Asya duduk tepat pada sebuah jendela yang terdapat pada kamarnya, semuanya akan berakhir
Bahkan kedua orang yang sangat ia sayangi tak terlihat sejak beberapa minggu yang lalu
Khayalan buruknya terus saja berkembang tak tahu tempat hingga waktu
"I miss you all"ucap Asya menatap rintikan air hujan yang menetes dari atas
Langit pun seakan tahu kesedihan Asya,hujan deras yang mengguyur kota serta jalanan yang sepi karna guyuran air hujan tersebut
"Asya salah? Kalo iya kasih tau Asya di mana letak kesalahannya"ucap Asya menunduk tak ingin kembali berjuang
Semua usahanya seakan telah tak berarti lagi dari awal Asya berjuang hanya untuk membahagiakan Aqisya dan Arlan
Tapi sekarang mereka seakan hilang di telan bumi tak ada satu tanda pun dari mereka, Asya bingung harus mencari dimana keberadaan mereka
Semua orang termaksud nenek dan kakeknya tak ada yang menjawab bahkan memberitahu di mana keberadaan mereka semua
Di bawah sana Asya melihat seseorang yang sendari tadi melihat dirinya dari bawah
Jaket hitam serta helm full face-nya mengingatkan dia tentang seseorang yang pernah menolongnya dulu
Apa itu dia? Tapi apa yang membuat dia berada di sini menatap Asya seakan sudah kenal dari lama?
Asya menghapus air matanya dengan cepat lalu turun dari tempat awalnya,gadis itu menghampiri balkon lalu mengintip siapa orang disana
Tapi saat dia lihat tak ada satu orang pun disana hanya rintikan hujan serta suara indah yang di hasilkan dari percikan air tersebut
"Lo siapa?"ucap Asya menatap ke arah jalan seakan ada seseorang yang sangat dekat dengannya
Jantungnya berdetak lebih kencang sama persis dimana dia dan orang tersebut menaiki motor bersama
Mengapa jantungnya seperti merasakan hal yang sangat ingin di rasakan,padahal dia saja tak tahu siapa dia di sana
"Jangan sedih,maaf"ucap seseorang dari bawah di balik tembok menatap Asya di balik jendela
Dia tahu semuanya yang sudah terjadi pada Asya, gadis itu tak tahu apapun dia hanyalah korban yang salah atas kesalahan di masa lalu
Seseorang itu terus saja menatap asya dari bawah merindukan wajah serta sifat Asya yang sudah lama ia tak lihat
"Sepasang luka tak akan pernah bersatu menjadi suka, maaf"lanjutnya terus saja memandang Asya dari jauh
Kedua insan itu terus saja memandang satu sama lain tanpa seseorang ketahui
Air mata yang mengalir seakan menjadi bisu di antaranya,tampa sepatah kata meresapi tatapan itu
Ntah mengapa membuat keduanya seakan candu dengan kejadian yang terjadi hari ini
Hujan mengguyur jalanan dengan sangat deras tapi tak sedikitpun menganggu kegiatan yang telah di lakukan oleh kedua insan tersebut
"Suka? Bahkan buat mulai dari awal aja gue ga bisa"ucapnya mengakhiri semuanya
Dia meninggalkan Asya di sana sendirian lalu menaiki motor besar miliknya dengan cepat
"Berpisah atau bersama itu yang akan menjadi akhir dari kisah kita"lanjutnya menatap Asya sebentar sebelum melajukan motor miliknya untuk membelah jalanan basah karna guyuran hujan
Deras hujan melarutkan beberapa daun dari pepohonan tapi tetap tak melarutkan kesedihan dari kedua belah pihak
Pagi hari yang cerah tak menimbulkan senyum dari seorang gadis yang berada tepat pada meja makan
"Sya makan yang banyak ya"ucap neneknya menaruh sepotong roti pada hadapan Asya
"Ga oma,Asya udah makan dari malam"bohong Asya berusaha tersenyum dengan lembut
Nenek Asya tahu apa yang sedang gadis itu pikirkan tapi waktu belum tepat untuk mengungkapkan semuanya
"Oma,opa Asya deluan yaa"ucap Asya menarik tasnya dari arah samping
"Mau opa antar ga?"tanyanya ikut berdiri mengikuti Asya
"Ga perlu opa disini aja nemanin oma bye byee"ucap Asya meninggalkan kedua orang di sana
Tak mudah menjalani hidup seperti ini tapi tak ada cara lain untuk bisa bertahan hingga akhir
"Semangat walau hati mengat"ucap Asya menaiki mobil
Sekolah mulai ramai dengan kedatangan para murid yang berdatangan banyak dari mereka berbincang dan tertawa bersama orang di sebelahnya
Asya mengingat di mana dia saat pertama kali menginjakkan kaki pada sekolah ini setiap momen yang terekam tersimpan baik pada ingatan Asya
Rena, Chaca,dan Vena ketiga orang yang mampu membuat hidupnya kembali bercahaya lagi
Tapi sekarang sepertinya dia akan kembali sendiri lagi untuk menghadapi kerasnya hidup
Ingin rasanya kembali di saat dia masih berusia 5 tahun dimana semua masalah tak ada yang datang layaknya rel kereta api
Asya melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kelas agar bisa terhindar dari semua yang memunculkan ingatannya kembali
"Fokus Sya! Setelah semua selesai lo bakal bebas dari masalah ini"batin Asya bermonolog
WARNING!!!
TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA
SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakasya {END}
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] (KARYA INI HANYA KARANGAN SEMATA.) Alsya crions harus bisa menerima semua kenangan pahit yang selalu menghantuinya selama 2 tahun belakangan ini Mengalami pelecehan di umur yang masih sangat muda membuat gadis cantik bern...