Hwang Jong In sudah di tangkap saat sedang melakukan transaksi jual beli narkoba jenis ganja di Miami. Semua bukti kejahatan yang selama ini Jong In lakukan sudah di kumpulkan menjadi satu. Termasuk kejahatannya yang melenyapkan sebagian dari keluarga Na.
Hukuman penjara seumur hidup tidak sebanding dengan kejahatan yang selama ini sudah ia lakukan. Namun hukum negara yang menetapkan tidak bisa di rubah. Hyerim anak satu satunya mengalami gangguan jiwa sejak mengetahui semua harta benda sang ayah di sita. Dia tidak bisa hidup miskin. Hidupnya yang selalu glamor harus musnah dalam satu detik. Kini rumah sakit jiwa lah tempatnya tinggal.
Hwang Renjun anak kecil yang dulu Jong In pungut dari panti sudah kembali pada keluarga kecilnya. Itu semua berkat bantuan dari keluarga Na dan Jung. Pemuda yang sekarang sudah menginjak usia dewasa itu harus menata kembali hidupnya. Menghapus marga Hwang menjadi marga aslinya, Qian. Tidak bisa di pungkuri dia juga merasa sedih saat mengetahui Jong In di penjara, bagaimanapun juga keluarga Hwang yang selama ini menjaga dan merawatnya. Meskipun dengan cara yang salah sekalipun.
Permasalahannya dengan Jeno juga sudah berakhir, Jeno yang mengira Renjun menyukai Jaemin dan berniat merebutnya. Sedangkan Renjun yang berfikir jika Jeno akan menyakiti Jaemin. Mereka selalu bertengkar karena kesalahan pahaman. Renjun yang sebenernya ingin melindungi Jaemin sebagai balas budi untuk keluarga Na yang sudah menyadarkan dirinya jika Jong In tidak sebaik kelihatannya. Dan Jeno yang sebenernya bersungguh sungguh mencintai Jaemin, bahkan Renjun tidak tahu jika mereka sudah bertunangan.
Pertunangan tidak masuk akal dari bocah berumur 10 tahun kini sudah menjadi sah di mata negara. Pernikahan yang di adakan di pinggir pantai dengan dekorasi yang simpel. Pernikahan dengan tema gaya modern menjadi megah dengan hanya di hadiri para tamu pilihan saja. Tidak banyak yang hadir, hanya beberapa teman kolega dari kedua belah pihak keluarga serta kerabat dekat dan tentunya para sahabat sang mempelai hari ini.
Jaemin tanpa cantik dengan tuxedo putihnya. Dia melangkah pelan dengan di dampingi ayah Yuta menuju altar. Semua mata menatap ke arahnya yang mana semakin membuat Jaemin bertambah gugup. Belum lagi tatapan memuja yang Jeno berikan untuk dirinya. Pemuda yang sudah berdiri di samping pendeta yang akan memimpin mereka mengucapkan janji suci satu sama lain. Senyumnya merekah saat Jaemin sudah dekat di depannya.
"Ayah titip Jaemin sama kamu, jaga dia seperti kamu menjaga diri kamu sendiri," ucap Yuta sembari memberikan tangan Jaemin yang langsung di sambut dengan senang hati oleh Jeno.
"Pasti, tanpa Ayah suruh. Jeno akan menjaga Jaemin," jawabnya.
Yuta hanya membalas dengan senyuman dan langsung bergegas pergi menghampiri sang istri beserta sang besan. Jeno dan Jaemin sudah saling berhadapan. Senyum keduanya sudah merekah dengan sendirinya. Jeno candu dengan senyum manis Jaemin. Jaemin suka dengan tatapan sayu yang Jeno berikan. Keduanya sudah terhanyut satu sama lain. Jaemin sudah mulai menerima Jeno di kehidupannya. Dia mencintai suaminya.
Pendeta yang berada di tengah mereka berdua sudah mulai berbicara. Janji suci antara dua laki laki itu mulai di ucapkan. Mata Jeno terus menyorot ke mata Jaemin dengan mulut yang terus mengucapkan janji. Jaemin yang mendapatkan tatapan seperti itu menjadi bertambah gugup. Dia menunggu Jeno menyelesaikan ucapannya dengan senyum yang masih dia perlihatkan.
Kini giliran Jaemin yang menjawab janji suci milik Jeno. Mereka berdua masih larut dalam tatapan mata yang saling beradu pandang. Janji sudah di ucapkan, suara tepuk tangan dan ucapan selamat saling bersahutan. Tangis Taeyong dan Winwin luruh di dalam pelukan sang suami masing masing.
"Selamat, kalian sudah mengucapkan janji suci dan sekarang kalian sah menjadi suami istri," pendeta itu memperjelas hubungan keduanya.
"Cium."
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL | NOMIN [Completed]
Fanfiction🔞🔞 END!! - Jeno yang suka mengganggu Jaemin - Masa lalu yang terlupakan - Sosok Jeno yang terluka - Jaemin yang tertekan - Keluarga yang membantu Semua kehidupan pasti ada prosesnya, begitu pula dengan cinta seorang Jung Jeno yang melewati ban...