kehilangan seseorang 38

252 23 0
                                    

.
.
.

Malam begitu indah, bulan dan bintang tampil cerah di langit menghiasi malam Aqilla dan suaminya. Perlahan Ustad Farel memegang tangan istrinya dan berkata "malam ku tanpa kamu seperti malam tanpa bulan, hanya kegelapan yang ku lihat" ucap Ustad Farel menatap kagum istrinya. Usai Ustad Farel mengucap kata itu Aqilla langsung saja memeluk suaminya tanpa memberi aba-aba.
Seketika langsung sunyi hanya suara jam dinding yang berbunyi mengisi ruangan tersebut.

"Apa keinginan kamu ke aku?" ucap Aqilla yang baru saja melepaskan pelukannya.

"Aku ingin suatu hari nanti rumah kita akan di penuhi suara anak kecil yang berlari-lari, menangis karena rebutan mainan, dan anak  kecil itu cucu-cucu kita nantinya. aku cuma ingin hidup menua bersamamu. Kamu mau kan? hidup bersama ku sampai rambut mu dengan rambut ku berubah warna" ucap Ustad Farel meneteskan air matanya.

"Aku mau!" Ucap Aqilla tersenyum, Ustad Farel pun langsung saja memeluk kembali istri nya.

Mereka Saat ini Sadang melaksanakan solat isya secara berjamaah di rumah yang jadi imam nya adalah Ustad Farel. Selesai solat isya mereka berdua akhirnya tidur.

♡♡♡

Pagi ini jam Sudah menunjukkan pukul 06:15 Sepagi itulah hari ini Aqilla bangun, sebab bayi yang ada dalam kandungannya selalu saja bergerak-gerak. Saat Aqilla mau bangun dari tidurnya, Aqilla langsung saja berteriak kesaksian sambil memanggil suaminya.

"Mas...mas...mas...."

"Bangun! Perut aku sakit" ucap Aqilla menggoyang badan suaminya.

"Kamu kenapa?" Ucap Ustad Farel sambil mengucek mata nya yang baru saja di buka.

"Bawah aku ke rumah sakit" ucap Aqilla yang ketakutan.

"Sayang!" Ucap Ustad Farel yang menunjuk kaki Aqilla yang penuhi dengan darah.

"Apa lagi? Buruan bawah aku" ucap Aqilla belum sadar.

"Darah...." Ucap Ustad Farel berteriak. Langsung lah Aqilla pingsan saat melihat darah yang sangat banyak di kakinya. Ustad Farel langsung saja mem bawah istrinya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Aqilla langsung di masukkan ke dalam ruangan persalinan. Sekitar 10 menit di dalam ruangan dokter yang bernama Dokter Maudy keluar dari dalam ruangan.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Ucap Ustad Farel panik.

"Bapak harus mengambil keputusan" ucap Dokter Maudy yang tak enak hati.

"Keputusan apa Dok?" Ucap Ustad Farel makin panik.

"Bapak harus memilih, apakah menjalani operasi terlebih dahulu untuk menyelamatkan nyawa istrinya tetapi kehilangan bayinya atau menjalani operasi Caesar darurat untuk menyelamatkan bayinya tetapi berisiko kehilangan istrinya" ucap dokter Maudy yang menjelaskan.

Saat ini Ustad Farel tidak bisa mengambil keputusan, menyelamatkan bayi nya tetapi kehilangan seseorang yang saat dia sayangi atau menyelamatkan istrinya tetapi kehilangan seseorang yang dia tunggu tunggu hingga saat ini.

"Apakah dokter bisa menyelamatkan mereka berdua?" Ucap Ustad Farel yang kebingungan ntah memilih yang mana.

"Bapak harus memilih dari salah satu nya" ucap dokter Maudy.

"Biarkan saya ketemu dengan istrinya saya dulu" ucap Ustad Farel Langsung saja menerobos masuk ke dalam. Sesampainya di sana Aqilla juga sudah sadar.

"Mas! Selamatkan saja bayi kita mas" ucap Aqilla memegang tangan suaminya.

SELAMANYA (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang