Chapter 22.

3.5K 204 0
                                    

   Maxime tersenyum tatkala dia sudah mengirim sesuatu di statiun tv,biarkan kantor perlindungan anak dan wanita,diurus oleh pemerintah,tujuan selama ini adalah membalas dendam Arion terhadap Dika dan Ayu,selama ini Maxime dihantu rasa bersalahnya terhadap Arion,karna dirinya lah penyebabnya.

"Aku akan penuhi janji ku Arion,selama ini aku diam,karna dia tidak pernah mencampur urusan pribadi ku,sudah 3 kali Zaskia merasa tekanan dari biadap itu,selama aku masih bernapas,maka aku akan penuhi janji ku ini" bathin Maxime...

   Maxime merasa ada yang memanggil ternyata itu pihak dari kantornya.

"Ada apa."

"Ini tuan ada klien yang ingin bertemu dengan anda" ujar Mahesa.

"Siapa."

"Dari pemerintah,kalau tidak salah pak Serkan,beliau ingin bicara tentang kasus Halimah dan Andika" ucap Mahesa.

"Tunggu 30 menit dari sekarang,kalau dia tidak mau tunggu,silahkan pergi" Ucap Maxime. 

   Maxime pun mematikan telponnya,Dan dirinya merasa ada yang memegang tangan besarnya,dan melihat ternyata wanitanya.

"Kenapa" tanya Maxime.

"Kamu mau meninggalkakn aku" ucap Zaskia Dengan lirihnya.

"Aku tidak akan meninggalkan mu,apalagi kau akan mengandung anakku" ujar Maxime.

  Pria itu mengendong Ala koala,dan menghirup bau dari tubuh Zaskia.

"Tapi kenapa aku tidak lihat kamu dimana mana,padahal aku tidak tau apa apa kesalahan ku" Ucap Zaskia.

"Sut,sudah kan mas disini,begini saja kamu dan Alde ikut mas ya,soalnya Mas mau kekantor pusat MA." ucap Maxime dengan lembut.

   Zaskia hanya mengangguk,dan memeluk Maxime dengan erat,bahkan dengan Grogi dia mencium leher Maxime.

"Sudah berani ya sentuh mas" ujar Maxime dengan suara bertahan.seorang pria normal seperti dia pasti menahan diri.

"Mau saja,soalnya Mas sering cium leher aku,bahkan niple pun mas cicip" ucap Zaskia dengan Malu nya sungguh bukan dirinya.

"Alasan diterima" Maxime pun membawa Zaskia keluar,dan bertepatan Sang asisten bernama Rianna,Masih ingat Rianna,dimana pun Zaskia dan Alde berada pasti ada Rianna,karna Rianna bukan Assisten saja,tapi merangkak menjadi mata mata untuk Maxime.

"Tuan muda,Tuan Alde tadi mencari anda dan Nyonya" ujar Rianna.

"Baiklah kamu ikut saya dan Zaskia menuju kekantor,pegang Alde." perintah Maxime.

"Siap tuan muda," Rianna pun mengikuti tuan dan nyonya nya.

"Rianna,kamu sudah berapa lama bekerja disini" tanya Zaskia.

"Mungkin sudah seumur hidup nyonya." jawab Rianna.

"Oo sudah lama,ohya kamu sudah punya suami atau gebetan" tanya Zaskia.

"Tunangan nyonya,dia sekretaris tuan muda" ujar Rianna dengan malu nya.

"Oo tunggu maksud kamu Mahesa" tepat sasaran,Rianna hanya mengangguk.

"Pantas saja,kemarin aku lihat kamu agak menjauh dari Mahesa oo rupanya kamu pacaran toh," Ucap Zaskia hanya mengangguk.

"Sudah puas bicara sayang,kita sudah sampai dikantor" ujar Maxime.

"Lah sejak kapan mas kita sampai" tanya Zaskia dengan Heran.

"Kamu asik bicara sama Rianna,baiklah kita masuk kedalam," ujar Maxime.

Maxime Anindito (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang