part.18

240 15 2
                                    

Jam istirahat pun telah tiba ketiga gadis itu pergi menuju kantin tampa Asya di samping mereka

Mereka tadi sempat mengajak asya untuk pergi bersama tapi hadis itu malah menolaknya mentah-mentah

Rena tak memperdulikan itu semua rasa kecewanya semakin tinggi dengan sikap Asya yang berubah

"Duduk sini"ucap deon menunjuk kursi kosong di hadapannya

Ke tiga gadis itu pun menurut lalu melangkahkan kaki mereka menunju kursi kosong pada tempat duduk raka dkk

"Ada masalah?"tanya Axel mengelus rambut Chaca saat melihat raut wajah gadisnya yang menekuk

"Gak ada kok"balas Chaca tersenyum menanggapi perkataan Axel

Pria itu tak percaya begitu saja melainkan menatap Rena dengan tajam untuk mencari jawaban

"Apa!? Bukan gue yang buat lo juga ngapain ikut campur sih?!"ucap Rena kesal menaikan intonasi suaranya

"Ya gue cuman natap lo salah? Masalah dia masalah gue juga!"geram Axel tak terima

Vena menghela nafas panjang lalu menenangkan sahabatnya yang sedang emosi

"Yuk makan ga usah marah-marah"ucap Vena menarik tangan Rena untuk memesan makanan

Seseorang dari meja sebrang menunjukkan senyum jahatnya tampa di lihat oleh siapapun

Memikirkan rencananya yang berhasil membuat dia merasa puas dan tak sabar untuk melihat titik puncak kegagalan Asya

"Gue boleh duduk disini? Sebentar aja"ucap seorang laki-laki menunjuk kursi kosong pada sebelah Raka

"Boleh duduk aja sok"ucap deon mempersilahkan

Laki-laki berparas tampan itupun duduk di bangku sebelah Raka setelah mengucapkan terimakasih

Zaylan adalah nama dari seorang laki-laki tadi wajahnya yang tampan membuat beberapa siswi memekik kesenangan atas itu

Zaylan adalah adik kelas 10 IPS 2 yang baru saja masuk tahun ini, Zaylan memesan beberapa es susu serta roti  untuk di bawa ke kelas

Tapi karna kantin yang terlalu ramai membuatnya harus mencari tempat duduk untuk beristirahat

"Siapa nama lo?"tanya Deon memperhatikan Zaylan

"Zaylan kak"ucap Zaylan dengan sopan

"Salam kenal gue Deon"ucapnya mengulurkan tangannya

"Iya kak"ucap Zaylan membalas sapaan tangan Deon

Rena dan Vena sudah selesai membeli makanan hanya tinggal menunggu untuk di antar oleh ibu kantin ke pada meja mereka

Rena melihat seseorang yang baru di samping Raka sepertinya itu adik kelasnya

"Lo anak 10 IPS 2 kan?"tanya Rena saat menduduki kursinya

"Ganteng banget tapi gue udah punya gebetan"ucap Vena melirik ke arah Zaylan

"Iya kak,aku anak IPS 2"balas Zaylan dengan sangat sopan

"Ganteng kan Ven?"tanya Chaca menaik turunkan alisnya

Axel tak suka saat Chaca memuji laki-laki lain di hadapannya dengan cepat dia menggeser kursi Chaca untuk lebih dekat

"Apa yang ganteng? Kayak seng rongsokan"ucap Axel menutup mata Chaca dengan tangannya

"Bilang aja lo iri!"ucap

Rena dan Vena memutar bola mata mereka secara bersamaan sudah tak lazim jika harus di tonton kan adegan seperti ini

Ibu kantin membawa pesanan Zaylan terlebih dahulu membuat sang empu berdiri dari tempat duduknya untuk menggapai makanannya

"Makasih bu"ucap Zaylan menerima nampan yang berisi itu

"Iya sama-sama"balas bu kantin meninggalkan mereka semua

"Kak deluan ya"ucap Zaylan ingin pergi dari sana

"Ga mau makan disini?"tanya Deon

"Ga kak udah di tunggu teman"ucap Zaylan lalu benar-benar pergi dari sana

Asya berada di taman belakang dengan Michelle di sebelahnya kedua gadis itu sedang memikirkan sesuatu dalam pikiran mereka masing-masing

"Najis banget gue begitu tadi sumpah kalo udah selesai ga bakal gue begitu lagi" ucap seseorang mendatangi mereka dengan sikap jijiknya

"Kenapa sih?"tanya Michelle memperhatikannya

"Tau ga jelas lo pada"ucapnya lalu kembali berbalik ke kelasnya dengan cepat setelah mengantarkan pesanan mereka

Asya tertawa melihat tingkah lakunya yang merasakan seperti seseorang yang paling jijik di dunia

"Mau jalan-jalan bareng gue?"tanya Michelle menggenggam tangan Asya

Asya melihat permukaan tangannya lalu mengangguk sebagai jawaban

Sudah lama sekali dia tak berjalan-jalan dengan sahabatnya ini

Kedua gadis itupun keluar dari tempat persembunyiannya mereka tadi

Asya menggoyangkan tanyanya ke depan dan belakang membuat Michelle gemas akan itu

Banyak para siswi yang berbisik membicarakan mereka berdua

Michelle tau apa yang mereka bicarakan hal yang tak seharusnya keluar dari mulut mereka

Michelle menutup telinga Asya dengan kedua tangannya dia tak ingin hal yang tak di inginkan terjadi

"Kenapa?"tanya Asya tak mengerti dengan sikap Michelle

Gadis itu hanya menggeleng sebagai jawaban lalu kembali membawa Asya untuk berjalan-jalan

Mereka berdua berjalan bersama hingga tak menghiraukan kehadiran ketiga gadis cantik di atas tangga

Ketiga gadis itu menatap Asya d ari kejauhan rasa kesal mereka semakin memuncak sebab melihat apa yang telah Asya lakukan

Asya dengan mudahnya membentak Chaca dan sekarang malah berteman dengan gadis batu di sekolahnya

Gadis dengan penutup mata coklat yang menutupi mata sebelah kirinya

















WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Rakasya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang