya
"Udah ya babay oma,opa!"ucap Asya melenggang pergi dari hadapan mereka semua
Asya masuk dalam mobil dengan raut wajah senyum serta rasa bahagia yang belum hilang dari tempatnya sejak tadi malam
Iya tadi malam,tepat dimana dia menemukan Raka hingga melupakan semua beban yang ia tanggung
Gadis itu tak tahu bahwa orang yang ia cintai telah tak lagi berpijak pada bumi.
Asya menatap ke arah luar dengan Senyum yang masih mengembang pada tempatnya
Sesampainya di sekolah Asya masuk kedalam sana dengan riang tampa tahu ada sebuah batu yang melayang Tepat di belakangnya
Buk...
"Awww!"
Jerit Asya merasa sesuatu menimpuk pada kepala bagian belakang
Di sana ada Nia dan kedua datangnya tertawa dengan keras serasa puas dengan apa yang mereka lakukan
Mereka pergi begitu saja tampa mau meminta maaf pada Asya
Gadis yang melindungi bekal yang ia bawa pun merasakan sedikit pusing pada kepalanya
"Maaf sya"
Asya kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas lelaki yang ia tunggu sendari tadi malam
Gadis itu memeluk bekalnya dengan sangat erat seakan akan hilang dari tempatnya
"Sya? Bekal buat siapa?"tanya Deon saat berpapasan dengan Asya
"Buat seseorang,kenapa?"tanya balik Asya
"Ouh gapapa sih nanya doang"ucap Deon lalu pergi dari sana
Asya tak menghiraukan pria tadi dan kembali berfokus pada sesuatu yang harus ia antar secepatnya
Buk...
Bekal itu jatuh berceceran pada koridor yang ia lewati
Nasi goreng dengan lauk sosis serta telur itu hancur tak berbentuk saat seseorang yang menabraknya lalu menginjak bekal Asya
"Kak maaf aku ga liat"ucap anak laki-laki itu pergi berlari dari sana
Ntah bagaimana cara berfikir mereka semua apa sesusah itu untuk meminta maaf dan menunggu sang korban untuk berbicara
"Bekal? K-kok?"ucap Asya memandangi bekal itu yang sudah hancur tak berbentuk
Asya berjongkok mengambil kotak bekal itu dengan susah payah walau isinya sudah tak berbentuk
Niat awalnya adalah membawa bekal itu untuk Raka sebagai awal dari pertemuan mereka
Bukan seperti ini,dimana rencana awalnya hancur begitu saja saat belum di mulai
"Gapapa"ucap seseorang dari atas mencondongkan sebungkus kotak susu pink di hadapan Asya
"Ra-ka?"tanya Asya berdiri menyamai tingginya dengan lelaki di hadapannya
Raka tersenyum melihat kotak bekal yang berada di tangan Asya, kondisi yang sangat mengenaskan
"I-ini kotaknya hann-cur hiks..." ucap Asya menangis menyodorkan kotak tersebut
Raka menerimanya lalu mengelus puncak kepala Asya dengan sangat lembut
"Cengeng"balas Raka menyentil hidung seseorang di hadapannya
Asya tak berhenti menangis saat Raka mengajaknya berbicara dan mengatakan 'gapapa'
Gadis itu sesegukan di lantai 3 atas yang sepi akan murid maupun seseorang yang berlalu lalang
Maka tak heran jika mereka berdua tidak takut akan ketahuan oleh murid yang lain
"Tad-di ma-u"ucap Asya terbata menahan suaranya agar tetap stabil sehingga tak meninggalkan suara sesegukan
"Iya jangan nangis lagi udah"ucap Raka memberikan kotak susu itu pada pipi Asya
"Ishh di-ngin"balas Asya memegang pipinya yang terasa dingin
Raka menaruh kotak susu itu pada tangan Asya lalu menunjukan bekal yang tadi di berikan oleh Asya
"Jangan nangis lagi nanti raka makan bekalnya"ucap Raka tersenyum tampa beban menyatakan bahwa ia akan memakan bekal itu
"Ehhh jangan! Itu kotor"ucap Asya mencoba menarik kotak bekalnya kembali
Raka berjinjit yang membuat asya jauh di bawahnya karna tinggi mereka yang berbeda
Lelaki itu mengangkat bekal Asya dengan tinggi sehingga sang pemilik tak dapat untuk mengambilnya kembali
"Raka! Kasih ga?!"
"Ga mau kenapa?"jawab Raka dengan jahil dan tertawa
Raka tertawa saat melihat wajah memerah Asya dan raut menyebalkan yang di tunjukkan oleh gadis itu
Merasa kasian raka pun berhenti menjahilinya lalu pergi dari sana sebelum Asya kembali berteriak dan meminta Raka untuk mengembalikan kotak tersebut
Asya terheran dengan sikap Raka, sifatnya yang belum berubah membuat perutnya kini di terbangi oleh banyak Kupu-kupu liar
Tapi bekal itu tak higenis isinya sudah menyentuh tanah walaupun asya tak memasukan telur itu kedalamnya
Di dalam hati gadis tersebut hanya berdoa semoga Raka tak sakit ketika memakannya
Asya merindukan Raka,dia rindu setiap perlakuan yang raka berikan padanya
Yap gadis itu sudah tergila-gila dengan sikap manis yang telah di berikan oleh Raka
WARNING!!!
TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA
SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Rakasya {END}
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] (KARYA INI HANYA KARANGAN SEMATA.) Alsya crions harus bisa menerima semua kenangan pahit yang selalu menghantuinya selama 2 tahun belakangan ini Mengalami pelecehan di umur yang masih sangat muda membuat gadis cantik bern...