Sang Dewi

99 11 2
                                    

- Markas Villain

"APA! ALEX MATI?!!" Teriakan yang keras dari Villain ini.

"Kleftis, apa maksud mu? Tidak mungkin itu terjadi!" Villain hitam yang ikut membela.

"Sayangnya aku sedang tak bercanda kali ini."
"Aku melihat Alex di bunuh didepan mata ku." Gadis bertopeng yang misterius.

"Siapa! Siapa yang membunuh Alex!" Kerah hoodie ditarik membuat Kleftis lebih dekat dengan Herobrine. Hembusan nafas kemarahan mampu di rasakan olehnya.

"Kapten divisi 4, Wachout. Dan Kapten divisi 6, Sekar." Entah apa ekspresi di balik topeng itu. Melaporkan kaptennya sendiri kepada musuh. Tapi dari suaranya dia tak gentar sama sekali, tak takut akan kekalahan.

"Wachout? Bukan kah dia salah satu pemegang Cristal, Null?" Pemimpin yang dari tadi memperhatikan saja.

"Ya benar, dia pemegang The Physical Crystal." Jawab Null.

"Ini tak bisa dibiarkan!! Aku pasti akan membunuhnya dengan tanganku!"

"Ya ya, aku tak perduli, sekarang lepaskan aku." Sepertinya Herobrine lupa dengan Kleftis yang masih di tarik.

Tarikannya lepas dengan amarah dan dengan dorongan kecil. "Kau hampir merusak hoodie kesayanganku." Tangan Kelftis sibuk mengusap-usap hoodie yang baginya sudah seperti terkena dosa.

"Sekarang bagaimana Entity? Kita maju?" Tanya Alexander.

"Tidak jangan sekarang, terlalu beresiko. Jika Alexbrine saja bisa kalah dari orang yang tak bisa sihir... Kita mungkin sudah terlalu meremehkan mereka."
"Ada informasi lain Kleftis?"

"Hanya itu yang ku dapat." Jawab Kleftis dengan singkat.

"Baiklah... Mungkin kita bisa fokus dengan 'itu' terlebih dahulu."

。◕‿◕。

Di suatu tempat yang sangat indah, tempat yang hanya ada keindahan. Awan putih yang menghiasi sekitar bagai semak-semak.

"Hahahaha~" tawa lembut dari seorang wanita cantik. Menyeruput secangkir teh dan bercanda ria bersama adiknya.

"Kakak ini benar-benar... Hahaha~ setiap cerita dari kakak pasti ada yang mengagetkan." Tawa yang hangat dari adiknya yang tak kalah tampan.

Dewi dan Dewa. Dewi ketenangan dan Dewa perang. Julukan bagi kakak dan adik ini.

"Kayaknya itu deh alasannya kak Sans milih di surga aja, gak mau turun." Ejek adiknya, Viva Fantasy.

"Oh sayang... Jika aku berada di bumi... Sosok Kraken didalam diriku akan keluar, dan susah untuk mendapatkan kendali lagi." Keluh sang Dewi, Sans SMP.

"Hahahaha~ senang rasanya bisa mendengarkan cerita kakak, sudah lama aku tak kemari."

"Iya... Aku kadang kesepian disini, senang ada yang bisa mendengar ceritaku..."
"Andai Garuda dan BPK ada disini..."

Hembusan angin sepoi-sepoi. Suasana menjadi hening dan sedih sekarang. Nama Bapak Kau SMP... Sudah sangat jarang terdengar karena sebuah tragedi yang mengharuskannya, memberikan jabatan dewa perang kepada Viva Fantasy. Garuda yang sudah kurang lebih 300 tahun tak pernah bertemu langsung dengan saudara-saudaranya. Dan yang tertua... Minecraft god... Tak ada yang tau dimana dia sekarang. Sosok yang misterius, namun penguasa dari segalanya.

"Tak baik membicarakan orang mati kak... Tak lama lagi masa hukuman Garuda juga akan selesai." Ujur Viva Fantasy.

"Yah... Kau benar. Andai makhluk sialan itu tak ada."

Viva terkejut, kakaknya bicara tentang 'makhluk' itu lagi. Makhluk yang dimaksud sebenarnya sekarang hanya sebuah roh. Walau begitu, dia sudah menghebohkan seluruh dimensi. Dimensi atas dan bawah menjadi heboh dan panik. Roh itu benar-benar tak akan bisa dihentikan. Hidup atau mati, tujuannya tetap sama, tak pernah berubah. Hingga kepanikan itu menggoyahkan BPK dari istirahatnya. BPK mencoba melawan dan menyegel roh itu, namun... Dia harus mengorbankan nyawanya disana. BPK mati bersama dengan kekuatan roh tersebut... Tapi bukan berarti roh itu mati atau tersegel, tidak, yang tersegel hanya kekuatan semasa hidupnya, sisanya tidak! Sedangkan roh itu sendiri dimasukkan kedalam tubuh salah satu bawahan BPK. Karena takut tak bisa mengendalikan kekuatan itu, dia memilih tetap berada di bumi dan membuat keturunan, meneruskan roh ke satu anaknya lalu ke cucunya. Begitu terus hingga sekarang.

Dan semenjak kematian BPK, Minecraft God, tak pernah terlihat senang, dia seperti menghindari kerumunan. Mungkin itulah alasan dia memilih ngurung diri di dalam ruang bertapanya. Sedangkan yang kedua, Sans SMP, setelah mengetahui kabar itu dia benar-benar terpukul. Adik tertuanya sekaligus penjaga pintu surga... Telah mati. Viva Fantasy dan Garuda masih kecil dan tak tau banyak hal dari yang di sampaikan. Mereka hanya paham BPK tak akan kembali lagi, dan Viva akan menyandang gelar dewa perang saat dewasa. Setelah kejadian mengenaskan itu, Sans SMP memutuskan menutup gerbang menuju dunia bawah, agar tak ada satupun orang di dunia atas mampu turun kebumi. Ia takut kalau roh itu bisa saja merasuki salah satu dari mereka dan membuat kekacauan di atas.

Fact: Sans SMP memiliki 2 kepribadian. Saat di dimensi atas dia menjadi sosok cewek kucing yang wangy wangy, saat di dimensi bawah/bumi dia jadi cewek Kraken/ cewek yg punya tentakel gitu. Kalo ver kucing dia lemah lembut, baik, kalem. Kalo ver Kraken dia semangat, sosok yg tegas (luluh kalo liat anak kecil), gak kasih ampun. Kalo seandainya Sans SMP season 6 bikin logo baru ya berarti bakal ada kepribadian baru.

. • °⛓✧༺Bersambung༻*ੈ✩‧₊˚⛓

Hai ges~ kembali lagi bersama Author disini :) kangen gue kagak? Ya kali ada, paling kalian nungguin Story nya doang bukan Author kan. Untuk kedepannya mungkin bakal ada beberapa art, soalnya lumayan gitu aku bikin pas gabut di kelas :v atau gak ada, karena aku males gambar ulang di hp/ digital. Aku kalo gambar harus sketsa di kertas dulu 💅





Thanks for reading~
Maaf kalau ada kata yang salah
Saya Author terimakasih and see you in next chapter~🍀

The CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang