chapter 17.

3.7K 216 4
                                    


  18 jam kemudian,Maxime dan Zaskia turun dari bandara AT yang dipimpin oleh Devan sendiri,Devan dan Hendra beserta Laura jangan lupa Si kecil Maxime Alde.

  Alde pun teriak dengan kencang,baru saja 4 hari ditinggal sudah merindukan Pelukan sang Mamah.

"Mamah" Alde pun turun dari pelukan sang paman,dan berlari kearah zaskia.Sedangkan Zaskia pun lari,Itu membuat ketiga Pria yang tak lain Maxime,Devan,dan Hendra jadi Was was.

"Sayang" Mereka pun berpelukan dengan erat,Bahkan Anak buah Devan beserta Hendra dan Maxime membuat lingkaran,melindungi Sang Majikan.

   Zaskia terus memeluk sang anak,entah kenapa dirinya merindukan Maxime kecil.Zaskia pun menghapus air mata sang anak.

"Mamah kangen sama kamu sayang" ucap Zaskia.

"Aku juga kangen sama Mamah,1 menit saja aku sudah merindukan Mamah,merindukan pelukan Mamah,apapun itu aku merindukan semua yang ada di Mamah" ujar Bocah itu.

"Mamah juga kangen kamu" ucap Zaskia.

  Wanita itu pun mengelus dan mengusap kepala Alde,dan menatap mata abu abu itu,persis dengan Maxime,dan tersenyum melihat Kaka ipar dan Adik iparnya.

"Hallo kak Devan,hallo Hendra,Hallo Laura" sapa Zaskia.

"Hallo My princes" jawab serentak.

   Zaskia menunduk,sungguh dirinya tidak pantas disebut My princes karna dirinya orang miskin,sungguh setiap mereka bilang My princes hati nya ingin menangis,karna itu panggilan dari Sang kaka yang tak lain Arion Devolenasion.

   Devan pun berhadapan dengan Zaskia dan memegang dagu itu dan berkata.

"Jangan pernah menundukkan kepalamu dari kami semua.Karna kamu sudah dikeluarga Anindito atau keluarga Alexander.Kamu menantu Anindito,kehormatan kami ada dikamu,jika kamu hancur maka kami juga Hancur," kata Devan dengan panjangnya.

  Zaskia mengeleng kepala dan menadah kepala nya pada kaka iparnya itu dan berkata.

"Kenapa kalian memanggil aku dengan panggilan My princes karna itu panggilan dari kak Arion." kata Zaskia.

"Itu karna permintaan dari Arion sendiri,Sahabatku itu meminta ku dan lainnya memanggil mu My princes,jadi kamu harus terbiasa" ucap Devan.

"Tapi kan Laura kan perempuan" ucapan Zaskia terputus. Karna Laura juga ikut nimbrung.

"Oho,kakak ku yang cantik,apa kaka lupa bahwa aku ini wanita tomboy,aku tidak cocok disebut My Princes,karna itu bukan tipe aku,My princes itu cocok sama kaka,yang lemah lembut dan penyayang." Ujar Laura.

  Alde melihat omnya yaitu Hendra.

"Om Hendra,gendong aku dong" ucap Alde.

   Merasa dipanggil Hendra pun mengendong Alde.

"Baiklah kita pulang,kalian sudah 18 jam duduk dipesawat," ujar Devan.

   Mereka pun meninggalkan Bandara AT.jangan tanya Laura,wanita itu merangkul tangan Zaskia dengan semangat Laura bercerita tentang dirinya dimasa dia kuliah di london.Zaskia hanya menggeleng kepala kelakuan Laura.

"Aku jadi heran sama kamu deh" tanya Zaskia.

   Semua yang ada didalam mobil pun menoleh kearah Zaskia.

"Emang heran sama aku bagaimana" tanya laura dengan balik.

"Kan di london itu pasti banyak bule bule,tapi kenapa disana tidak ada yang kecantol sama kamu,padahal kamu itu cantik" ujar Zaskia.

"Cantik sih iya tapi kelakuan aku anak laki,kaka tau sendiri kan,Ayah mengajar kami hidup dengan keras,makanya aku tidak suka sama orang london,kaka masih ingat gak kalau pertama kali kita ketemu,nah aku tidak sengaja menyengol seorang pria yang lagi sakit."ujar Laura dengan panjangnya.

" iya aku ingat itu"Pipi Zaskia kembali merona saat mengingat Maxime ingin menikahinya.

"Hm,jadi kan waktu itu aku adu bacot sama dia,sudah tau dia lagi berdarah,eh malah dia tuh marah marah sama aku,jadi aku bentak dia,baru diam orang,kaka tau siapa orangnya" Tanya Laura beserta ceritanya.

"Siapa" .

"Tuh,Suami aku siapa lagi" ujar Laura dengan kesalnya,mengingat kejadian itu membuat dirinya malu,gimana malu orang yang tak dikenal mencium dengan lekat.

"Jadi kamu dari tadi bilang itu suami mu Hendra" ujar Zaskia dengan senyuman.

"Ohoho,uwalah jadi benar dah apa yang dibilang Mamah,"Ujar Zaskia.

   Laura melotot jadi semua sudah tau,kan jadi malu terhadap Suaminya.

" Lau,kamu tidak takut kalau kamu itu dosa omongin suami tau gak"timbal Devan.

"Ya takutlah,surga ku ada ditangannya," ujar Laura.

"Makanya jangan omongin suaminya.," Devan hanya mengeleng kepala.

   Maxime hanya melihat kelakuan keluarganya,dan tiba tiba Mobil yang ditumpangi mendadak dikepung oleh musuh,Devan,Hendra dan Maxime.

  Maxime mengeram saat melihat wanitanya menutup mata dan menutup telinga,Maxime tau kalau wanitanya sangat takut dengan pistol dan pisau lainnya.Begitu juga dengan Devan,Laura dan Hendra ikut mengeram,sungguh sudah keterlaluan,untung saja Alde sudah tertidur dengan lelap.

"Sayang,tutup mata dan telinga biar Laura Disini,Mas dan lainnya harus berdamai dulu" ucap Maxime dengan lembut.

"Iya mas aku tutup" ujar Zaskia.Wanita itu pun menutupkan matanya dan telinga.

"Kaka percaya sama kamu" Ujar Maxime kepada sang Adik.

"Siap."

   Devan,Hendra dan Maxime pun keluar,dengan wajah angkuh dari Maxime,membuat para musuh itu sedikit ketakutan.Ternyata mereka salah,mereka pikir cuma Maxime seorang Dan ternyata salah,Ada Devan dan Hendra.Devan memegang mafia sang ayah bernama DEAD FLOWER (Bunga Mati),Sedangkan Maxime gengnya bernama CHAIN FLOWER (Bunga Berantai),sedangkan Hendra FIERY FLOWER (Merah Menyala).

"Menyerah atau mati" ucap Devan.

"Kami akan maju,karna kami menginginkan Gadis bersama dia" tunjuk orang itu terhadap Maxime.

"Itu tidak akan terjadi,Gadis itu punya dia,maka kalian salah orang" Ujar Devan.

   Devan melihat sahabat seperjuangan nya yaitu Bara,Zergan dan Fauzan,begitu juga Maxime dan Hendra.

"Jangan banyak Bacot,lawan". Teriak pria itu.

   Terjadilah baku hantam antar Kelompok,membuat para polisi kewalaha Polisi pun hanya pasrah saja mengingat Marga yang dipakai oleh ketiga pria itu.

Vote ya.

Maxime Anindito (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang