32▪︎ROCKET

56 40 149
                                    

Happy reading Nals♡

ROCKET
Persaingan

○●○

Fennel, lelaki itu kini tengah sibuk dengan laporan yang dikerjakannya dari pagi. Karena belum selesai dia memutuskan untuk mengerjakannya di sebuah kafe. Sendiri, sebelum Elder mengabarinya jika ingin bertemu.

Sambil menunggu Elder datang, lelaki mungil itu sudah menghabiskan dua gelas jus jeruk. Entah dia kehausan atau apa terlalu pusing hingga Fennel kuat menghabiskannya. Fennel melirik ponselnya saat dia melihat sebuah pesan. Setelah itu dia kembali fokus pada tugasnya.

Jemari kecil itu menari indah mengetik satu persatu huruf dengan cepat. Dengan sesekali dia melihat ke sebuah buku untuk mengutip beberapa point penting. Fennel juga tak menggubris beberapa mata yang menatapnya, dia tahu tapi dia tidak peduli. Lelaki itu tak cukup mudah untuk terpikat pada seseorang, terkecuali Fiore. Dan Fennel juga tak cukup mudah untuk bisa care dengan seseorang kecuali Calla.

Mengingat itu Fennel jadi berpikir akan keduanya. Bibirnya datar lalu melengkung tersenyum, apa yang dia bayangkan hingga beberapa detik kegiatannya terhenti hanya untuk berdiam memikirkan gadis.

Lelaki dengan jaket denim itu akhirnya merenggangkan ototnya yang kaku. Fennel meletakkan laptopnya di atas meja lalu memandang polos sekitarnya. Masih sama mereka masih ada yang melihatnya. Mata itu mengerjap kecil dengan bibir kecil yang enggan membalas senyuman itu. Hingga matanya berbinar saat Elder datang dengan gagahnya.

"Kok bisa sampai sini sih?"

Pertanyaan Elder begitu dia duduk di hadapan Fennel. Ya Fennel memang tengah pergi agak jauh dari biasanya, sia sekarang berada di Discovery Shopping Mall. Sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar di Bali. Sebuah tempat perbelanjaan yang tidak hanya menyuguhkan berbagai barang-barang brand terkenal, namun sebuah tempat yang memiliki keindahan alam yang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Bali.

Karena mall ini lokasinya berada tepi pantai yang cukup terkenal, yaitu Kuta. Dan alasan Fennel memilih tempat ini adalah dia ingin menikmati waktu senjanya. Tempat yang menjadi rekomendasi untuk melihat matahari terbenam.

"Fennel mau lihat senja."

"Biasanya di Sanur," Elder berkata dengan santai, mengambil camilan yang berada di atas meja milik Fennel.

"Suka-suka Fennel ih, ngapain sih Kak Eld mau ketemu?"

Elder terdiam, dia malah justru melihat ke sebuah meja yang di sana ada beberapa wanita yang tengah mengobrol. Hal itu pantas membuat Elder jadi lupa akan tujuannya. Wanita lebih menarik baginya.

"Bentar," ujar Elder berdiri.

Lelaki tinggi blasteran itu betul berjalan ke arah meja wanita yang sempat kepergok tengah melihat ke arahnya dan Fennel. Dia duduk di satu bangku kosong dengan tangan yang menyilang di atas meja. Lalu melebarkan senyum menatap satu persatu para gadis yang ikut menatap Elder.

"Hai," sapa salah satu di antara mereka.

"Apa yang menarik dari meja ku?"

"Hmm-tidak ada," elak mereka sedikit malu-malu saat Elder menatap dengan serius.

"Kalian tertarik dengannya?"

Selesai mengatakan itu mereka sama-sama menatap ke arah Fennel yang juga menatap mereka polos. "Kalau kau mau kenalan dengannya, kasih nomor mu," Elder berkata dengan tangannya yang menyodorkan ponsel miliknya.

Akal-akalan Elder saja sebenarnya. Dia yang mau meminta nomor itu dengan membawa Fennel. Sungguh buaya satu ini tidak kehabisan cara untuk menipu wanita.

FiORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang