*Day 6 (Nayeon POV)

786 162 8
                                    

"Latihan hari ini selesai ya" teriak Jihyo selaras mematikan audio yang mengalun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Latihan hari ini selesai ya" teriak Jihyo selaras mematikan audio yang mengalun. Aku dan para member lain sontak mengangguk dan terduduk lemas di lantai.

"Huwaa~ aku mandi keringet" teriak Dahyun sambil mengibaskan bajunya.

Dua orang mendekat dan langsung mengambil tempat kosong di sebelah kiri-kanan Dubu.

"Kau pikir hanya dirimu saja eonni? Nado" timpal Tzuyu.

"Lihatlah, aku yang paling berkeringet diantara kalian" kini giliran Chaeyoung yang bersuara. Sebuah tas kecil terlempar ke arah mereka membuat ketiganya menoleh. Rupanya Momo-lah pelakunya.

"Apaan sih nih pada? Timbang keringet aja diributin" celetuk Momo yang disambung oleh Jihyo.

"Tau nih. Ga sekalian aja tuh keringet di kumpulin di ember terus dijual bareng-bareng?"

"Eonni menjijikan tahu!"

Aku mengulas senyum ketika mendengar line percakapan mereka. Waktu mungkin berlalu dan Once melihat kami semakin bertambah dewasa. Tapi kami tetaplah kami, dan tidak ada yang berubah dari kami selain umur.

Sikap saling menjahili, canda gurau ketika bersama, dan kekonyolan antar member - seperti sekarang - masih tertanam di diri Twice.

Sayangnya kurang Jeongyeon saja yang kali ini tidak ikut gabung ngebanyol.

Aku yang tidak tertarik untuk ikut meledek hanya bisa terdiam dengan senyum simpul. Baru saja diriku ingin bangkit untuk mengambil minum, pintu ruangan terbuka lebih dulu. Terlihat manager kami datang dengan sekantong plastik berisi minuman di jinjingnya.

"Kalian pasti lelah, minumlah" ucapnya seraya memberikan air mineral kepada kami satu persatu.

"Gomawoyo Oppa"

"Gomawo Jeongyoon-a"

"Wah kamsahamnida manager-nim "

Para member saling sahut menyahut saat menerima minuman darinya. Sedangkan diriku malah terhenyak.

Entah mengapa sikap manager baru itu membuatku teringat dengan sosok Yoo Jeongyeon.

Meskipun menyebalkan, Jeongyeon pasti selalu mengorbankan dirinya untuk memberikan kami minuman di setiap kali selesai latihan. Jeongyeon seperti orang bodoh yang tidak kenal capek untuk menjaga dan berbuat baik kepada kami semua.

Aku benar-benar merindukanmu, Jeong.

Benar-benar merindukanmu.

Tanpa ku sadari air mata ini kembali menetes. Akupun bergegas menekuk lutut dan menyembunyikan wajahku di sana.

Semua ini masih terasa berat untukku. Sangat amat berat.

Bahkan sudah hampir seminggu, dan aku masih merasakan sedih yang berlarut-larut atas kondisi orang terkasihku itu.

49 Days [2Yeon] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang