Kekuatan Rahasia

151 14 0
                                    

"aku akan minta Ren untuk membawa ini ke pusat komunikasi." Tutur Mabros.

"Baiklah, terimakasih banyak atas bantuan mu Mabros." Sahut Pak GM.

Selepas rapatnya dengan Pak GM Mabros berencana untuk segera memberikan berkas yang ia bawa. Berkas yang berisi hal penting yang tak sembarang orang boleh membawanya. Jalan yang sempit di penuhi oleh bongkahan batu, di lalui olehnya. Ya, kota saat ini sudah mulai membaik, Para Admin telah membuat kembali dinding sihir kota. Dan kini mereka sedang sibuk dengan perbaikan.

"Ah! Ren!" Seru Mabros sambil melambaikan tangan untuk menarik perhatian xReenn.

Mendengar ada yang memanggil namanya, gadis bersurai keabu-abuan menoleh ke arah suara. Mata ungunya menatap Mabros yang tengah berlari menuju arahnya.

"Hai Mabros." Ujur Ren.

"Kebetulan bertemu di sini, aku ingin kau membawa ini ke pusat komunikasi." Ujur Mabros.

Tumpukan kertas yang tak terlalu banyak di berikan kepada Ren. Walau tak banyak namun, terlihat jelas bahwa satu lembar kertas di penuhi oleh tulisan.

"Ini berkas yang Pak GM maksud?" Karena penasaran Ren membaca beberapa berkas yang di berikan kepadanya.

"Iya, kau tak perlu membacanya, kau tak akan mengerti." Mabros tersenyum meremehkan.

"Ya, ini sangat banyak, aku juga malas untuk membaca semua ini." Gumam Ren.

"Ya sudah aku harus mengurus sesuatu dengan Okim." Kata Mabros.

"Baiklah." Sahut Ren.

。◕‿◕。

Pusat komunikasi, dimana tempat komunikasi di arahkan. Tempatnya ada di bunker tersembunyi, untuk mengantisipasi para Vilian mencuri berkas-berkas penting. Tentunya ada penjagaan saat memasuki pusat komunikasi.

Ren sedang berjalan di luar sambil membawa berkas-berkas yang di berikan oleh Mabros. Menyusuri jalan yang telah rusak, namun masih bisa di lewati. Beberapa meter lagi Posko rahasia akan terlihat, tentunya tak semua orang bisa melihat posko tersebut. Posko rahasia di lindungi oleh segel yang tak terlihat bahkan oleh para Vilian.

Di tengah perjalanannya ia lihat seorang pria berambut merah, ia tengah berdiri di pinggir jalan dan sibuk senjatanya. Jika di perhatikan dengan jelas pria itu memakai penutup mata dan jaket hitam yang tak di kenakan dengan rapi.

"Miu? Vlamiunox!" Penasaran siapa yang ia lihat, Ren memanggil namanya.

Pria itu menoleh kearah Ren dan mulai melupakan senjatanya. Miu melambai pada Ren.

"Hai Ren." Sapa Vlamiunox.

"Hai~ ngapain disini?" Tanya Ren penasaran.

"Oh, tadi abis tugas divisi, tinggal nyerahin dokumen ke kantor komunikasi." Jawab Miu.

"Wih, pas banget aku juga mau kesana. Bareng yu-"

GEDEBRUK!

"Aduh!" Ren terjatuh, seseorang merampas berkas yang di bawa Ren.

"Hei! Berkasnya!" Seru Vlamiunox.
"Ah! Villain!"

"Miu, kejar dia! Aku akan melapor!"

Tutur Ren barusan hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh Vlamiunox. Sesegera mungkin Vlamiunox mengejar Villain tersebut. Kejar-kejaran di mulai. Sang pencuri memakai jubah coklat yang menutupi tubuhnya, sehingga sulit melihat identitasnya.

"Hei! Ku bilang berhenti! Kembalikan barang curianmu!" Seru Vlamiunox.

Bukannya berhenti, sang pencuri malah menambah kecepatan berlarinya. Vlamiunox yang tak mau kalah dengan juga menambah kecepatan berlari. Kejar-kejaran di reruntuhan kota, itu membuat Miu kesulitan, kerena Miu bukanlah pelari yang hebat. Lama-kelamaan jarak di antara mereka semakin dekat, ini memberi Vlamiunox kesempatan untuk menyerang.

The CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang