RIVAL - 05

5.4K 502 61
                                    

Kurang baik apa lagi coba? Buat temen malming nih🙃

Mau nanya dong, anak angkatnya Nomin asal mana aja nih?🤔

Siapa tau ada yang satu kota sama Ra😄

Komen yaa😌

Hipi riding🤒

TYPO KASI TAU YAA🤕

••••

Sudah terhitung 5 hari Jeno dan Jaemin menghabiskan waktunya di penjara. Sebenarnya mereka cukup senang, karena tidak usah memikirkan tugas kuliah untuk sementara waktu. Tapi jika dia pikir pikir nantinya mereka juga akan banyak mengulang mata kuliah di semester depan.

Dua remaja manis dan tampan masih bergelung dengan alam mimpinya. Tempat tidur yang sempit membuat tubuh mereka saling berdempetan. Bahkan mereka sudah tertidur dengan posisi saling memeluk. Mungkin itu yang membuat mereka sama sama engga membuka matanya.

±p

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

±p.s: bayangin posisi tidurnya aja yaa hehehehe

"Pantas saja tidak berisik, ternyata belum bangun," Polisi yang bertugas untuk menjaga mereka menggeleng dengan secangkir kopi di tangannya.

"Dasar anak muda. Sudah tau masuk penjara tapi malah santai santai aja."

"Ada apa? Kenapa terus menggerutu?"

Johnny tiba tiba sudah berdiri di belakangnya dengan pakaian formal lengkap.

"Ah itu, coba lihat," tunjuk polisi itu.

"Aaa manisnya," ucap Johnny tanpa sadar.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, jika mereka tahanan beneran udah pasti di obrak paksa untuk bangun. Tapikan mereka tahanan ecek-ecek jadi biarkan saja.

Ah iya, setelah mereka berdua menghabiskan waktu dengan White di lapangan kemarin hubungan keduanya sudah mulai ada kemajuan. Tidak ada lagi cekcok merebutkan tempat tidur dan siapa yang akan mandi terlebih dahulu, tapi bukan berarti mereka mandi bareng yaa.

Itu mah maunya kalian hahah, iya kan(?)😌



~ooOoo~


Yang lebih dominan membuka matanya. Dia merasakan tangannya pegal. Saat di lirik ternyata ada lelaki manis yang masih memejamkan matanya dengan alas bantal lengan si Dominan.

Meskipun merasa kebas tapi dia bahagia bisa sedekat ini dengan lelaki manis itu. Ah jika di pikir-pikir sudah sangat lama rasanya.

"Kenapa lo tambah manis?"

Senyum bulan sabit ia perlihatkan. Tangannya yang bebas ia gunakan untuk mengelus dan menyingkirkan anak rambut di wajah yang masih asik memejamkan matanya itu.

RIVAL | NOMIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang