2 bulan berlalu, hari pernikahan mereka sudah memasuki 4 bulan.
"Engga kerasa yah. Pernikahan kita sudah memasuki 4 bulan" ucap Aqilla berada di dalam mobil bersama dengan suaminya.
"Semoga kita selalu bersama hingga rambut mu dan rambut ku beruba menjadi warna putih" ucap Ustad Farel mencubit pipi istirnya.
"Semoga yah!" Ucap Aqilla melepaskan cubitan itu.
"Kok ngomong kaya gitu sih?" Ucap Ustad Farel.
"Udah sampai nih, aku masuk ke kelas dulu yah, Bantar lagi bel berbunyi" ucap Aqilla menyium tangan suaminya dan bergegas turun dari mobil.
"Yaudah kalau gitu" ucap Ustad Farel mendada istrinya.
Bel berbunyi tepat waktunya, siswa dan siswi berlarian kelapangan untuk upacara. Sebab hari ini adalah hari Senin.
"Din! Kita ke lapangan yuk
Pak kepsek udah pangggil pangggil itu" ucap Aqilla lemas."Yuk" ucapan Dinda.
Saat upacara berjalan Aqilla terus saja mual mual ntah pengaruh begadang atau makanan.
"Kalau engga enak badan sini gua temanin Lo ke UKS" ucap Dinda panik.
"Gua engga papa Din" ucap Aqilla merangkul Dinda.
Setelah Aqilla mengucapkan itu langsung saja Aqilla pingsan membuat orang di dekatnya panik bukan main, guru pun berlarian menghampiri Aqilla.
"Ini kenapa?" Ucap ibu Arun mengecek badan Aqilla.
"Engga tau Bu! Tiba tiba langsung jatuh aja" ucap Dinda menyamaratakan tinggi badannya dengan Bu Arun.
"Kalau gitu bawa ke UKS aja" ucap Bu Arun.
"Kenzo tolong angkat Aqilla ke UKS" ucap Dinda menyuruh Kenzo.
Kenzo pun mengangkat badan Aqilla ke UKS yang di ikuti Fatur, Kevin, dan juga Dinda.
"Anak anak kembali ke posisi aja, kita lanjutkan upacara my" ucap Bu Arun.
Sesampainya di UKS, perawat di situ langsung mengecek badan Aqilla.
"Mungkin cuman kecapean" ucap perawat tersebut.
"Kirain dia kenapa" ucap Dinda menghembuskan nafas leganya.
"Alhamdulillah kalau gitu" ucap bencong kembang dan Kevin bersamaan.
"Tapi dia perlu istirahat, tolong hubungi keluarga nya untuk menjemput dia" ucap perawat tersebut.
"Kalau gitu tunggu gua telfon Ustad Farel dulu" ucap Dinda mengambil benda pipih itu di kantong baju nya.
"Hallo! Assalamualaikum, ada apa?" Ucap Ustad Farel dari belok telfon.
"Ustad bisa ke sekolah engga? Aqilla engga enak badan" ucap Dinda gugup.
"Kalau gitu tunggu saya di sana" ucap Ustad Farel langsung mamatikan ponsel nya.
Saat ini Dinda dan 3 kutu kupret itu tengah menjaga Aqilla di UKS sampai Ustad Farel datang.
Suara langkah kaki yang begitu ribut mendekati ruang UKS, saat sampai di depan pintu menampilkan satu sosok lelaki tinggi yang berbaju kokoh dan berkopea yang tak lain adalah Ustad Farel.
"Istri saya kenapa?" Ucap Ustad Farel mendekati istrinya.
"Tadi pingsan" ucap Kevin.
"Kok belum sadar juga?" Ucap Ustad Farel memegang jidat istri nya.
"Tunggu aja tad!" Ucap bencong kembang yang sedang duduk.
"Kalau begitu saya mau bawah pulang dia yah" ucap Ustad Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELAMANYA (Masa Revisi)
Teen FictionSedang masa revisi [cinta tak selamanya bersama. ada yang pergi meninggalkan kita untuk mencari yang lain, ada ada juga yang meninggalkan kita untuk selamanya] Aqilla arabella gadis cantik yang dulu nya bobrok dan centil. Sekarang sudah berubah 90%...