Pagi ini Jeongyeon kembali datang ke rumah sakit. Ia ingin menjenguk dan memastikan keadaan raganya baik-baik saja. Terlebih, Jeongyeon ingin mengambil sesuatu miliknya yang berharga.
Handphonenya.
Semalam Jeongyeon teringat jika sudah terlanjur mengungkapkan perasaannya kepada Nayeon. Meskipun chat itu belum terkirim, tetap saja ia takut seseorang akan membacanya apalagi jika yang membaca adalah Nayeon sendiri.
Saat ini yeoja–
Ani, dia bukan yeoja sekarang,
Saat ini namja tampan itu sedang bolak-balik di depan ruangan pasien. Ia menggigit kukunya gusar sembari memutar otaknya agar bisa sedikit bekerja.
Manager eonni ada di dalam ruangan sedang menjaganya, jadi mana mungkin Jeongyeon bisa masuk begitu saja ke dalam. Jeong memikirkan cara agar dirinya bisa masuk ke dalam tanpa menimbulkan masalah.
Ia tidak ingin tinggal di jeruji besi hanya karena keciduk masuk ke ruangan anggota idol group yang sedang terbaring koma. Terlebih, idol itu adalah dirinya sendiri.
Membunyikan alarm kebakaran? Klasik –pikir Jeongyeon.
Mengirim spam sms? Aku bahkan tidak begitu hapal nomor manager –batinya.
Berpura-pura menjadi OB? Aniya, aku terlalu tampan jika harus berpura-pura menjadi seorang OB –monolognya sembari menggelengkan kepala.
Jeongyeon mengacak-acak rambutnya frustas. Arghh! Aku butuh bantuan! –batinnya berteriak.
* CEKLEK *
Pintu yang terbuka membuat Jeongyeon terpanjat kaget. Matanya mengerjap beberapa kali dengan jantung yang berdegup sangat cepat. Manager eonni sedang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut dengan bingung.
"Nugusseyo?" tanyanya.
"A–aku.."
Mata manager semakin memicing. Ia menatap dan memperhatikan Jeongyeon benar-benar sangat detail, seolah tidak ingin melewatkan 1 jengkalpun dari namja di hadapannya.
"Ah, apa kau manager baru yang di beri tahu oleh sajangnim itu?"
"M–mwo?"
* DRRRTTT...DDRRRTTT *
Sebuah notifikasi masuk ke dalam handphone Jeongyeon. Dengan cepat namja itu langsung membukanya.
Alis Jeong mengerut saat tidak mendapati nama dan nomor pengirim pada pesan. Setelah melihat foto profil dan membaca ulang isi pesannya, Jeongyeon baru tahu itu siapa.
Jeongyeon menghela nafas lega. Ia tidak menyangka malaikat itu akan membantunya di saat seperti ini.
"Jadi kau bukan manager baru itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
49 Days [2Yeon] ✓
FanfictionPerlahan suara orang-orang mulai menghilang. Semua terasa Senyap, dan Gelap. Mungkinkah ini akhir dari hidupku??? Siapapun, kumohon tolong aku. Aku tidak mau berakhir seperti ini. Aku belum siap meninggalkan keluarga, dan orang terdekatku. Tuhan...