bagian 33

114 18 3
                                    

Tak terasa ujian kelulusan mereka sudah selesai itu artinya mereka tinggal menunggu hasil ujian dan ijazah mereka.

"Engga kerasa yah, bentar lagi kita  lulus" ucap Dinda duduk santai di rumah Aqilla.

"Btw lo semua lanjut kuliah nya di mana?" Ucap Kevin yang sedang memakan keripik.

"Otak pas-pasan mikirin kuliah" ucap Kenzo menepuk pundak Kevin.

"Kak kita punya orang dalam, kan Vin" ucap Fatur mengode Kevin.

"Yoi bro" ucap menaikkan satu alisnya.

"Mungkin gua engga kuliah deh" ucap Aqilla  cemberut.

"Kenapa?" Ucap Dinda bertanya ke Aqilla.

"Gua mau lahirin keponakan Lo" ucap Aqilla memegang perutnya.

"Serah Lo" ucap Kevin bodo amat.

Jam sudah menunjukkan pukul 17:30 mereka pun pulang sebab dari tadi siang mereka sudah datang.

"Gua pamit pulang dulu yah" ucap Dinda yang berada di depan pintu bersama 3 makhluk astral itu.

"Hati hati yah" ucap Aqilla.

"Gua pamit dulu" ucap kevin Langsung masuk ke dalam mobil Kenzo.

Saat ini yang di lakukan Aqilla hanya duduk dan berbaring di rumah, Aqilla dari tadi menunggu suaminya pulang tapi tak pulang pulang juga.

"Mana sih?" Ucap Aqilla cemas.

Saat Aqilla mau menutup pintu kamarnya, suara ketukan berasal dari luar membuat Aqilla Bergegas membuka pintu rumahnya.

Tok...tok...tok...

"Sebentar" ucap Aqilla menuruni anak tangga rumah nya.

"Assalamualaikum" ucap Ustad Farel sambil tersenyum.

"Waalaikumsalam" ucap Aqilla langsung menyalimi tangan suaminya.

"Aku bawah mie ayam nih" ucap Ustad Farel menunjukkan sebungkus mie ayam itu.

"Belinya di mana?" Ucap Aqilla sebab bau mie ayam itu seperti masakan ma juti.

"Kan tadi aku ke rumah mama, trus singga di warung ma juti" ucap Ustad Farel melangkah masuk ke dalam.

"Emang kamu tau ma juti?" Ucap Aqilla heran.

"Mama yang suruh beliin kamu mie ayam ini" ucap Ustad Farel duduk di sofa.

"Yaudah sini mie nya aku pindahkan di mangkuk" ucap Aqilla mengambil bungkus mie ayam itu.

Setelah Aqilla memindahkan mie ayam itu ke mangkuk, mereka berdua pun menikmati mie ayam itu dengan santai.

"Kalau kamu ngidam sesuatu tanya aku aja yah" ucap Ustad Farel yabg sedang menikmati mie ayam itu.

"Anak kita engga Manja, apa adanya dia" ucap Aqilla senyum manis.

"Aku kan sebagai calon ayah mau ngerasain susahnya kalau istri ngidam" ucap Ustad Farel manja.

"Engga usah! Aku ada sesuatu untuk kamu" ucap Aqilla langsung berdiri dari duduknya.

"Apa tuh?" Ucap Ustad Farel mendoerkan bibirnya.

"Ntar aku ambilin dulu" ucap Aqilla langsung meninggalkan suaminya dan pergi ke kamar.

Sesampainya di kamar, Aqilla langsung mengambil 3 kotak, satu kotak kecil dan dua kotak beras. Setelah Aqilla mengambil kotak tersebut Aqilla langsung turun dan menghampiri suaminya.

"Nih buat kamu" ucap Aqilla menyerahkan kotak itu.

"Apaan nih?" Ucap Ustad Farel mengotak Atik kotak itu.

"Buka aja" ucap Aqilla duduk di samping suaminya.

Ustad Farel pun membuka kotak yang besar dulu saat itu pun Ustad terkejut melihat satu paket baju.

"Ini beneran kamu yang milih?" Ucap Ustad Farel yang tak percaya.

"Coba kamu pakai" ucap Aqilla.

Ustad Farel pun mencoba baju dan lain lainnya. Setelah di pakai Ustad Farel langsung tambah ganteng nya.

"Kamu makin ganteng aja" ucap Aqilla menggoda suaminya.

"Bisa aja! Kotak yang besar itu untuk siapa?" Ucap Ustad Farel menunjuk kotak yang satu.

"Ini?" Ucap Aqilla

"Iya"

"Oh! Kamu kasih ke anak kita nanti kalau dia udah besar nanti" ucap Aqilla.

"Emang udah periksa kalau anak kita nanti cowok?" Ucap Ustad Farel bingung.

"Aku yakin 100% kalau anak yang aku kandung ini berjenis kelamin laki-laki" ucap Aqilla memegang perutnya.

"Kalau kita berdua bisa kasih kado ini ke anak kita nanti, kenapa harus aku sendiri yang kasih" ucap Ustad Farel.

"Engga sempat" ucap Aqilla.

"Kok gitu" ucap Ustad Farel masih bingung.

"Engga usah di bahas mending buka kotak kecil itu" ucap Aqilla menyerahkan kotak kecil itu ke suaminya.

"Yaudah" ucap Ustad Farel mengambil kotak itu dan membukanya. Setelah membukanya Ustad Farel di kejutkan lagi dengan isi kado itu.

"Aleksander?" Ucap Ustad Farel bingung.

"Iya" ucap Aqilla senyum.

"Ini kan jam tangan mahal" ucap Ustad Farel yang terkejut.

"Lebih mahal itu cinta kita berdua yang tidak bisa di tawar oleh orang lain" ucap Aqilla memegang tangan suaminya.

"Kok engga bisa di tawar?" Ucap Ustad Farel menaikan satu alisnya.

"Sebab cuman aku yang selalu di hati kamu" ucap Aqilla memegang dada suaminya.

"Yaudah" ucap Ustad Farel langsung memeluk istrinya.

Setelah itu mereka langsung naik ke atas kamar dan beristirahat.

"Kamu mau ke mana?" Ucap Ustad Farel Yang sedang berbaring.

"Cuman ke kursi itu doang" ucap Aqilla langsung berjalan ke tempat belajar.

Sesampainya di sana Aqilla langsung mengambil buku hariannya dan menulis sebuah kata yang berarti.

Untukmu kesayanganku

Jika aku sudah tiada nanti aku minta tolong, jaga anak kita. Jaga dia seperti kamu jaga aku. Aku akan tetap sayang dan cinta sama kamu meski aku sudah tidak lagi di sini bersama kamu.

Aqilla arabella

Setelah Aqilla menulis Aqilla langsung di panggil oleh suaminya untuk istirahat.

"Sayang yuk istirahat, aku udah ngantuk nih" ucap Ustad Farel yang sedang memejamkan mata nya.

"Sebentar" ucap Aqilla langsung berjalan mendekati kasur empuknya dan langsung membaringkan tubuhnya di kardus empuk itu.

Aqilla pun menenggelamkan wajah cantik nya di dada bidang milik suaminya.

~selamanya~

SELAMANYA (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang