#JEONGYEON POV#
"Hng"
Aku melenguh; kelopak mata yang semula terpejam mulai aku buka secara perlahan. Sesekali mataku juga mengerjap guna mencari kesadaran yang sempat hilang.
Kini langit-langit ruangan berwarna putih dengan infus yang bergelantung di sisi kanan langsung menjadi fokus utamaku ketika tersadar sepenuhnya.
"Mwoya? A-aku di rumah sakit?" gumamku terheran-heran.
Jangankan untuk bangkit dari kasur, ketika aku baru gerak sedikit saja rasa nyeri hebat langsung mendera punggung belakangku.
Sungguh, benar-benar serasa rentek semua nih tulang.
Meskipun begitu aku bertekad untuk menahan rasa sakit itu dan tetap memaksa diri untuk duduk di ranjang.
Tapi sebelum itu, aku rasa aku tidaklah sendirian di ruang ini ...
"Sudah ku bilang kami hanya chattingan biasa, sayang. Aku dan yerim tidak ada apa-apanya"
"Tapi kau sangat mesra dengannya. Di messengerpun kalian pake beb-beb segala"
"Wajar saja kau kan tau sendiri kami sudah dekat dari dulu, toh aku juga ngetiknya pake tangan bukan pake hati jadi kau tenang saja ya"
"Hm"
"Sudahlah jangan ngambek lagi. Nih ya aku berani sumpah kesamber geledek deh, jika ada apa-apa diantara kami"
"Bener ya?"
"Eo....... asal ga kena tapinya"
"Ish kok malah bercanda sih?"
"Heheh mianhae, saranghae Mina eonni"
CUP~
CUP~
"Hhmmmmmm, tiger"
CUP~
Astaga, apa-apaan itu?
Mina dan Chaeyoung? Kenapa mereka ada di rumah sakit ini? Terlebih ...
APA YANG SEDANG MEREKA LAKUKAN DI HADAPANKU, HUH?
"Argh!" aku meringis. Sengaja kubuat lebih kencang agar mereka sadar dengan aktivitas panasnya. Benar saja, keduanya langsung menjauh dari satu sama lain dan beralih menghadap ku.
"Eh? Jeongyoon oppa kau sudah sadar?"
"M..manager-nim?"
Keduanya bangkit dari sofa panjang dan mendekat ke arahku.
"Chaeyoung-ssi? Mina-ssi? Apa kalian yang membawaku ke sini?" tanyaku dengan sikap biasa saja; seolah tidak mengetahui aktivitas per-cumbuan mereka.
"Ani. Kami hanya menemanimu"
"Memangnya kau kenapa oppa? Apa kau sakit? Kemarin Nayeon eonni dan Dahyun eonni yang membawamu ke sini"
"Molla, aku juga tidak tahu Chaeyoung-ssi. Terus Nayeon sama Dahyun mana? Maksudku Nayeon-ssi dan Kim Dahyun"
"Mereka-"
*CEKLEK*
Pintu terbuka dan pandangan kami bertiga langsung tertuju kepada sosok yang membukanya.
"Nah itu mereka"
"Ya tuhan kau sudah sadar, Jeong?"
Aku tercekat saat Nayeon eonni berlari serta memelukku dengan sangat erat. Tak hanya diriku, aku yakin para member yang lain juga pasti sama terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
49 Days [2Yeon] ✓
أدب الهواةPerlahan suara orang-orang mulai menghilang. Semua terasa Senyap, dan Gelap. Mungkinkah ini akhir dari hidupku??? Siapapun, kumohon tolong aku. Aku tidak mau berakhir seperti ini. Aku belum siap meninggalkan keluarga, dan orang terdekatku. Tuhan...