part.16

278 16 0
                                    

Asya tau bahwa mereka di awasi dari mata elang yang menusuk membuat siapapun yang melihatnya akan takut seketika

Saat keluar dari gerbang dan sudah tak ada lagi yang mengawasi Asya pun berhenti membuat ketiga sahabat ikut untuk beristirahat sebentar karna lelah berjalan tadi

"Kalian pulang bareng siapa?"tanya Chaca memperhatikan ketiga sahabatnya

"Gue di jemput"jawab Vena ngos-ngosan

"Gue juga"lanjut Rena di sebelah

"Gue udah di jemput deluan yaa"ucap Asya ingin pergi dari hadapan mereka

"Hati-hati Sya!"teriak mereka bersamaan

Asya tak menghiraukan teriakan mereka melainkan berputar balik menuju jalan masuk sekolah

Terdapat banyak anak RAKS asli dan palsu disana Asya sudah menduga ini semua akan terjadi

Dia hanya bisa diam di balik pohon mengintip sedikit apa yang mereka lakukan disana

Asya tak bisa bela diri serta trauma yang membuat menderita sampai sekarang

Gadis itu hanya bisa mengawasi mereka dari jauh agar jika kejadian yang tak diinginkan tak terjadi dia bisa meminta bantuan dari kepolisian

Saat mereka berkelahi dengan fokus yang tinggi bahkan ada yang tumbang di saat itu seseorang datang membantu RAKS asli untuk melawan mereka

Seseorang dengan helm hitamnya serta jaket hitam yang membuatnya tak bisa di kenali oleh siapapun

Dia membantu melawan musuh dengan gerakan yang sangat ahli bahkan membuat musuh menjadi pinggang atau bahkan patah tulang

RAKS asli terkejut dengan kejadian yang terjadi di depan mereka tapi setalah melihat seseorang membantu mereka

RAKS asli pun mencoba untuk kembali ke alam sadar mereka masing-masing

Perkelahian terjadi dengan sangat ketat Asya di buat tak bernafas karna melihat seberapa mengerikannya adegan di hadapannya

Banyak darah yang mengalir dari orang-orang tak sedikit pula manusia yang jatuh dengan darah mengalir deras dari pelipis serta mulut mereka

Jika bisa Asya menghilang maka dia akan melakukan sekarang tapi sayangnya hak itu tak ada di dunia nyata

"Kalian tunggu pembalasannya!"ucap salah satu dari RAKS palsu membawa semua anggotanya untuk pergi dari sana

Seseorang dengan helm itu pergi dari sana tampa mengatakan satu kaya pun

Asya melihatnya dari jauh ciri itu sama persis seperti seseorang yang menolongnya saat di ganggu RAKS palsu

Ting...

Pasha

Sembunyikan identitas lo,gue ga mau kehilangan sesuatu yang sudah kembali.

Ponselnya berdering dan menunjukkan pesan masuk di dalamnya

Seseorang pengirim pesan tersebut adalah Pasha,dia tak salah lebih baik Asya pergi dari sana secepatnya lalu mencoba seperti tak terjadi apa-apa

Gadis itu pergi dari sana dengan cara mengendap-endap tampa seseorang tahu bahwa ada dia di sana

Asya melewati gang ramai penduduk karna takut jika terjadi sesuatu tak ada yang menolongnya

Tapi saat dia berjalan dengan santai Asya tak sengaja melihat coretan besar yang terletak pada dinding rumah sebelahnya

"Anti RAKS!"

Itu tulisannya,apa segitu bencinya kah mereka terhadap RAKS?

Mereka tak pernah mengganggu siapapun selama ini bahkan mencari masalah saja pasti mereka akan berfikir empat kali untuk melakukannya

Asya memegang tulisan itu sangat merasakan betapa bencinya orang-orang terhadap RAKS

Dimana ingatan mereka dulu? Di saat RAKS membantu mereka yang kesusahan tampa meminta imbalan dan menilai mata pencarian mereka

Apa yang membuat mereka menjadi seperti ini? Gadis cantik berambut sepunggung itu menitikkan air matanya tampa ia pinta

Rasa sakit tiba-tiba menghampiri hatinya menyentilnya dengan keras sehingga Asya lupa sedang dimana ia sekarang

Asya menghapus air matanya lalu melanjutkan perjalanan dengan cepat agar dia bisa mencapai rumah dengan waktu yang singkat

"Bunda?"panggil Asya saat memasuki rumahnya

Matanya sedikit basah akibat menangis tadi tapi sudah kering karna berlari dan meneroa angin

"Ehh Asya udah pulang?" Tanya salah satu pembantu rumahnya

"Sudah bu"ucap Asya menyalimi tangan bu nina

"Mau makan? Atau mau istirahat?"tanya bu nina lagi

"Mau ke kamar aja bu capek seharian sekolah"ucap Asya menyangkal

Bu nina mengangguk lalu mempersilahkan Asya untuk ke kamarnya

Bunda dan ayahnya sedang tak ada di rumah mungkin mereka sedang dikantor atau pergi ke luar

Pasha tak bisa di hubungi setalah mengirimkan pesan tadi siang

Asya tertidur di kasur tampa melepaskan seragam serta atribut lainnya

Dia harus bisa bersembunyi dan tak boleh membawa siapapun ke dalam masalahnya

Di lain tempat banyak orang telah berkumpul berbicara tentang bagaimana rencana selanjutnya

Mereka berbicara dengan serius hingga tak ada ekspresi yang keluar dari wajahnya

Mereka tak tahu jika salah satu orang di sana adalah penghianat,mereka terlalu mudah mempercayai seseorang hingga tak mengira ada seseorang yang menyeringai di belakang

"Gue bakal buat rencana kalian hancur"batinnya tak membiarkan seorang pun melihat wajahnya














Dia siapa?🤔

WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang