RIVAL - 06

5K 453 8
                                    

HAIIII

Happy riding🙃

Akhirnya hari yang di nanti tiba. Jeno dan Jaemin sudah bebas dari penjara. Satu mobil utusan Jaehyun yang menjemput. Jeno dan Jaemin hanya diam selama di perjalanan. Tidak ada pembicaraan sama sekali hingga sang supir memecahkan keheningan.

"Maaf tuan, kita mengantar tuan Jaemin dahulu atau langsung ke mansion utama?"

"Lo mau di anter ke mana?"

Jeno menatap ke arah Jaemin.

"Ke rumah aja gue pengen tidur di kamar."

"Langsung ke rumah om Yuta yaa pak."

"Baik tuan."

Suasana kembali hening. Jeno sudah fokus dengan ponsel di tangannya sedangkan Jaemin hanya diam memandang jalanan yang hari ini lumayan macet.

~oo0oo~

"Kamu beneran masukin Jeno ke penjara Jae?"

Taeyong yang baru saja pulang dari luar negri mencari anak anaknya namun hanya Mark yang ia temui. Dan dari cerita Mark dia tau jika anak bontotnya tengah mendekam di penjara.

"Kamu tau Jae sama perbuatan kamu ini?"

"Kamu tega sama anak kamu sendiri?"

"Jae aku cuma ninggal kalian selama satu minggu karena ada masalah dengan butik di sana tapi kenapa kamu malah bikin masalah di sini?"

Taeyong terus mengomel tanpa memberikan Jaehyun waktu untuk menjelaskan.

"Iya sayang, kamu tenang dulu yaa? Ini udah jadi keputusanku sama Yuta untuk kembali membuat mereka dekat lagi."

"Tapi engga dengan penjebloskan ke penjara Jae! Kamu tau gak sih kalo sampe nanti anak kita dapet pandangan buruk di mata masyarakat gimana? Kalo sampe berita Jeno di penjara menyebar bukan cuma bisnis kamu yang kena tapi nama Jeno juga. Oke kalo kamu gak masalah misal perusahaan kena tapi aku gak akan terima kalo sampe anakku di pandang sebagai kriminal di luar sana!"

Taeyong meluapkan amarahnya. Sebenarnya dia sedang lelah dan sampai di rumah dia harus mendengarkan berita buruk tentang anaknya. Makin rumit aja pikirannya. Jaehyun tau betul jika istrinya butuh istirahat makannya dia hanya diam dan mendengarkan semua amarah Taeyong. Lihat saja saat dia sudah beristirahat dengan cukup Taeyong akan menangis di pelukannya dengan tersendu sendu dan bibir yang tidak berhenti mengucapkan kata maaf. Hal seperti ini sudah sangat sering terjadi saat Taeyong baru saja pulang dari luar negri atau dalam kondisi lelah.

"Kamu tenang dulu yaa? Aku udah mikirin semuanya dengan matang, lagi pula sekarang Jeno sudah dalam perjalanan menuju rumah."

"Benarkah?"

"Iya sayang, sekarang kamu istirahat dulu yaa? Kamu pasti lelah."

"Aku akan istirahat setelah memeluk semua anakku."

"Baiklah."

Tidak lama setelah itu suara deru mobil yang sangat familiar terdengar. Taeyong dengan cepat lari menuruni tangga dengan Jaehyun di belakangnya khawatir.

"Jangan lari sayang nanti kamu jatuh."

Terlambat, Taeyong sudah sampai di depan pintu dengan napas yang tidak beraturan. Dia segera membuka pintu dengan tergesa. Di depannya ada Jeno yang ternyata juga ingin membuka pintu. Namun tangannya menggantung di udara karena kalah cepat.

"Mama," teriak Jeno antusias.

Taeyong langsung memeluk tubuh tetap anaknya dengan erat. Kangen sekali rasanya satu minggu tidak melihat wajah anak dan suaminya.

RIVAL | NOMIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang