RIVAL - 04

5.6K 540 44
                                    

YIPIIIII RA UPDET LAGI🙃

MAAF YAA BEBERAPA HARI KEMARIN GAK BISA UP HEHEHE🙏

°°°




Kamar tahana yang sempit menjadi sangat berisik karena suara gaduh dari perdebatan Jeno dan Jaemin. Mereka sama sama tidak mau mengalah siapa yang akan tidur di atas dan di bawah.

"Pokoknya gue gak mau tidur di bawah!"

"Ya udah sini, berdua tidur sama gue!"

"Gak mau ko bau!"

"Sok tau! Emang lo udah nyium bau badan gue?" Sungut Jeno tidak terima.

"Dari sini aja udah kecium baunya."

"Ngajak berantem lo?"

"Lo mau kita di sini lebih lama lagi?" Sewot Jaemin.

"Lo yang mulai duluan!"

"Lo! Gue kan cuma bilang 'gak mau tidur di bawah' kenapa jadi merembet ke mana mana?"

"Alesan aja terus!"

"Si-"

"Mau sampai kapan kalian berantem kaya gini terus?"

Jeno dan Jaemin reflek menoleh ke arah pintu tahanan. Di sana ada Johnny yang masih lengkap dengan pakaian dinasnya. Mereka sama sama mengenal Johnny . Jika Jaemin mengenal Johnny karena dia sering main ke rumah Haechan beda lagi dengan Jeno. Laki laki yang lebih dominan itu mengenal Johnny dari Jaehyun yang sering bercerita tentang  teman temannya. Jeno juga sudah beberapa kali bertemu Johnny saat tidak sengaja berkunjung ke perusahaan sang papa.

"Malam Om," sapa Jeno dan Jaemin.

"Malam, saya tidak tau kenapa kalian sampai di tahan seperti ini? Yang saya tau kalian hanya bisa keluar jika sudah akur? Jadi jika kalian seperti ini terus, mau sampai kapan kalian terus mendekam di sini?"

Johnny sudah membuka pintu sel, dia juga sudah duduk di depan Jeno-Jaemin menggunakan kursi penjaga di depan pintu yang ia bawa masuk.

"Dia duluan tuh yang selalu mulai," Jaemin menuduh Jeno dengan kesal.

"Heh Ayam Geprek! Kenapa lo jadi nyalahin gue?!" Tentu saja Jeno tidak terima.

"Sudah sudah! Belum ada lima menit saya ngomong, tapi kalian sudah bertengkar kambali," lerai Johnny sebelum mereka adu bacot lebih lama lagi.

"Mulai besok pagi, saya akan memberikan kalian tugas ringan untuk mendekatkan diri satu sama lain. Tenang saja ini tidak akan berat dan tidak akan sama seperti tahanan lainnya."

"Tugas apa Om?" tanya Jeno.

"Besok pagi saya akan kembali lagi."

"Oke Om," jawab mereka berbarengan.

"Kalian istirahat dulu sekarang sudah malam, saya permisi."

Jeno dan Jaemin hanya mengangguk saja. Sebelum benar benar keluar dari dalam sel, Johnny menghentikan langkahnya dan menjatuhkan tatapan ke arah Jeno. Jeno yang merasa di tatap menaikkan aslinya tidak paham.

Johnny tersenyum. "Semangat ya, saya tau kamu pasti berhasil."

Seperkin detik Jeno tidak paham namun setelah itu dia terkejut dan langsung mengucapkan terima kasih untuk Johnny.

"Terima kasih Om," ucapnya dengan senyuman tulus.

Agaknya, sang papa sudah memeberitau Johnny akan rencananya selama ini. Jika Jeno tersenyum lebar karena mendapatkan satu dukungan dari orang lain, lain halnya dengan Jaemin yang tidak paham dengan suasana saat ini.

RIVAL | NOMIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang