part.15

314 19 2
                                    

Pelajaran sedang berjalan dengan nikmat tampa suara yang mengganggu aktivitas mereka

Mata pelajaran kali ini adalah B.indonesia jadi kelas diam dan tak hanya berbicara maupun mengeluh

Chaca sedikit tak bisa melihat tulisan di depan karna terlalu kecil jadi dia mengintip tulisan Rena yang berada di sebelahnya

Rena tahu bahwa Chaca melihat bukunya bukannya marah gadis itu malahan menggeser lebih dekat bukunya pada Chaca

"Bilang kalo ga liat"bisik Rena pelan agar tak mengundang tatapan tajam dari guru

"Makasih"balas Chaca tersenyum dengan senang lalu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi

Saat pelajaran terlaksana dengan khusyuk suara dari luar membuyarkan konsentrasi mereka

Prang...

Suara jendela pecah dengan batu yang dilemparkan dari luar sekolah

Para murid berteriak dengan heboh saat jendela mereka pecah

Asya melirik ke arah jendela iyu lalu melihat banyak orang di bawah dengan jaket RAKS yang Asya tau itu adalah palsu

Dengan cepat Asya membuka ponselnya dan menekan tombol yang ada tanpa sepengetahuan orang di sekitarnya

Untungnya mereka sibuk berteriak dan panik sehingga Asya bisa leluasa saat menekan tombol tadi

"Gila! Tuh orang ga ada etika apa?!"maki Rena saat batu itu terjatuh pada bukunya sehingga membuat sedikit sobek dan kotor

"Itu anak RAKS?"

"Mereka yang sering buat onar itu kan?"

"Njir parah nyari masalah mereka"

Ucap mereka dari belakang yang masih bisa didengar oleh Asya ada rasa jengkel dalam hatinya serta rasa ingin merobek mulut seseorang di belakangnya

Tapi kali ini dia harus sabar dan mencoba mengendalikan diri agar mereka tak mengenali bahwa dia salah satu dari mereka

"Anak anak kalian sembunyi dan minta jemput orang tua pelajaran hari ini cukup sampai disini saja"ucap guru tersebut panik sambil merapikan isi tasnya

Para murid pun menurut lalu melakukan hal yang sama dengan guru mereka

Bel pulang sekolah lebih cepat berbunyi dari sebelumnya serta pengeras suara yang berbunyi dengan sangat nyaring

"Anak-anak kalian cepat pulang dan jangan kemana-mana kalian bisa lewat pintu belakang"jelas seseorang dari sebrang sana dengan suara yang bergetar menandakan bahwa dia takut saat ini

Raka,deon dan Axel yang mendengarnya pun berlari keluar dari kelas bukan untuk pulang melainkan mengamankan beberapa orang di kelas lain

Ya mereka menghampiri kelas Asya dkk(dan kawan-kawan) untuk bisa melihat kondisi mereka berempat

Di saat para murid serta warga sekolah lainnya bersembunyi melarikan diri ke tiga pria ini justru malah melarikan diri untuk bisa mendatangi kelas sang pujaan hati

Saat setiba mereka di kelas tersebut mereka bisa melihat kelas yang kosong hanya di isi oleh Asya, Rena, Chaca dan Vena di dalamnya

"are you okay?"tanya Axel menghampiri Chaca dan langsung memeriksa seluruh tubuh gadis itu

Chaca di putar sana sini oleh laki-laki do hadapannya rasa pusing pun menyerang sehingga membuatnya sedikit mendorong tubuh laki-laki itu

"Alay najis"ucap Rena melirik ke arah dua sejoli di sebelahnya

Axel tak menghiraukan perkataan Rena barusan melainkan meneliti tubuh chaca memastikan bahwa tak ada luka disana

"Kalian keluar lewat pintu belakang jangan kemana-mana langsung pulang"ucap Raka menatap Asya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan

Ke empat gadis itupun mengangguk lalu mengikuti saran Raka untuk pulang lewat pintu belakang

Para gadis telah keluar dari kelas dengan tatapan elang dari Axel dan Raka untuk memastikan bahwa mereka keluar dengan selamat

"Siapa mereka?"tanya Deon melihat kebawah banyak sekali anak RAKS palsu sedang mencoba masuk

"RAKS geng yang lagi viral sekarang" ucap Axel ikut memperhatikan mereka dari atas

Terlihat sekali bahwa mereka mencoba masuk dengan keamanan tingkat tinggi yang dimiliki oleh sekolah

Para polisi dengan segera menangkap mereka dan membuat sedikit kekacauan di bawah

Banyak dari mereka mencoba kabur tak bisa karna sudah di kepung oleh banyak aparat daerah

"Ga ada otak apa? Keamanan sekolah tingkat tinggi kayak gini mau di bobol gitu aja"ucap Deon tertarik dengan adegan yang terjadi di bawah

"Kurang mulus cara bermain mereka"ucao Axel menyahuti perkataan Deon

Raka diam tak menanggapi kedua sahabatnya melainkan menatap ke bawah dengan pikiran yang masih di penuhi oleh banyak pertanyaan

Ketiga pria itu memperlihatkan gerombolan di bawah tampa berbicara melihat banyak adegan perkelahian karna mereka mencoba kabur dan memberontak saat di tangkap

"Ini baru awal kita tunggu tanggal mainnya"ucap seseorang yang berada di sana

Ini baru awal perkataan seseorang tadi adalah titik tumpu perjalanan kita kali ini tak tahu dia siapa intinya dia tak bisa di ajak main-main












WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang