Happy reading Nals♡
VISCARIA
Maukah kamu berdansa denganku ?○●○
Bali
Gedung Pyox, lantai 3
Dentuman musik beredar di segala penjuru. Bahkan ke sudut kosong berisi debu sekalipun. Meski bisa dipastikan di tempat semewah ini tak mungkin ada debu yang dibiarkan bertamu sedikitpun. Lampu menyala menyinari tempat yang saat ini terlihat sangat ramai.
Telah tiba. Seorang wanita bergaun biru muda, menari dengan gemulainya di tengah lantai dansa. Rambut ikal cokelatnya yang hanya diikat bandana mempercantik dirinya. Wajah yang lembut dengan mata besar yang dihiasi bulu mata lentik. Sungguh bisa dikatakan sempurna.
'FIORE' Teriakan penonton sembari menyatukan kedua telapak tangan mereka hingga menghadiahkan suara tepukan.
Musik berganti melodi dengan suasana yang lebih pelan dan mampu membuat saliva mereka naik. Ritme yang teratur, lampu yang bergerak mengikuti arah tubuhnya. Membuat kornea mata tak berhenti bergerak memandang indah gerakan seksi dari seorang Queen Anne’s Lace. Julukan bagi gadis berparas ayu itu.
Gadis itu memutar-mutarkan tubuhnya. Membuat belahan roknya terangkat. Gerakan tubuhnya membuat kaki jenjangnya terekspos begitu saja.
"Maukah kau berdansa denganku?" tawarnya saat tubuhnya berhenti pada pria berkulit pucat, dengan hidung mancung dan alis tebal yang terlihat terkejut saat gadis itu mengajaknya berdansa.
"Waa. Beruntung sekali pria itu."
"Fiore. Setelah ini ajaklah aku."
Jangan heran kebanyakan di sana adalah pengunjung lelaki. Ya bahkan pria berpasangan pun ikut berseru, menyuarakan nama gadis yang mereka panggil 'Fiore'.
"Senang, bisa berdansa denganmu, Lady Fiore," ujar lelaki yang kini mengikuti gerakan gadis itu.
"Hmmm ... pengunjung baru?" ujarnya.
Gadis itu memutar tubuhnya dengan salah satu tangan yang senantiasa bertautan dengan pria itu. Dia melebarkan kaki kanannya. Hampir membuat sudut 45°. Membuat semua orang terpukau dengan kaki jenjang putih mulusnya.
Dan kembali berhadapan dengan lelaki yang menari bersamanya kini. "Siapa namamu, Tuan?"
"Apa perlu kau tahu?" godanya.
"Hummm ... tidak, aku hanya membutuhkan bayaranku bukan dirimu."
Pria itu hanya terkekeh dengan jawaban Fiore. Dia berhenti dalam tariannya. "Tiga ratus dollar," ujarnya dengan enteng.
"Wow, baik ada yang mau menawar lebih tinggi?" ucap seorang yang memegang mikrofon di sudut lantai dansa di antara para penonton.
"Empat ratus dollar."
"Empat ratus lima puluh dollar."
Semua orang berkata dengan keras. Menawarkan uang mereka hanya untuk bisa menari dengan seorang, Lady Fiore.
"Ada yang lebih tinggi dari empat ratus lima puluh dollar? Minggu lalu jatuh pada enam ratus lima puluh dollar." Kembali seruan pengisi acara terdengar menggelegar, membuat semua orang antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
FiORE
Romance'Tuhan menciptakan bunga untuk bermekaran di musim semi. Tapi, apa tuhan lupa ciptain Calla untuk merebak juga?' "Calla, kamu itu terbaik. Kalau kamu merasa belum bisa mekar, berdoa aja, ya? Fennel akan datang kok. Jadi jangan merasa sendiri, Fenne...