RIVAL - 24

3.2K 286 11
                                    

Haii maaf yaa kalo Ra lama banget updetnya. Ra udah kelas XII jadi lebih sibuk dan jarang punya waktu buat nulis dan juga sekarang Ra malah jadi panitia kelas buat ngurus DN di sekolah bulan depan😭😭🙏

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🐝

Flashback on

Keluarga Na, Jung dan juga Seo sedang mengadakan pertemuan di kediaman rumah Na. Kondisi Jaemin masih lah sama, belum ada perkembangan yang berarti di setiap harinya. Ucapan Prof. Taeil waktu itu membuat Winwin terpuruk. Dia tidak bisa membiarkan anaknya kehilangan ingatan semasa kecilnya tapi di sisi lain dia juga tidak tega melihat Jaemin dalam keadaan trauma seperti ini.

"Apa tidak ada cara lain selain menghilangkan ingatannya?" tanya Winwin.

"Aku belum bisa menemukan cara lain selain ini, dan lagi dia tidak akan kehilangan ingatan itu seumur hidupnya," jawab Jaehyun.

"Sebenarnya aku juga tidak tega melihat dia harus tumbuh dalam ingatan yang hilang tapi sayang, kita harus memikirkan juga masa depannya, mental Jaemin tidak sebagus dulu lagi," ucap Yuta.

"Winwin aku sangat paham bagaimana perasaanmu saat ini, tapi lihatlah Jaemin — Ten menunjuk Jaemin di bawah tangga yang sedang bermain bersama Haechan, Jeno dan juga Mark — dia tidak bisa mengexpresikan kebahagiaannya seperti dulu lagi," ucapnya.

"Hiks ... Kenapa, kenapa kejadian itu harus menimpa keluargaku? Kenapa harus anak anakku yang jadi korbannya?"

"Ssttt, kau tidak boleh berbicara seperti itu, itu adalah musibah yang tidak pernah bisa kita prediksi kapan akan datang, ikhlaskan saja anak dan mertuamu agar mereka bisa tenang," ucap Taeyong mencoba menenangkan dengan cara memeluk tubuh Winwin dari samping.

"Apa yang di katanya Taeyong benar, kamu tidak bisa menyalahkan takdir, jika hari ini keluargamu mendapatkan musibah bisa saja di hari berikutnya keluargamu akan mendapatkan berkah yang tidak terduga," ucap Johnny.

"Jadi apa keputusan akhirnya? Jika kalian setuju sekarang juga aku akan membuat janji dengan Taeil, kalian tau waktunya cukup padat tidak mungkin jika kita membuat janji secara mendadak," kata Jaehyun sembari melipat tangannya.

"Aku hanya bisa menunggu keputusan dari Winwin, jika dia menyetujui aku akan menurut," ucap Yuta.

"Winwin, jadi apa keputusanmu?" tanya Johnny.

"A-aku, aku setuju, demi Jaemin," ucapnya yang langsung melihat ke arah Jaemin.

Dari tempat mereka terlihat jelas bagaimana usahanya Jeno, Haechan dan juga Mark agar bisa mengobrol kembali dengan Jaemin. Mereka terus berbicara banyak hal namun tetap mendapat tatapan kosong dari Jaemin. Bisa di katanya jika saat ini Jaemin kehilangan jiwanya. Mentalnya sudah terlalu shok dengan kejadian lalu.

"Nana, aku sudah membawakan mobil mobilan yang kau mau, katanya kau akan bermain denganku jika sudah membelinya. Lihat aku membeli dua, berwarna kuning dan hitam. Yang kuning itu punyamu dan yang hitam punyaku," ucap Jeno dengan suara riangnya.

Di balik suara riang itu ada kesedihan yang dia pendam. Teman kecilnya sedang tidak dalam kondisi baik. Dia terus memikirkan cara agar bisa mengembalikan Nana seperti dulu lagi. Nana yang cerita, Nana yang penuh tawa, Nana yang suka bercerita dan Nana yang bisa membuat dirinya tertawa. Dia ingin Nana-nya kembali.

RIVAL | NOMIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang