Gadis yang duduk termenung di dalam kelas, menatap kosong yang ada depannya.
"Qi! Tumbenan engga hebo" ucap Dinda yang baru datang.
Aqilla belum sadar juga kalau Dinda mengajaknya berbicara, Kevin pun sebal dengan kelakuan Aqilla, Kevin berjalan menghampiri Aqilla dan langsung menarik telinga aqilla, baru lah dia sadar.
"Lo apa apaan sih?" Ucap Aqilla memegang telinga yang kesakitan.
"Lo kenapa sih? Ngelamun kaga jelas" ucap bencong kembang bodo amat.
"Engga ada kok" ucap Aqila memperbaiki posisi duduknya.
Guru mata pelajaran pun masuk, dan memberi mereka tugas, setelah di memberi tugas, mereka semua pun mengerjakan tugas itu.
"Kalau sudah selesai kumpul di meja ibu yah" ucap guru itu.
"Yoi Bu!" Ucap Kevin sambil menulis.
"Siapa yang bilang begitu? Silahkan naik di atas" ucap guru itu.
Kevin pun naik ke depan dengan percaya diri, setelah sampai di sana Kevin pun di suruh lompat kata 30 kali.
"Silahkan lompat katak 30 kali" ucap guru itu.
"Salah saya di mana Bu?" Ucap Kevin kebingungan.
"Karena kamu tidak sopan dengan saya" ucap guru itu.
"Terserah ibu aja" setelah mengucapkan itu Kevin pun mengerjakan hukuman yang di beri guru itu.
"21"
"22"
"23"
"24"
"25"
"26"
"27"
"28"
"29""Tiga puluh" ucap Kevin yang kewalahan.
"Silahkan duduk kembali" ucap guru itu sambil menunjuk kursi Kevin.
"Makasih Bu" ucap Kevin berjalan ke tempat duduknya
"Lain kali kalau ada guru yang sopan yah" ucap guru itu.
Setelah itu bel istirahat pun berbunyi, siswa dan siswi berlarian ke sana ke sini melewati koridor sekolah menuju kekantin.
"Aku engga ikut yah ke kantin" ucap Aqilla yang melipat tangannya dan menenggelamkan wajah cantik nya itu di tangannya.
"Tumbenan banget lo" ucap bencong kembang mengejek Aqilla.
"Kalian duluan ajak ke kantin nya, nanti aku nyusul kok" ucap Aqilla Masi dengan posisi yang sama.
"Kalau gitu gua temanin Lo aja di sini" ucap Dinda berpindah posisi di samping Aqilla.
"Yaudah, Lo bertiga ke kantin gih" ucap Aqilla mengusir 3 makhluk astral itu.
Kenzo, Kevin, dan juga Fatur pun kekantin favorit mereka semu, sesampainya di sana mba Romlah langsung salpok tumben tumbenan mereka bertiga, biasanya kan berlima.
"Dua gadis mba mana?" Ucap mba romblah mendekati mereka bertiga.
"Mager dia mba" ucap Kenzo yang sedang meminum air putih.
"Yaudah de! Kalian semua mau makan apa?" Ucap mba Romlah.
"Mie ayam tiga mba" ucap Kevin langsung memesan itu.
"Mau makan itu semua Vin?" Ucap bencong kembang yang menaiki satu alisnya.
"Gua pesanin buat Lo juga bego" ucap Kevin Menyentil jidat Fatur.
Mba romblah pun membuat pesanan mereka di dalam, setelah membuatnya mba Romlah pun mengantarkan pesanan mereka bertiga.
"Nih pesanan kalian semua" ucap mba Romlah.
Mereka pun memakan pesanan mereka.
"Qi! Lo kenapa sih?" Ucap Dinda khawatir.
"Gua engga papa kok, cuman kecapean aja" ucap Aqilla yang senyum.
"Jangan bohong Lo ama gua" ucap Dinda yang masi khawatir.
"Gua capek Din, gua butuh istirahat aja" ucap Aqilla.
"Ntar pulang sekolah gua ama yang lain antar Lo pulang yah" ucap Dinda.
"Terserah kalian aja" ucap Aqilla.
Jam sudah menunjukkan pukul 14:15 Dinda dan yang lain mengantar aqilla pulang, sebab Ustad Farel engga bisa jemput istrinya.
"Yuk Qi!" Ucap Dinda.
Mereka semua pun mengantar Aqilla pulang, sesampainya di rumah Aqilla mereka semua langsung pamit aja.
"Gua pamit dulu yah Qi" ucap Kevin yang berada di atas motornya.
"Hati hati di jalan yah, gua langsung masuk aja yah" ucap Aqilla langsung menutup rapat rapat pintu rumahnya.
"Teman gada akhlak lu" ucap Kevin yang memaki Aqilla.
Siang ini Aqilla engga pernah keluar kamar, sebab badannya lemas banget, bergerak sedikit aja udah sakit apa lagi bergerak banyak.
"Badan aku sakit semua, apa aku Telfon Ustad Farel aja, suruh dia pulang cepat" ucap Aqilla dari dalam hati sambil meneteskan air matanya.
Aqilla pun mengambil benda pipih itu di meja belajarnya dan mencari nama suami nya, setelah Aqilla menemukan nama Ustad Farel Aqilla langsung menelfon nya.
"Angkat dong, aku sakit nih" ucap Aqilla di dalam hatinya sambil menaruh hpnya di pipinya.
Setelah sekian lamanya Aqilla menelfon ustad Farel, Ustad Farel baru mengangkat telfon Aqilla.
"Hallo, assalamualaikum, kamu di mana?" Ucap Aqilla dari balik telfon yang sedang menangis.
"Kok nangis, ada apa sayang?" Ucap Ustad Farel yang panik.
"Cepat pulang yah" ucap Aqilla langsung mematikan telfon sepihak.
Setelah itu Ustad Farel langsung saja pulang tanpa pamit dari pesantren.
"Sayang kamu kenapa?" Teriakan Ustad Farel berlari menuju ke atas menghampiri istrinya.
"Sakit tad" ucap Aqilla yang duduk di atas kasur sambil menangis.
"Kamu kenapa" ucap Ustad Farel langsung memeluk istrinya.
"Badan aku sakit semua, dan kepalaku pusing banget" ucap Aqilla yang manja.
"Kalau gitu kamu tiduran dulu yah biar aku buatin teh anget buat kamu" ucap Ustad Farel langsung turun ke bawah.
Ustad Farel pun turun ke bawah membuatkan istrinya teh anget, setelah teh nya udah jadi, Ustad Farel pun langsung naik ke atas menemui istrinya.
"Nih! di mimun dulu teh nya" ucap Ustad Farel menyerahkan satu kelas teh hangat.
"Aku di sini aja yah" ucap Aqilla manja.
"Emang aku mau kemana sayang?" Ucap Ustad Farel mencium singkat bibir merah istrinya.
"Ih genit" ucap Aqilla yang memukul dada bidang milik suaminya.
"Kenapa bisa kaya gini sih?" Ucap Ustad Farel yang memainkan tangan istrinya.
"Ini semua gara gara kamu" ucap Aqilla yang manja.
"Kok aku sih" ucap Ustad Farel yang bingung.
"Gara gara kamu, mau banget punya dede banyi" ucap Aqilla yang memeluk pinggang suaminya.
"Maafin aku yah" ucap Ustad Farel yang engga enak.
"Engga papakok" ucap Aqilla senyum.
Setelah itu Ustad Farel menemani istrinya di kamar berduaan.
~selamanya~
Hallo apa kabar? Jumpa lagi dengan aku. Hehe
Jaga kesehatanmu yah.
Jangan lupa untuk vote dan komen nya, kalau mau follow, follow aja, kalau engga mau juga ga papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELAMANYA (Masa Revisi)
Teen FictionSedang masa revisi [cinta tak selamanya bersama. ada yang pergi meninggalkan kita untuk mencari yang lain, ada ada juga yang meninggalkan kita untuk selamanya] Aqilla arabella gadis cantik yang dulu nya bobrok dan centil. Sekarang sudah berubah 90%...