Jam istirahat pun telah tiba ketiga gadis itu pergi menuju kantin tampa Asya di samping mereka
Mereka tadi sempat mengajak asya untuk pergi bersama tapi hadis itu malah menolaknya mentah-mentah
Rena tak memperdulikan itu semua rasa kecewanya semakin tinggi dengan sikap Asya yang berubah
"Duduk sini"ucap deon menunjuk kursi kosong di hadapannya
Ke tiga gadis itu pun menurut lalu melangkahkan kaki mereka menunju kursi kosong pada tempat duduk raka dkk
"Ada masalah?"tanya Axel mengelus rambut Chaca saat melihat raut wajah gadisnya yang menekuk
"Gak ada kok"balas Chaca tersenyum menanggapi perkataan Axel
Pria itu tak percaya begitu saja melainkan menatap Rena dengan tajam untuk mencari jawaban
"Apa!? Bukan gue yang buat lo juga ngapain ikut campur sih?!"ucap Rena kesal menaikan intonasi suaranya
"Ya gue cuman natap lo salah? Masalah dia masalah gue juga!"geram Axel tak terima
Vena menghela nafas panjang lalu menenangkan sahabatnya yang sedang emosi
"Yuk makan ga usah marah-marah"ucap Vena menarik tangan Rena untuk memesan makanan
Seseorang dari meja sebrang menunjukkan senyum jahatnya tampa di lihat oleh siapapun
Memikirkan rencananya yang berhasil membuat dia merasa puas dan tak sabar untuk melihat titik puncak kegagalan Asya
"Gue boleh duduk disini? Sebentar aja"ucap seorang laki-laki menunjuk kursi kosong pada sebelah Raka
"Boleh duduk aja sok"ucap deon mempersilahkan
Laki-laki berparas tampan itupun duduk di bangku sebelah Raka setelah mengucapkan terimakasih
Zaylan adalah nama dari seorang laki-laki tadi wajahnya yang tampan membuat beberapa siswi memekik kesenangan atas itu
Zaylan adalah adik kelas 10 IPS 2 yang baru saja masuk tahun ini, Zaylan memesan beberapa es susu serta roti untuk di bawa ke kelas
Tapi karna kantin yang terlalu ramai membuatnya harus mencari tempat duduk untuk beristirahat
"Siapa nama lo?"tanya Deon memperhatikan Zaylan
"Zaylan kak"ucap Zaylan dengan sopan
"Salam kenal gue Deon"ucapnya mengulurkan tangannya
"Iya kak"ucap Zaylan membalas sapaan tangan Deon
Rena dan Vena sudah selesai membeli makanan hanya tinggal menunggu untuk di antar oleh ibu kantin ke pada meja mereka
Rena melihat seseorang yang baru di samping Raka sepertinya itu adik kelasnya
"Lo anak 10 IPS 2 kan?"tanya Rena saat menduduki kursinya
"Ganteng banget tapi gue udah punya gebetan"ucap Vena melirik ke arah Zaylan
"Iya kak,aku anak IPS 2"balas Zaylan dengan sangat sopan
"Ganteng kan Ven?"tanya Chaca menaik turunkan alisnya
Axel tak suka saat Chaca memuji laki-laki lain di hadapannya dengan cepat dia menggeser kursi Chaca untuk lebih dekat
"Apa yang ganteng? Kayak seng rongsokan"ucap Axel menutup mata Chaca dengan tangannya
"Bilang aja lo iri!"ucap
Rena dan Vena memutar bola mata mereka secara bersamaan sudah tak lazim jika harus di tonton kan adegan seperti ini
Ibu kantin membawa pesanan Zaylan terlebih dahulu membuat sang empu berdiri dari tempat duduknya untuk menggapai makanannya
"Makasih bu"ucap Zaylan menerima nampan yang berisi itu
"Iya sama-sama"balas bu kantin meninggalkan mereka semua
"Kak deluan ya"ucap Zaylan ingin pergi dari sana
"Ga mau makan disini?"tanya Deon
"Ga kak udah di tunggu teman"ucap Zaylan lalu benar-benar pergi dari sana
Asya berada di taman belakang dengan Michelle di sebelahnya kedua gadis itu sedang memikirkan sesuatu dalam pikiran mereka masing-masing
"Najis banget gue begitu tadi sumpah kalo udah selesai ga bakal gue begitu lagi" ucap seseorang mendatangi mereka dengan sikap jijiknya
"Kenapa sih?"tanya Michelle memperhatikannya
"Tau ga jelas lo pada"ucapnya lalu kembali berbalik ke kelasnya dengan cepat setelah mengantarkan pesanan mereka
Asya tertawa melihat tingkah lakunya yang merasakan seperti seseorang yang paling jijik di dunia
"Mau jalan-jalan bareng gue?"tanya Michelle menggenggam tangan Asya
Asya melihat permukaan tangannya lalu mengangguk sebagai jawaban
Sudah lama sekali dia tak berjalan-jalan dengan sahabatnya ini
Kedua gadis itupun keluar dari tempat persembunyiannya mereka tadi
Asya menggoyangkan tanyanya ke depan dan belakang membuat Michelle gemas akan itu
Banyak para siswi yang berbisik membicarakan mereka berdua
Michelle tau apa yang mereka bicarakan hal yang tak seharusnya keluar dari mulut mereka
Michelle menutup telinga Asya dengan kedua tangannya dia tak ingin hal yang tak di inginkan terjadi
"Kenapa?"tanya Asya tak mengerti dengan sikap Michelle
Gadis itu hanya menggeleng sebagai jawaban lalu kembali membawa Asya untuk berjalan-jalan
Mereka berdua berjalan bersama hingga tak menghiraukan kehadiran ketiga gadis cantik di atas tangga
Ketiga gadis itu menatap Asya d ari kejauhan rasa kesal mereka semakin memuncak sebab melihat apa yang telah Asya lakukan
Asya dengan mudahnya membentak Chaca dan sekarang malah berteman dengan gadis batu di sekolahnya
Gadis dengan penutup mata coklat yang menutupi mata sebelah kirinya
WARNING!!!
TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA
SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakasya {END}
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] (KARYA INI HANYA KARANGAN SEMATA.) Alsya crions harus bisa menerima semua kenangan pahit yang selalu menghantuinya selama 2 tahun belakangan ini Mengalami pelecehan di umur yang masih sangat muda membuat gadis cantik bern...