part.14

298 16 0
                                    

Asya pulang dengan selamat tampa satupun luka di tubuhnya

"Assalamualaikum"ucap Asya saat memasuki rumah

"Wa'alaikumsalam"jawab Aqisya menemui putrinya

Asya menyalimi Aqisya lalu mencium pipi sang bunda dengan cepat sebelum bundanya itu mengomel

"Kebiasaan,udah sana naik ada Pasha di atas"ucap Aqisya pada Asya

Asya mengangguk lalu meminta ijin pada Aqisya untuk menemui Pasha di atas

Banyak yang ia ingin tanyakan pada sepupunya itu mulai dari plagiat RAKS hingga mengapa mereka mengincarnya

Setelah mendapatkan ijin asya pun pergi ke atas dengan cepat agar bisa menemui sepupunya itu

Sesampainya di atas Asya melihat Pasha sedang menelepon seseorang dengan raut wajah yang menahan amarah

"Perketat keamanan"ucap Pasha tegas sebelum menutup panggilan tersebut

Sebenarnya ada apa ini? Selambat itukah dia sehingga tak bisa tahu apa yang telah terjadi selama ini

"Pasha?"panggil Asya saat memasuki kamarnya

Pasha melirik ke Asya lalu menepuk kasur sebelahnya agar Asya bisa duduk disana

Asya yang mengerti pun mengikuti arahan Pasha untuk duduk di sebelahnya

"Kenapa?"tanya Asya menoleh menghadap Pasha

"Jaga diri lo baik-baik,banyak yang benci sama RAKS dan gue ga tau apa tujuan mereka"jelas Pasha pada Asya tampa menoleh

"Apa RAKS pernah ganggu orang?"tanya Asya lagi masih menatap Pasha

"RAKS ga mungkin cari masalah sebelum musuh deluan yang mulai"jelasnya lagi

Pasha menoleh pada Asya menatap matanya sebentar lalu kembali berucap

"Kita ga tau apa yang terjadi ke depannya gue harap mereka ga merusak suasana yang ada sekarang"lanjutnya memeluk Asya dengan erat

Sedikit takut dengan perkataan Pasha tapi tak sekarang bukan waktunya untuk mengurung diri

Dua tahun adalah waktu yang cukup lama selama itu Asya tak pernah menemui dunia luar dan sekarang mungkin waktunya untuk memulai semuanya dari awal

"Jangan sampe mereka tau kalau lo salah satu pendiri RAKS,gue takut mereka bakal ngelukain lo"ucap Pasha memegang wajah Asya

Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban bingung untuk menjawab apa dan mungkin diam adalah solusinya

Dan soal pendiri RAKS Asya termaksud salah satu dari mereka, saat Asya berumur 13/14 tahun dia melihat banyak sekali tindak kejahatan yang tak di proses dengan tuntas oleh pihak yang tak bertanggung jawab

Dari situ Asya mempunyai niat untuk bisa membantu siapapun tampa harus mencari tahu latar belakang mereka

Tidak semua pihak tak bertanggung jawab buktinya banyak aparat negara yang mau membantu mereka walaupun tidak semuanya

Mereka hanya berharap semua ini akan cepat selesai tampa harus memiliki akar masalah yang panjang






Asya turun sekolah dengan beberapa bodyguard yang menjaga dari jauh,itu semua atas permintaan Arlan dan Pasha tentunya

Asya tak ingin membantah dan juga ini demi kebaikannya lebih baik menurut daripada mendapatkan hal buruk nantinya

Saat Asya melewati gerbang gadis itu tak sengaja melihat Michelle dengan seorang laki-laki sedang berbicara hal yang mencurigakan

Asya tak ingin ikut campur tapi rasa rindunya sudah tak terbendung lagi gadis cantik itu pun menghampiri sahabat kecilnya menunggu mereka selesai berbicara

"Lo harus bisa dekatin dia" ucap Michelle menunjuk wajah seorang di depannya

"Ga janji kita liat aja dulu"jawabnya melipat tangan di depan dada

Tunggu apa ini? Dan apa yang di maksud laki-laki itu? Apa ini ada sangkut pautnya dengan orang kemaren?

Apa tujuan mereka? Seingat Asya dia tak pernah membuat masalah dengan siapapun bahkan sahabatnya

Dia dan Michelle sangat dekat bahkan pernah di bilang sebagai saudara kandung

Asya tak habis pikir dengan semua masalah yang ada atau setelah ini akan ada banyak masalah baru yang hadir?

"Gue bakal bayar lo lebih kalau semuanya berjalan dengan lancar"ucap Michelle melanjutkan

"Oke gue bakal lakuin yang terbaik" jawabannya meninggalkan Michelle sendirian di depan gerbang

Asya tak jadi menjalankan niatnya untuk bisa berbicara berdua dengan Michelle

Setidaknya hingga pikiran Asya bersih dari hal negatif yang ada di pikirannya

Asya berbalik meninggalkan Michelle disana sendirian,gadis itu berjalan seperti biasa tampa menampakan ekspresinya yang kaget atas kejadian tadi

"Asya"panggil seseorang dari belakang merangkul pundak Asya

Dia Vena gadis dengan ciri khasnya serta tak ingin mencampuri hidup orang lain jika tak di perlukan

"Barengan yuk ke kelas"ucapnya menarik Asya agar lebih cepat berjalan

"Ayo sendirian gue yadi ga enak"balas Asya menggenggam tangan Vena

Kedua gadis itu tersenyum lalu tertawaan dengan pelan agar orang-orang tak melihat ke arah mereka

Vena menggoyangkan genggaman tangan mereka ke depan dan ke bawah sangat mirip dengan anak kecil

Asya gemas dengan hal yang di lakukan oleh vena saat ini ingin rasanya dia membuang Vena ke laut

Mungkin tidak karna sangat jarang untuk bisa menemukan sahabat seperti Vena yang tulus tampa melihat latar belakang dan statusnya












WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang