Dua bulan hari pernikahan(23)

145 30 0
                                    

Pagi yang begitu cerah, menampilkan sosok gadis yang masi berpakaian tidur menggunakan hijab, berada di halaman depan rumah nya, sambil memegang penyapu lidi, menyapu halaman rumah nya. setelah gadis itu hendak membuang daun yang di sapunya tadi, suaminya langsung berteriak.

"Bell!! kok kamu engga bangunin aku?" teriakan laki laki itu dari dalam rumah.

Dan Aqilla pun menjawab teriakan itu "Minggu tad" teriakan Aqilla yang masih berada di halaman depan rumah.

Setelah Aqilla mengucapkan itu, Ustad Farel keluar menghampiri istrinya yang berada di depan. waktu Ustad Farel sudah muncul di depan pintu, salah satu anak tetangga mereka tertawa terbahak-bahak, sekitar berumur 5 tahun. sebab Ustad Farel menggunakan celana pendek di atas lutut bermotif Doraemon.

"Wahahahawahahaha" ketawa anak itu sambil menunjuk celana Ustad Farel.

"Fajar kenapa tuh?" ucap Ustad Farel dengan wajah yang kebingungan.

"Ustad celananya" ucap Aqilla sambil menunjuk celana suaminya.

"Astaghfirullah" setelah mengucapkan itu, Ustad Farel langsung masuk ke dalam rumah sambil menutup kencang kencang pintu rumahnya, sebab malu.

"Kek bencong kembang aje tuh" ucap aqilla yang menggeleng kan kepalanya sebab ulah suaminya.

Aqilla bergegas masuk ke dalam rumah, untuk memasak sarapan buat suaminya.

"Pagi ini aku bakalan masak nasi goreng" ucap aqilla sambil mempersiapkan alat dan bahan untuk memasak nasi goreng.

Ustad Farel duduk di atas kursi makan menemani istrinya memasak Masi dengan celana Doraemon itu.
"Ustad mandi dulu gih, kalau sarapannya udah siap aku panggil kok" ucap Aqilla tanpa mengalihkan pandangannya yang sedang memasak.

"Kalau gitu aku mandi dulu yah sayang".ucap ustad farel sambil mengecup kening istrinya.

"Dasar yah ustad genit".ucap Aqilla
Yang senyum senyum sendiri.

Setelah nasi goreng udah jadi Aqilla langsung meneriaki suaminya untuk sarapan pagi, Ustad Farel pun langsung turun saat di panggil dengan istrinya, menggunakan baju hitam polos dan celana panjang hitam polos.

"Yuk kita sarapan" ajakan Aqilla ke suaminya.

Mereka berdua sarapan bersama di meja makan, saat sarapan Aqilla mengingat kan ke suaminya bahwa hari ini tepat dua bulan pernikahan mereka.

"Ustad!! ustad tau engga? kalau hari ini adalah hari dua bulan pernikahan kita tau" ucap Aqilla sambil menyuapkan dirinya sesendok nasi goreng.

"Oh iya yah!! maaf yah aku lupa" ucap Ustad Farel dengan wajah engga enak.

"Engga papa kok tad" ucap Aqilla dengan santainya.

Setelah sarapan selesai Aqilla Langsung mencuci piring dan langsung mandi untuk membersihkan badannya. setelah mandi aqilla hanya berpakaian rumahan saja, sebab hari ini Minggu,mereka juga engga mau ke mana mana.

"Bel" panggilan Ustad Farel yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Ada apa tad?" ucap Aqilla yang berjalan menghampiri suami nya.

"Makasih yah udah jadi bulan di malam hari ku, dan menjadi matahari di pagi hari ku" ucap ustad farel sambil memeluk erat pinggang ramping milik istrinya.

"Iya" ucap Aqilla sambil mengelus lembut rambut suami nya.

"Aku sangat beruntung memiliki kamu" ucap Ustad Farel Masi dengan posisi yang sama.

"Apa lagi aku tad!! aku orang yang sangat sangat beruntung memiliki kamu, kalau engga ada kamu mungkin aku masi jadi gadis yang cara bicaranya engga sopan, pakaiannya engga sopan dan Masi banyak lagi kamu merubah aku" ucap Aqilla.

"Kita akan tetap selamanya kan?" ucap Ustad Farel melepas pelukannya, dan menaikan satu tangannya berbentuk kelingking dan berkata"janji?"

"Janji" ucap Aqilla langsung menempel kan jarinya ke jari suaminya.

Waktu mereka berdua saling tatap tatapan, bencong kembang dan lainnya langsung datang merusak momen mereka berdua.

"Woy pamali woy tatapan pagi pagi" ucap Kevin menghampiri mereka berdua.

"Merusak momen aje lu Vin" ucap Aqilla langsung melepaskan jari Kelin nya ke jari suaminya.

"Ada makanan engga?" ucap bencong kembang memegang perutnya.

"Kalian ke dapur aja, tadi Aqilla masak banyak" ucap Ustad Farel.

Bencong kembang dan Kevin langsung menuju ke dapur di ikuti oleh Kenzo dan juga Dinda. sesampainya di dapur bencong kembang dan Kevin berebutan nasi goreng nya.

"Eh gua duluan yang dapat, jadi gua duluan yang maka" ucap bencong kembang yang memegang saringan nasinya.

"Kata ustad kalian berarti kita berempat" ucap Kevin yang engga mau kalah.

"Lo berdua engga malu apa? ini rumah orang" ucap kenzo.

"Kek bukan orang aje lu Ken" ucap bencong kembang.

"Lo yah, di bilangin malah ngelawan, bedain rumah Tante Amel sama rumah ustad farel" ucap Dinda langsung menjewer telinga sahabatnya itu.

"Udah kalian semua makan aja gih" ucap Ustad Farel yang menggeleng kan kepalanya sambil tertawa.

"Eh Qi, Lo mau ke mana? temanin kita makan dong ini kan Rumah Lo, kita kan tamu Lo jadi Lo di sini aja temanin kita makan"bencong kembang.

"Tamu, tamu, tamu dari mana?, engga di undang juga"nucap Aqilla sinis.

"Aqilla pun menemani sahabat nya yang ga ada akhlak itu sarapan di meja makan, setelah sarapan Kevin dan lainnya langsung pamit untuk pulang.

"Tad kita pamit pulang dulu yah, aki belum mandi nih gerah banget" ucap bencong kembang yang pamit ke ustad farel.

"Oh!!!, jadi Lo semua ke rumah gua,cuman numpang makan, gitu" ucap Aqilla yang memanas.

"Lo harus bersyukur qi, Masi ada orang yang mau nginjakkan kakinya di rumah elo" ucap Kevin.

"Gua ke sini di paska sama Kevin Ama Fatur qi" ucap Dinda yang tak enak hati dengan sahabatnya.

"Apa lagi gua qi,gua belum bangun Kevin langsung datang ke rumah",ucap Kenzo.

"Yaudah ga papa, kalian hati hati di jalan yah" ucap Ustad Farel.

"Kalau begitu kami berempat pamit pulang dulu yah" ucap Dinda langsung menarik telinga dua kutu kupret itu.


~selamanya~






Gimana di bagian ini? maaf yah baru upload story sekarang, soalnya kemarin kemarin sibuk.hehe.

Gimana nih kabar kalian baik kan?.

Mau nitip salam buat siapa nih?.

Kenzo Julian argantara
Kevin Ardana
Aqilla arabella
Dinda Khairunnisa
Farel David akbar
Alvaro Nugraha
Fatur Winata.

Jangan lupa untuk vote dan komenya yah😅🥰🐒.


SELAMANYA (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang